Puskesmas Saumlaki Gelar Lokakarya Mini Lintas Sektor
pada tanggal
09 Desember 2018
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku menggelar lokakarya mini lintas sektor tentang pencapaian pelayanan kesehatan dari Bulan Januari hingga September Tahun 2018.
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Puskesmas tersebut melibatkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) MTB dr. Juliana Chatrina Ratuanak bersama staff, Camat Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) Benyamin B. Samangun, SH., MH bersama staff, Perwakilan Kantor Agama, Tokoh Agama, para Kepala Sekolah, para Dokter dan perwakilan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya dr. Juliana mengatakan puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Ia menuturkan wilayah pelayanan dari Puskesmas Saumlaki adalah wilayah yang terluas, yaitu melingkupi 11 Desa dan 1 kelurahan, diantaranya Desa Lermatang, Latdalam, Olilit, Sifnana, Lauran, Kabiarat, Ilngei, Wowonda, Matakus, Bomaki dan Kelurahan Saumlaki yang harus membutuhan energi, tekat dan semangat yang lebih untuk melakukan pelayanan yang lebih baik.
Juliana pun mengakui Dinkes tidak ada nilainya jika puskesmas tidak menjalankan fungsinya dengan baik tanpa melakukan apa yang ditulis dan tulis apa yang dilakukan dari setiap perencanaan dan hasil program. Ia berpesan kepada para petugas kesehatan untuk bekerja dengan hati karena pelayanan dari hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh dapat dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat.
“Mari kita bersama-sama mengkritisi, demi sebuah perubahan yang baik ke depan, puskesmas saumlaki harus menjadi pionir. Bekerja sama mulai dari akar rumput dengan ketua PKK per desa sehingga program-program yang lain bisa ikut kita hidupkan pula,” pesan Juliana.
Selanjutnya Camat Samangun pun berpesan hal yang sama yaitu para petugas kesehatan harus bekerja dengan hati yang tulus dan melayani dengan baik serta jangan sungkan dalam memberikan senyuman, sehingga dapat menghasilkan kepuasan bagi para pasien juga petugas kesehatan itu sendiri.
Dia mengajak seluruh peserta lokakarya untuk saling mengevaluasi pencapaian program dari puskesmas dan membuat perencanaan-perencanaan yang dapat menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat yang menghasilkan sesuatu yang sangat besar bagi peningkatan kesehatan.
“Kira-kira kekurangannya dimana yang harus dibenahi, mungkin ada hal yang belum terlaksana kita harus laksanakan karena kita tahu bersama bahwa wilayah Tansel ini sangat besar. Maka itu kita harus bekerja dengan tulus, kita melayani,” ajaknya.
Kemudian dalam paparan pencapaian pelayanan kesehatan dari Bulan Januari hingga September Tahun 2018 di puskesmas tersebut, Kepala Puskesmas Saumlaki, dr. Laura menyampaikan masalah dan solusi dari hasil cakupan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), imunisasi, Kesehatan Lingkungan (Kesling), kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes), gizi, jumlah demam berdarah dengue (DBD) menutut umur.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan program diare, angka penemuan hinggs kesembuhsn dari kasus baru TB Paru, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM), jumlah kunjungan lansia dengan penyakit diabetes mellitus, gangguan jiwa dengan epilepsi serta kegiatan itu pun berakhir dengan sesi diskusi. (Laura Sobuber)
Kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Puskesmas tersebut melibatkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) MTB dr. Juliana Chatrina Ratuanak bersama staff, Camat Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel) Benyamin B. Samangun, SH., MH bersama staff, Perwakilan Kantor Agama, Tokoh Agama, para Kepala Sekolah, para Dokter dan perwakilan tokoh masyarakat.
Dalam sambutannya dr. Juliana mengatakan puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Ia menuturkan wilayah pelayanan dari Puskesmas Saumlaki adalah wilayah yang terluas, yaitu melingkupi 11 Desa dan 1 kelurahan, diantaranya Desa Lermatang, Latdalam, Olilit, Sifnana, Lauran, Kabiarat, Ilngei, Wowonda, Matakus, Bomaki dan Kelurahan Saumlaki yang harus membutuhan energi, tekat dan semangat yang lebih untuk melakukan pelayanan yang lebih baik.
Juliana pun mengakui Dinkes tidak ada nilainya jika puskesmas tidak menjalankan fungsinya dengan baik tanpa melakukan apa yang ditulis dan tulis apa yang dilakukan dari setiap perencanaan dan hasil program. Ia berpesan kepada para petugas kesehatan untuk bekerja dengan hati karena pelayanan dari hati yang ikhlas dan sungguh-sungguh dapat dirasakan dampaknya oleh seluruh masyarakat.
“Mari kita bersama-sama mengkritisi, demi sebuah perubahan yang baik ke depan, puskesmas saumlaki harus menjadi pionir. Bekerja sama mulai dari akar rumput dengan ketua PKK per desa sehingga program-program yang lain bisa ikut kita hidupkan pula,” pesan Juliana.
Selanjutnya Camat Samangun pun berpesan hal yang sama yaitu para petugas kesehatan harus bekerja dengan hati yang tulus dan melayani dengan baik serta jangan sungkan dalam memberikan senyuman, sehingga dapat menghasilkan kepuasan bagi para pasien juga petugas kesehatan itu sendiri.
Dia mengajak seluruh peserta lokakarya untuk saling mengevaluasi pencapaian program dari puskesmas dan membuat perencanaan-perencanaan yang dapat menyentuh kebutuhan mendasar masyarakat yang menghasilkan sesuatu yang sangat besar bagi peningkatan kesehatan.
“Kira-kira kekurangannya dimana yang harus dibenahi, mungkin ada hal yang belum terlaksana kita harus laksanakan karena kita tahu bersama bahwa wilayah Tansel ini sangat besar. Maka itu kita harus bekerja dengan tulus, kita melayani,” ajaknya.
Kemudian dalam paparan pencapaian pelayanan kesehatan dari Bulan Januari hingga September Tahun 2018 di puskesmas tersebut, Kepala Puskesmas Saumlaki, dr. Laura menyampaikan masalah dan solusi dari hasil cakupan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), imunisasi, Kesehatan Lingkungan (Kesling), kegiatan Promosi Kesehatan (Promkes), gizi, jumlah demam berdarah dengue (DBD) menutut umur.
Setelah itu dilanjutkan dengan pemaparan program diare, angka penemuan hinggs kesembuhsn dari kasus baru TB Paru, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Penyakit Tidak Menular (PTM), jumlah kunjungan lansia dengan penyakit diabetes mellitus, gangguan jiwa dengan epilepsi serta kegiatan itu pun berakhir dengan sesi diskusi. (Laura Sobuber)