Klemen Tinal Nilai Kasus Pembantaian di Nduga Murni Kriminal
pada tanggal
27 Desember 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menilai kasus penembakan yang telah menewaskan 17 pekerja trans Papua di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, murni kasus kriminal. Ia berharap tragedi berdarah ini tak diasumsikan secara liar oleh berbagai pihak sehingga tak muncul kebencian disana-sini.
“Apalagi umat kristiani di Papua dalam waktu dekat akan merayakan hari Natal. Makanya, saya imbau kepada masyarakat untuk tenang, tetap tunjukan bahwa orang Papua itu punya Kasih,” terang Klemen, kemarin.
Wagub katakan kasus pembunuhan yang dilakukan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) merupakan sebuah tragedi yang memang sangat tidak diharapkan. Ia tak ragu menyebut kejadian itu sebagai sebuah tindakan yang biadap, sehingga aparat keamanan harus segera mengusut tuntas dan menghukum para pelaku.
“Untuk itu, kami sampaikan ungkapan belangsukawa bagi keluarga korban. Sebab kejadian ini merupakan sebuah sejarah karena belum pernah ada peristiwa seperti ini. Dimana masyarakat sipil dibunuh secara brutal.”
“Makanya saya bilang jangan ada lagi bicara hukum adat. Saya juga anak adat dari wilayah Nduga. Jangan tipu-tipu, jangan main bunuh orang sembarang. Kalau gentle berhadapan lah dengan aparat kemanan, bukan membunuh masyarakat sipil,” terang dia dengan geramnya.
Wagub pada kesempatan itu turut menyalahkan pihak perusahaan, PT Istaka Karya (Persero) yang kurang memperhatikan keselamatan karyawannya. Dia berharap kedepan pihak perusahaan dapat melibatkan masyarakat setempat agar kejadian serupa bisa diminimalisir.
“Perusahaan jangan utamakan pekerjaan cepat selesai, perusahaan juga salah”.
“Intinya perusahaan yang mendapat pekerjaan di wilayah Papua, khusunya di wilayah pegunungan pun harus melibatkan masyarakat setempat. Bangun komunikasi dengan masyarakat setempat, sehingga masyarakat juga bisa menjamin keselamatan dari karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut,” harapnya. (DiskominfoPapua)
“Apalagi umat kristiani di Papua dalam waktu dekat akan merayakan hari Natal. Makanya, saya imbau kepada masyarakat untuk tenang, tetap tunjukan bahwa orang Papua itu punya Kasih,” terang Klemen, kemarin.
Wagub katakan kasus pembunuhan yang dilakukan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB) merupakan sebuah tragedi yang memang sangat tidak diharapkan. Ia tak ragu menyebut kejadian itu sebagai sebuah tindakan yang biadap, sehingga aparat keamanan harus segera mengusut tuntas dan menghukum para pelaku.
“Untuk itu, kami sampaikan ungkapan belangsukawa bagi keluarga korban. Sebab kejadian ini merupakan sebuah sejarah karena belum pernah ada peristiwa seperti ini. Dimana masyarakat sipil dibunuh secara brutal.”
“Makanya saya bilang jangan ada lagi bicara hukum adat. Saya juga anak adat dari wilayah Nduga. Jangan tipu-tipu, jangan main bunuh orang sembarang. Kalau gentle berhadapan lah dengan aparat kemanan, bukan membunuh masyarakat sipil,” terang dia dengan geramnya.
Wagub pada kesempatan itu turut menyalahkan pihak perusahaan, PT Istaka Karya (Persero) yang kurang memperhatikan keselamatan karyawannya. Dia berharap kedepan pihak perusahaan dapat melibatkan masyarakat setempat agar kejadian serupa bisa diminimalisir.
“Perusahaan jangan utamakan pekerjaan cepat selesai, perusahaan juga salah”.
“Intinya perusahaan yang mendapat pekerjaan di wilayah Papua, khusunya di wilayah pegunungan pun harus melibatkan masyarakat setempat. Bangun komunikasi dengan masyarakat setempat, sehingga masyarakat juga bisa menjamin keselamatan dari karyawan yang melakukan pekerjaan tersebut,” harapnya. (DiskominfoPapua)