Elisa Kambu Pastikan Jembatan Gantung dan Jalan Jembatan jadi Ikon Asmat
pada tanggal
18 Januari 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Bupati Asmat, Provinsi Papua Elisa Kambu memastikan pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan di wilayahnya sudah rampung. Dirinya pun tak ragu menyebut bangunan itu bakal menjadi ikon bagi Kabupaten Asmat di masa mendatang.
“Apalagi kabupaten ini kan sudah dikenal dunia sebagai daerah wisata. Sehingga tentunya jembatan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Asmat,” terang Bupati Elisa di Jayapura, Kamis (17/1).
Menurut ia, pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan di Kampung Kaye Distrik Agats Kabupaten Asmat dianggarkan melalui proyek Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Bidang Bina Marga.
Bangunan ini diadakan dalam rangka mendukung penanganan darurat bencana virus campak dan gizi buruk yang terjadi Tahun 2018 yang lalu.
Pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan gantung sendiri menelan biaya Rp 81 milliar.Terbagi atas pembangunan jembatan gantung sekitar 7 milliar dan jalan jembatan sebesar 74 milliar.
Ukuran jembatan gantung sepanjang 72 meter dan lebarnya 1,6 meter, sedangkan jalan beton panjang 2,9 kilo meter dengan lebar sebesar 4 meter persegi.
“Jalan dan jembatan yang dibangun ini mengeliling beberapa jalur tempat pemukiman masyarakat di Ibu Kota Agats Kabupaten Asmat, seperti di Kampung Kaye, Kampung Suru dan juga jalur jalan ketempat fasilitas umum lainya seperti ke rumah sakit baru dan museum Asmat.”
“Sehingga keberadaannya akan sangat membantu aktivitas masyarakat di Asmat, termasuk diyakini bakla meningkatkan perekonomian daerah setempat,” terang Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional XI, Osman H. Marbun.
Diketahui, proyek pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan dikerjakan PT. Wijaya dengan melibatkan pekerja lokal (warga setempat). (DiskominfoPapua)
“Apalagi kabupaten ini kan sudah dikenal dunia sebagai daerah wisata. Sehingga tentunya jembatan ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Asmat,” terang Bupati Elisa di Jayapura, Kamis (17/1).
Menurut ia, pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan di Kampung Kaye Distrik Agats Kabupaten Asmat dianggarkan melalui proyek Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Bidang Bina Marga.
Bangunan ini diadakan dalam rangka mendukung penanganan darurat bencana virus campak dan gizi buruk yang terjadi Tahun 2018 yang lalu.
Pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan gantung sendiri menelan biaya Rp 81 milliar.Terbagi atas pembangunan jembatan gantung sekitar 7 milliar dan jalan jembatan sebesar 74 milliar.
Ukuran jembatan gantung sepanjang 72 meter dan lebarnya 1,6 meter, sedangkan jalan beton panjang 2,9 kilo meter dengan lebar sebesar 4 meter persegi.
“Jalan dan jembatan yang dibangun ini mengeliling beberapa jalur tempat pemukiman masyarakat di Ibu Kota Agats Kabupaten Asmat, seperti di Kampung Kaye, Kampung Suru dan juga jalur jalan ketempat fasilitas umum lainya seperti ke rumah sakit baru dan museum Asmat.”
“Sehingga keberadaannya akan sangat membantu aktivitas masyarakat di Asmat, termasuk diyakini bakla meningkatkan perekonomian daerah setempat,” terang Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional XI, Osman H. Marbun.
Diketahui, proyek pembangunan jembatan gantung dan jalan jembatan dikerjakan PT. Wijaya dengan melibatkan pekerja lokal (warga setempat). (DiskominfoPapua)