Pemda Nduga Diminta Bantu Penanganan Pembunuhan Pekerja Trans Papua
pada tanggal
08 Desember 2018
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga, Provinsi Papua diminta membantu mempermudah penanganan insiden pembunuhan sadis 19 pekerja trans Papua, sebagaimana keterangan salah satu saksi yang berhasil melarikan diri kepada aparat keamanan.
Para pekerja jalan Trans Papua sebelumnya dikabarkan dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Minggu (2/12).
“Bupati dan jajaran di Kabupaten Nduga harus tetap bertanggungjawab membantu memulihkan kondisi di wilayahnya,” terang Sekda Papua Hery Dosinaen di Jayapura, kemarin.
Sekda juga mengaku prihatin dengan peristiwa pembunuhan tersebut, karena jumlah korban meninggal yang amat banyak. Disamping itu, peristiwa ini membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mesti menghentikan pekerjaan proyek jalan Trans Papua.
“Sekali lagi saya katakan sangat prihatin terkait insiden ini. Untuk itu, kita harap segera ada penyelesaian terkait dengan insiden ini,” tutur dia.
Sekda mengharapkan, ada langkah-langkah konkrit baik, aspek hukum maupun pendekatan keamanan dan pendekatan sosial lainnya. Hal demikian, agar pembangunan dapat dilanjutkan kembali di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menyebut ulah sadis Kelompok Kriminal Bersenjata yang menghilangkan nyawa 19 pekerja pembangunan jalan, sebagai pelanggaran HAM berat.
Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa bahkan menyebut pembunuhan warga sipil ini sebagai sebuah tindakan keji yang telah mengganggu keamanan nasional. Sebab banyak jumlah korban jiwa, yang dikabarkan mencapai 31 orang.
“Pembunuhan ini sudah masuk kategori itu (pelanggaran HAM berat). Kan menembak orang itu pelanggaran HAM. Bagaimana bilang tidak melanggar HAM kalau sudah membunuh 31 orang. Mereka brutal (membunuh) sehingga sudah (masuk kategori) pelanggaran HAM besar (berat) yang mengacaukan keamanan di Papua,” terang Doren, di Jayapura, Selasa (4/11).
Doren yang baru-baru ini menjabat Caretaker Bupati Nduga meminta pihak kepolisian dan TNI untuk segera turun melakukan penyisiran, pengejaran, penangkapan dan mengadili para pelaku pembunuhan tersebut.
Sebab tindakan itu, turut berdampak pada pembangunan jalan Trans Papua yang diselenggarakan pemerintah pusat, guna membuka isolasi wilayah dan menghubungkan antara wilayah Jayapura – Wamena.(DiskominfoPapua)
Para pekerja jalan Trans Papua sebelumnya dikabarkan dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Minggu (2/12).
“Bupati dan jajaran di Kabupaten Nduga harus tetap bertanggungjawab membantu memulihkan kondisi di wilayahnya,” terang Sekda Papua Hery Dosinaen di Jayapura, kemarin.
Sekda juga mengaku prihatin dengan peristiwa pembunuhan tersebut, karena jumlah korban meninggal yang amat banyak. Disamping itu, peristiwa ini membuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mesti menghentikan pekerjaan proyek jalan Trans Papua.
“Sekali lagi saya katakan sangat prihatin terkait insiden ini. Untuk itu, kita harap segera ada penyelesaian terkait dengan insiden ini,” tutur dia.
Sekda mengharapkan, ada langkah-langkah konkrit baik, aspek hukum maupun pendekatan keamanan dan pendekatan sosial lainnya. Hal demikian, agar pembangunan dapat dilanjutkan kembali di wilayah tersebut.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Papua menyebut ulah sadis Kelompok Kriminal Bersenjata yang menghilangkan nyawa 19 pekerja pembangunan jalan, sebagai pelanggaran HAM berat.
Asisten Bidang Pemerintahan Sekda Papua Doren Wakerkwa bahkan menyebut pembunuhan warga sipil ini sebagai sebuah tindakan keji yang telah mengganggu keamanan nasional. Sebab banyak jumlah korban jiwa, yang dikabarkan mencapai 31 orang.
“Pembunuhan ini sudah masuk kategori itu (pelanggaran HAM berat). Kan menembak orang itu pelanggaran HAM. Bagaimana bilang tidak melanggar HAM kalau sudah membunuh 31 orang. Mereka brutal (membunuh) sehingga sudah (masuk kategori) pelanggaran HAM besar (berat) yang mengacaukan keamanan di Papua,” terang Doren, di Jayapura, Selasa (4/11).
Doren yang baru-baru ini menjabat Caretaker Bupati Nduga meminta pihak kepolisian dan TNI untuk segera turun melakukan penyisiran, pengejaran, penangkapan dan mengadili para pelaku pembunuhan tersebut.
Sebab tindakan itu, turut berdampak pada pembangunan jalan Trans Papua yang diselenggarakan pemerintah pusat, guna membuka isolasi wilayah dan menghubungkan antara wilayah Jayapura – Wamena.(DiskominfoPapua)