Desember 2018, Australia Terbanyak Impor Barang dari Papua
pada tanggal
17 Januari 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Badan Pusat Statistik (BPS) Papua mencatat tiga negara pengimpor atau pemasok barang terbesar ke bumi cenderawasih pada Desember 2018. Dimana Australia menjadi yang terbesar dengan nilai impor senilai US$ 13,46 juta (46,07 persen).
Singapura menyusul pada urutan kedua dengan nilai US$ 8,42 juta atau 30,58 persen. Sementara Amerika Serikat berada di urutan ketiga dengan nilai US$ 0,43 juta atau 5,03 persen.
Kendati demikian, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua Bambang Ponco Aji mencatat nilai ekspor dan impor Papua pada Desember 2018 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Penurunan nilai ekspor tercatat senilai US$ 88,96 juta atau turun sebesar 75,88 persen dibanding bulan sebelumnya senilai US$368,75 juta.
“Sementara untuk impor tercat senilai US$ 31,34 juta atau turun 39,51 persen dibanding bulan sebelumnya senilai US$ 51, 80 juta,” terang ia kemarin, di Jayapura.
Untuk nilai ekspor golongan barang, tercatat pada bijih tembaga dan konsentrat (HS26), pada Desember 2018 tercatat senilai US$ 82,48 juta. Sedangkan ekspor kayu dan barang dari kayu (HS44) US$ 3,19 juta, ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03) US$ 0,02 dan ekspor non migas lainnya US$ 3,27 juta.
“Ekspor Papua pada Desember 2018 terbesar ditujukan ke enam negara dengan nilai US$ 85,55 juta dengan penurunan mencapai 62,97 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar US$ 231,06 juta,” katanya.
Beralih pada nilai impor yang turun Desember 2018, tambah ia, kendati demikian neraca perdagangan Papua mengalami surplus US$ 18,81 juta atau turun 36,23 persen jika dibanding bulan sebelumnya, yaitu US$ 29,49 juta.
Impor dari tujuh negara utama Desember 2018 pun tercatat seebsar US$ 22,32 juta dengan nilai penurunan 56,47 persen dibanding bulan sebelumnya. (DiskominfoPapua)
Singapura menyusul pada urutan kedua dengan nilai US$ 8,42 juta atau 30,58 persen. Sementara Amerika Serikat berada di urutan ketiga dengan nilai US$ 0,43 juta atau 5,03 persen.
Kendati demikian, Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Papua Bambang Ponco Aji mencatat nilai ekspor dan impor Papua pada Desember 2018 lalu mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Penurunan nilai ekspor tercatat senilai US$ 88,96 juta atau turun sebesar 75,88 persen dibanding bulan sebelumnya senilai US$368,75 juta.
“Sementara untuk impor tercat senilai US$ 31,34 juta atau turun 39,51 persen dibanding bulan sebelumnya senilai US$ 51, 80 juta,” terang ia kemarin, di Jayapura.
Untuk nilai ekspor golongan barang, tercatat pada bijih tembaga dan konsentrat (HS26), pada Desember 2018 tercatat senilai US$ 82,48 juta. Sedangkan ekspor kayu dan barang dari kayu (HS44) US$ 3,19 juta, ekspor golongan ikan dan hewan air lainnya (HS03) US$ 0,02 dan ekspor non migas lainnya US$ 3,27 juta.
“Ekspor Papua pada Desember 2018 terbesar ditujukan ke enam negara dengan nilai US$ 85,55 juta dengan penurunan mencapai 62,97 persen dibanding bulan sebelumnya sebesar US$ 231,06 juta,” katanya.
Beralih pada nilai impor yang turun Desember 2018, tambah ia, kendati demikian neraca perdagangan Papua mengalami surplus US$ 18,81 juta atau turun 36,23 persen jika dibanding bulan sebelumnya, yaitu US$ 29,49 juta.
Impor dari tujuh negara utama Desember 2018 pun tercatat seebsar US$ 22,32 juta dengan nilai penurunan 56,47 persen dibanding bulan sebelumnya. (DiskominfoPapua)