Jokowi Terima Pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI)
pada tanggal
24 Januari 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Agama Lukman Hakim, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menerima pengurus Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) yang diketuai oleh KH Said Aqil Siroj, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/1) sore.
Usai memperkenalkan pengurus dan delegasi yang dipimpinnya, Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, bahwa pihaknya sebenarnya sudah lama ingin sowan atas nama Lembaga Persahabatan Ormas Islam.
“Ormas Islam yang ada di lembaga ini adalah ormas-ormas lahir sebelum Proklamasi atau sebelum kemerdekaan, minus Muhammadiyah. Kalau Muhammadiyah juga sebelum merdeka, andil dalam kemerdekaan tapi mboten kerso bergabung dalam LPOI ini,” ujar Said.
Para pengurus LPOI yang hadir dalam kesempatan itu adalah Sekretaris Umum Luthfi Tamimi, Aris Banaji (Al-Washliyah), Anwar Sanusi (Persatuan Tarbiyah Islamiy/PERTI), Zukifli (Ittihadiyah), Mohd. Faisal (Persis), Iqbal Sulam (Nahdlatul Ulama), Yantze (Persatuan Umat Islam/PUI), Deni (Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia/PITI), Khaeran M. Arif (Ikatan Dakwah Indonesia/Ikadi), dan Muflich Kholif (Syarikat Islam Indonesia/SII). (Setkab)
Usai memperkenalkan pengurus dan delegasi yang dipimpinnya, Ketua LPOI KH Said Aqil Siroj yang juga merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengatakan, bahwa pihaknya sebenarnya sudah lama ingin sowan atas nama Lembaga Persahabatan Ormas Islam.
“Ormas Islam yang ada di lembaga ini adalah ormas-ormas lahir sebelum Proklamasi atau sebelum kemerdekaan, minus Muhammadiyah. Kalau Muhammadiyah juga sebelum merdeka, andil dalam kemerdekaan tapi mboten kerso bergabung dalam LPOI ini,” ujar Said.
Para pengurus LPOI yang hadir dalam kesempatan itu adalah Sekretaris Umum Luthfi Tamimi, Aris Banaji (Al-Washliyah), Anwar Sanusi (Persatuan Tarbiyah Islamiy/PERTI), Zukifli (Ittihadiyah), Mohd. Faisal (Persis), Iqbal Sulam (Nahdlatul Ulama), Yantze (Persatuan Umat Islam/PUI), Deni (Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia/PITI), Khaeran M. Arif (Ikatan Dakwah Indonesia/Ikadi), dan Muflich Kholif (Syarikat Islam Indonesia/SII). (Setkab)