31 Karyawan PT Istaka Karya Tewas Dibantai di Nduga, 15 Disandera
pada tanggal
04 Desember 2018
KENYAM, LELEMUKU.COM - 31 orang pekerja pada proyek jembatan Habema-Mugi dari PT Istaka Karya (Persero) tewas ditembak mati oleh kelompok gerakan separatis bersenjata di Kali Yigi dan Kali Aurak, Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua pada Minggu (2/12).
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, kabar tentang pembantaian berdarah ini awalnya terungkap pada Senin (3/12) sekitar pukul 15.30 WIT melalui Radio SSB dari Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh Gereja di Distrik Yigi.
Dikatakan Kogoya, pada hari Sabtu (1/12) kelompok tersebut merayakan Upacara HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi. Salah satu pekerja yang dipekerjakan oleh PT. Istaka Karya, perusahaan BUMN yang berkantor di Jakarta dan memiliki cabang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya tersebut melihat peristiwa itu dan mengambil Foto Upacara HUT OPM.
Hal ini menimbulkan kemarahan sehingga kelompok tersebut datang ke lokasi para pekerja dan membantai para korban tersebut. Selanjutnya dilaporkan bahwa para jenazah para korban masih di lokasi pembunuhan dan dan dijaga oleh kelompok bersenjata.
Pendeta Kogoya menyatakan sekitar 10 orang pekerja yang berhasil melarikan diri, 2 pekerja lainnya melarikan diri dan diselamatkan oleh warga di Distrik Mbua, sedangkan 8 orang lainnya melarikan diri ke Distrik Yal dan diselamatkan oleh Wakil Ketua I DPRD Nduga, Alimi Gwijangge selanjutnya diungsikan ke Distrik Koroptak guna diamankan dilokasi tersebut sambil menunggu bantuan.
Selanjutnya menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, awalnya sekitar 23 orang yang ditembak dengan peluru. Selanjutnya KKB kembali menembak mati 8 pekerja. Setelah menembak mati 31 pekerja, KKB kembali menyandera 15 pekerja lainnya.
Menanggapi hal ini, Kapolda Papua Irjen Pol Martua Sormin mengatakan, saat ini 2 grup tim gabungan dari TNI-Polri bersenjata lengkap sudah diterjunkan untuk mengejar KKB dan membebaskan 15 pekerja yang disandera. (Albert Batlayeri)
Menurut informasi yang dihimpun Lelemuku.com, kabar tentang pembantaian berdarah ini awalnya terungkap pada Senin (3/12) sekitar pukul 15.30 WIT melalui Radio SSB dari Pendeta Wilhelmus Kogoya, tokoh Gereja di Distrik Yigi.
Dikatakan Kogoya, pada hari Sabtu (1/12) kelompok tersebut merayakan Upacara HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi. Salah satu pekerja yang dipekerjakan oleh PT. Istaka Karya, perusahaan BUMN yang berkantor di Jakarta dan memiliki cabang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya tersebut melihat peristiwa itu dan mengambil Foto Upacara HUT OPM.
Hal ini menimbulkan kemarahan sehingga kelompok tersebut datang ke lokasi para pekerja dan membantai para korban tersebut. Selanjutnya dilaporkan bahwa para jenazah para korban masih di lokasi pembunuhan dan dan dijaga oleh kelompok bersenjata.
Pendeta Kogoya menyatakan sekitar 10 orang pekerja yang berhasil melarikan diri, 2 pekerja lainnya melarikan diri dan diselamatkan oleh warga di Distrik Mbua, sedangkan 8 orang lainnya melarikan diri ke Distrik Yal dan diselamatkan oleh Wakil Ketua I DPRD Nduga, Alimi Gwijangge selanjutnya diungsikan ke Distrik Koroptak guna diamankan dilokasi tersebut sambil menunggu bantuan.
Selanjutnya menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, awalnya sekitar 23 orang yang ditembak dengan peluru. Selanjutnya KKB kembali menembak mati 8 pekerja. Setelah menembak mati 31 pekerja, KKB kembali menyandera 15 pekerja lainnya.
Menanggapi hal ini, Kapolda Papua Irjen Pol Martua Sormin mengatakan, saat ini 2 grup tim gabungan dari TNI-Polri bersenjata lengkap sudah diterjunkan untuk mengejar KKB dan membebaskan 15 pekerja yang disandera. (Albert Batlayeri)