Kenapa Harus Takut Dengan Kritik?
pada tanggal
23 Januari 2019
Pada titik tertentu dalam hidup kita, pasti kita akan mendapatkan kritik. Terkadang, kritik tersebut sulit diterima, namun semua itu tergantung pada bagaimana kita menanggapi kritik tersebut. Sebenarnya apa arti kritik itu?.
Arti kritik menurut Wikipedia adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi atau membantu memperbaiki pekerjaan, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik adalah kecaman, tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Kita mengenal dua jenis kritik, kritik yang destruktif atau kritik yang merusak dan kritik yang konstruktif atau kritik yang membangun. Perlu pengalaman dalam menanggapi kedua jenis kritik tersebut. Hal tersebut dapat membantu kita mengatasi kritik yang akan kita terima suatu saat nanti. Kita dapat bereaksi dalam menanggapi sebuah kritik secara positif, yaitu dengan meningkatkan kualitas kita, atau malah menaggapi kritik tersebut dengan cara yang negatif karena merasa kritik tersebut dapat menurunkan harga diri kita. Apabila kita menanggapi kritik secara negatif, kemungkinan besar akan menyebabkan stres, kemarahan, agresi atau bahkan tindakan anarkis.
Semua orang bisa mengkritik, berkomentar atau mengeluh terhadap hasil upaya kita. Diperlukan pengendalian diri untuk memahami kritikan, komentar dan keluhan orang dan akhirnya diperlukan jiwa yang besar untuk dapat memaafkan.
Ketika ditantang oleh orang lain yang disertai kritikan, adalah umum bagi kita untuk beraksi dengan cara yang negatif. Dalam beraksi menghadapi tantangan yang cenderung bersifat negatif tersebut perlu pengalaman dan pengendalian diri agar dapat beraksi secara positif dan tidak menenggelamkan kita dalam ego yang menimbulkan kemarahan. Bayangkan bagaimana kita akan terlihat buruk dalam menanggapi reaksi yang negatif dan lebih penting lagi bagaimana mereka yang mengkritik kita tersebut akan membuat kita merasa tenggelam dalam kritikan itu.
Bagaimana cara kita dalam menghadapi kritikan memiliki efek di berbagai aspek dalam hidup kita, namun akan lebih baik mengidentifikasi cara yang dapat bermanfaat bagi kita dalam menanggapi kritik dan menggunakannya untuk keuntungan kita sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih mampu.
Salah satu perbedaan antara kritik yang membangun dan kritik yang merusak adalah cara komentar yang disampaikan. Apabila kritik yang disampaikan tersebut menentang ide, karakter atau kemampuan kita, tentu saja hal tersebut akan melukai diri kita atau memiliki efek negatif pada harga diri ataupun kepercayaan diri kita. Kritik yang merusak seringkali tidak dipikirkan oleh orang lain atau tidak dengan sengaja dilontarkan, namun bisa juga hal tersebut dilakukan dengan sengaja dengan niat jahat dan menyakiti, karena kritik yang merusak cenderung menyebabkan kemarahan atau agresi.
Disisi lain, kritik yang membangun dirancang untuk menunjukkan kesalahan kita, namun juga menunjukkan dimana dan bagaimana perbaikan dapat dilakukan. Kritik yang membangun harus dipandang sebagai umpan balik yang berguna yang dapat membantu kita dalam memperbaiki diri sendiri daripada menjatuhkan diri kita. Kritik yang membangun biasanya mudah diterima, meskipun mungkin kadang sedikit menyakitkan. Dalam kesempatan apapun cobalah untuk mengingat bahwa kita dapat menggunakan kritik itu untuk keuntungan kita.
Perlu dicatat bahwa :
“Orang yang menolak mengakui kesalahannya tidak akan pernah berhasil”.
Dalam hidup, suatu saat kita akan berurusan dengan orang yang kritis, sebagian besar orang yang bersifat kritis tersebut tidak menyadari bahwa mereka menyakiti perasaan orang lain. Jika kita menghadapi orang yang sifat dasarnya kritis terhadap semuanya, cobalah untuk tidak terlalu serius menanggapi komentar mereka, karena itu hanya bagian dari karakter mereka.
Jika kita mengambil komentar negatif ke hati, hal itu dapat menimbulkan kemarahan, baik kemarahan ke diri sendiri yang menimbulkan stres maupun kemarahan ke orang lain yang dapat merusak hubungan. Bagaimana kita bereaksi terhadap kritik bergantung pada sifat kritik, dimana kita berada atau darimana kritik itu berasal.
Perlu dingat bahwa :
“Orang yang mengkritik semuanya atau berkomentar pedas untuk menyakiti adalah orang yang membutuhkan bantuan, bukan kita!”
Kunci utama dalam menanggapi kritik adalah apapun situasinya jangan menanggapi dengan marah, karena ini akan menyebabkan keributan dan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan atau kemungkinan besar menciptakan citra buruk kita. Cobalah untuk tetap tenang dan memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan pengertian.
Ini akan membantu meredakan situasi dan menghentikan konflik akibat kritik yang tidak terkendali. Tunjukan bahwa kita adalah pribadi yang lebih kuat dan pribadi yang tidak mudah terpancing dengan umpan yang dilemparkan ke kita, jangan pernah menggunakan kesempatan itu sebagai alasan untuk menentang/kontra dengan kritik tersebut. Jika kita memang ingin menantang seseorang, kita mungkin dapat memulainya dengan memulai argumen, yang sebenarnya itu tidak perlu kita lakukan.
Dalam mendapatkan kritik, mungkin suatu saat kita dalam posisi kesulitan mengendalikan diri yang mengakibatkan kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang berpotensi merusak, maka pergilah. Jika kita sedang dalam satu kelompok, tenangkanlah diri anda dengan meminta izin yang sopan untuk meninggalkan kelompok tersebut sampai kita memiliki ketenangan dan kembali berkumpul. Meskipun kritik atau komentar negatif dari seseorang mungkin menyakitkan, namun lebih berbahaya untuk membiarkan kritik atau komentar negatif itu merusak kepercayaan diri kita.
Sudah menjadi sifat manusia untuk melakukan kesalahan, namun dalam menjalani hidup, kita memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri. Oleh karena itu, apa pun jenis kritik yang ditujukan untuk kita, analisislah untuk menemukan sesuatu yang dapat kita pelajari dari kritik tersebut. Ketika seseorang menyerang karakter kita, sulit bagi kita untuk menerima, tetapi itu tidak berarti kita harus mengabaikannya.
Mungkin, kritik yang ditujukan pada kita tidak masuk akal pada saat itu. Namun, secara umum, biasanya ada beberapa kebenaran dalam kritik, bahkan ketika itu tampaknya diberikan karena dengki dan kepahitan. Sering terjadi bahwa sedikit pada karakter kita adalah refleksi yang sebenarnya tentang bagaimana orang lain melihat kita pada saat itu. Ambil langkah mundur dan coba untuk melihat hal-hal dari sudut pandang orang lain, mungkin meminta teman untuk pendapat jujur mereka, gunakan kritik dengan bijak dan sebagai pengalaman belajar.
Lihat apakah mungkin untuk belajar sedikit tentang bagaimana orang lain melihat kita. Kita mungkin dapat menggunakan kritik tersebut untuk meningkatkan berbagai aspek dari diri kita. Kita semua belajar dengan membuat kesalahan, dan belajar bagaimana menangani kritik secara positif adalah salah satu cara kita dapat meningkatkan hubungan interpersonal kita dengan orang lain.
Kritik itu sulit untuk diterima. Namun, lebih sulit lagi untuk tidak takut menghadapi kritik. Tidak ada yang suka dikritik. Beberapa menangani kritik lebih baik daripada yang lain, banyak yang bahkan takut terhadap kritik, mengatasi rasa takut akan kegagalan atau menaklukkan rasa takut akan perubahan.Tapi itu adalah fakta kehidupan dan pada kenyataannya bisa menjadi melemahkan.
Orang yang berhasil mempercayai bahwa mereka benar-benar menginginkan umpan balik, dalam bentuk apapun untuk meningkatkan kualitas mereka menjadi lebih baik. Sebaliknya, sebagian besar dari kita lebih cenderung takut terhadap pengamatan mereka. Dan otak kita terhubung bukan hanya untuk merasakan tetapi juga memikirkan rasa takut ini. Kita lebih mengingat kritik negatif daripada beberapa peristiwa positif. Begitu juga dengan umpan balik yang buruk, kita memprosesnya dalam otak lebih teliti daripada umpan balik yang baik.
Namun, kita dapat mengatasi rasa takut kita dalam menghadapi kritik dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Kita harus putuskan apakah kita lebih suka dihakimi atau diabaikan.
Ini adalah konsekuensi dari beberapa pilihan dalam hidup, apakah kita kan membuat perbedaan atau tidak. Tentu saja apabila dihadapkan dengan pilihan tersebut kita harus memilih dihakimi yang akan dapat meningkatkan kemampuan kita kedepannya menjadi lebih baik dibandingkan dengan apabila kita diabaikan. Tidak ada yang mengatakan itu adil. Namun itulah hidup, kita harus menghadapinya.
2. Kita harus membiasakan menghindari penghindaran.
Strategi untuk menghindari kritik sebenarnya lebih merusak daripada yang kita pikirkan. Satu-satunya jalan untuk menghindari krikik adalah dengan tidak melakukan apa-apa. Menghindari kritik akan membuat kita lebih lemah. Jangan biarkan rasa takut terhadap kritik lebih besar dari keinginan kita untuk suskes.
3. Kita harus mencari peningkatan, bukan persetujuan.
Analisis apa yang konstruktif mengenai kritik tersebut, jangan menganggapnya sebagai paparan kekurangan atau penolakan. Namun, hal tersebut membantu kita dalam menemukan perbaikan. Biarkan kritik memberi kita masukan energi bagi kita, bukan rasa tidak aman kita.
4. Jangan terlalu emosional atau bereaksi berlebihan.
Saat kita menerima kritik yang tajam, jangan menjadikan hal tersebut sebagai serangan pribadi. Ini bukan tentang kita secara keseluruhan, ini tentang pekerjaan atau perilaku kita. Yang terpenting, kita harus bisa mengendalikan emosi saat di kritik. Kita tidak dapat mengubah kata-kata yang diucapkan dalam kritik yang ditujukan pada kita, namun kita bisa mengubah arti dari kata-kata yang diucapkan dalam kritik tersebut menjadi sebuah peningkatan atau pengembangan diri.
5. Tetap fokus pada kesimpulan, bukan kritik.
Jangan sampai kita gagal fokus pada tujuan kita gara-gara sebuah kritik. Tetap fokus pada apa yang akan kita capai.
Kesimpulannya, ketakutan kita akan kritik bisa kita kalahkan, sehingga kita tidak perlu melihat kata-kata kritis pada sebuah kritik sebagai sebuah ancaman. Ada saat dimana kita akan bertemu dengan orang yang akan selalu mengkritik semua yang kita lakukan dan berkomentar pedas untuk menyakiti dan menjatuhkan, orang tersebutlah yang membutuhkan bantuan, bukan kita. Tetaplah fokus pada tujuan utama kita.
“Semangat !”.
(Oleh : Tommy Cahyono Adi Wijaya)
Arti kritik menurut Wikipedia adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi atau membantu memperbaiki pekerjaan, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kritik adalah kecaman, tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Kita mengenal dua jenis kritik, kritik yang destruktif atau kritik yang merusak dan kritik yang konstruktif atau kritik yang membangun. Perlu pengalaman dalam menanggapi kedua jenis kritik tersebut. Hal tersebut dapat membantu kita mengatasi kritik yang akan kita terima suatu saat nanti. Kita dapat bereaksi dalam menanggapi sebuah kritik secara positif, yaitu dengan meningkatkan kualitas kita, atau malah menaggapi kritik tersebut dengan cara yang negatif karena merasa kritik tersebut dapat menurunkan harga diri kita. Apabila kita menanggapi kritik secara negatif, kemungkinan besar akan menyebabkan stres, kemarahan, agresi atau bahkan tindakan anarkis.
Semua orang bisa mengkritik, berkomentar atau mengeluh terhadap hasil upaya kita. Diperlukan pengendalian diri untuk memahami kritikan, komentar dan keluhan orang dan akhirnya diperlukan jiwa yang besar untuk dapat memaafkan.
Ketika ditantang oleh orang lain yang disertai kritikan, adalah umum bagi kita untuk beraksi dengan cara yang negatif. Dalam beraksi menghadapi tantangan yang cenderung bersifat negatif tersebut perlu pengalaman dan pengendalian diri agar dapat beraksi secara positif dan tidak menenggelamkan kita dalam ego yang menimbulkan kemarahan. Bayangkan bagaimana kita akan terlihat buruk dalam menanggapi reaksi yang negatif dan lebih penting lagi bagaimana mereka yang mengkritik kita tersebut akan membuat kita merasa tenggelam dalam kritikan itu.
Bagaimana cara kita dalam menghadapi kritikan memiliki efek di berbagai aspek dalam hidup kita, namun akan lebih baik mengidentifikasi cara yang dapat bermanfaat bagi kita dalam menanggapi kritik dan menggunakannya untuk keuntungan kita sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih mampu.
Salah satu perbedaan antara kritik yang membangun dan kritik yang merusak adalah cara komentar yang disampaikan. Apabila kritik yang disampaikan tersebut menentang ide, karakter atau kemampuan kita, tentu saja hal tersebut akan melukai diri kita atau memiliki efek negatif pada harga diri ataupun kepercayaan diri kita. Kritik yang merusak seringkali tidak dipikirkan oleh orang lain atau tidak dengan sengaja dilontarkan, namun bisa juga hal tersebut dilakukan dengan sengaja dengan niat jahat dan menyakiti, karena kritik yang merusak cenderung menyebabkan kemarahan atau agresi.
Disisi lain, kritik yang membangun dirancang untuk menunjukkan kesalahan kita, namun juga menunjukkan dimana dan bagaimana perbaikan dapat dilakukan. Kritik yang membangun harus dipandang sebagai umpan balik yang berguna yang dapat membantu kita dalam memperbaiki diri sendiri daripada menjatuhkan diri kita. Kritik yang membangun biasanya mudah diterima, meskipun mungkin kadang sedikit menyakitkan. Dalam kesempatan apapun cobalah untuk mengingat bahwa kita dapat menggunakan kritik itu untuk keuntungan kita.
Perlu dicatat bahwa :
“Orang yang menolak mengakui kesalahannya tidak akan pernah berhasil”.
Dalam hidup, suatu saat kita akan berurusan dengan orang yang kritis, sebagian besar orang yang bersifat kritis tersebut tidak menyadari bahwa mereka menyakiti perasaan orang lain. Jika kita menghadapi orang yang sifat dasarnya kritis terhadap semuanya, cobalah untuk tidak terlalu serius menanggapi komentar mereka, karena itu hanya bagian dari karakter mereka.
Jika kita mengambil komentar negatif ke hati, hal itu dapat menimbulkan kemarahan, baik kemarahan ke diri sendiri yang menimbulkan stres maupun kemarahan ke orang lain yang dapat merusak hubungan. Bagaimana kita bereaksi terhadap kritik bergantung pada sifat kritik, dimana kita berada atau darimana kritik itu berasal.
Perlu dingat bahwa :
“Orang yang mengkritik semuanya atau berkomentar pedas untuk menyakiti adalah orang yang membutuhkan bantuan, bukan kita!”
Kunci utama dalam menanggapi kritik adalah apapun situasinya jangan menanggapi dengan marah, karena ini akan menyebabkan keributan dan menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan atau kemungkinan besar menciptakan citra buruk kita. Cobalah untuk tetap tenang dan memperlakukan orang lain dengan rasa hormat dan pengertian.
Ini akan membantu meredakan situasi dan menghentikan konflik akibat kritik yang tidak terkendali. Tunjukan bahwa kita adalah pribadi yang lebih kuat dan pribadi yang tidak mudah terpancing dengan umpan yang dilemparkan ke kita, jangan pernah menggunakan kesempatan itu sebagai alasan untuk menentang/kontra dengan kritik tersebut. Jika kita memang ingin menantang seseorang, kita mungkin dapat memulainya dengan memulai argumen, yang sebenarnya itu tidak perlu kita lakukan.
Dalam mendapatkan kritik, mungkin suatu saat kita dalam posisi kesulitan mengendalikan diri yang mengakibatkan kita mengatakan atau melakukan sesuatu yang berpotensi merusak, maka pergilah. Jika kita sedang dalam satu kelompok, tenangkanlah diri anda dengan meminta izin yang sopan untuk meninggalkan kelompok tersebut sampai kita memiliki ketenangan dan kembali berkumpul. Meskipun kritik atau komentar negatif dari seseorang mungkin menyakitkan, namun lebih berbahaya untuk membiarkan kritik atau komentar negatif itu merusak kepercayaan diri kita.
Sudah menjadi sifat manusia untuk melakukan kesalahan, namun dalam menjalani hidup, kita memiliki banyak kesempatan untuk belajar dan meningkatkan diri. Oleh karena itu, apa pun jenis kritik yang ditujukan untuk kita, analisislah untuk menemukan sesuatu yang dapat kita pelajari dari kritik tersebut. Ketika seseorang menyerang karakter kita, sulit bagi kita untuk menerima, tetapi itu tidak berarti kita harus mengabaikannya.
Mungkin, kritik yang ditujukan pada kita tidak masuk akal pada saat itu. Namun, secara umum, biasanya ada beberapa kebenaran dalam kritik, bahkan ketika itu tampaknya diberikan karena dengki dan kepahitan. Sering terjadi bahwa sedikit pada karakter kita adalah refleksi yang sebenarnya tentang bagaimana orang lain melihat kita pada saat itu. Ambil langkah mundur dan coba untuk melihat hal-hal dari sudut pandang orang lain, mungkin meminta teman untuk pendapat jujur mereka, gunakan kritik dengan bijak dan sebagai pengalaman belajar.
Lihat apakah mungkin untuk belajar sedikit tentang bagaimana orang lain melihat kita. Kita mungkin dapat menggunakan kritik tersebut untuk meningkatkan berbagai aspek dari diri kita. Kita semua belajar dengan membuat kesalahan, dan belajar bagaimana menangani kritik secara positif adalah salah satu cara kita dapat meningkatkan hubungan interpersonal kita dengan orang lain.
Kritik itu sulit untuk diterima. Namun, lebih sulit lagi untuk tidak takut menghadapi kritik. Tidak ada yang suka dikritik. Beberapa menangani kritik lebih baik daripada yang lain, banyak yang bahkan takut terhadap kritik, mengatasi rasa takut akan kegagalan atau menaklukkan rasa takut akan perubahan.Tapi itu adalah fakta kehidupan dan pada kenyataannya bisa menjadi melemahkan.
Orang yang berhasil mempercayai bahwa mereka benar-benar menginginkan umpan balik, dalam bentuk apapun untuk meningkatkan kualitas mereka menjadi lebih baik. Sebaliknya, sebagian besar dari kita lebih cenderung takut terhadap pengamatan mereka. Dan otak kita terhubung bukan hanya untuk merasakan tetapi juga memikirkan rasa takut ini. Kita lebih mengingat kritik negatif daripada beberapa peristiwa positif. Begitu juga dengan umpan balik yang buruk, kita memprosesnya dalam otak lebih teliti daripada umpan balik yang baik.
Namun, kita dapat mengatasi rasa takut kita dalam menghadapi kritik dengan beberapa cara sebagai berikut :
1. Kita harus putuskan apakah kita lebih suka dihakimi atau diabaikan.
Ini adalah konsekuensi dari beberapa pilihan dalam hidup, apakah kita kan membuat perbedaan atau tidak. Tentu saja apabila dihadapkan dengan pilihan tersebut kita harus memilih dihakimi yang akan dapat meningkatkan kemampuan kita kedepannya menjadi lebih baik dibandingkan dengan apabila kita diabaikan. Tidak ada yang mengatakan itu adil. Namun itulah hidup, kita harus menghadapinya.
2. Kita harus membiasakan menghindari penghindaran.
Strategi untuk menghindari kritik sebenarnya lebih merusak daripada yang kita pikirkan. Satu-satunya jalan untuk menghindari krikik adalah dengan tidak melakukan apa-apa. Menghindari kritik akan membuat kita lebih lemah. Jangan biarkan rasa takut terhadap kritik lebih besar dari keinginan kita untuk suskes.
3. Kita harus mencari peningkatan, bukan persetujuan.
Analisis apa yang konstruktif mengenai kritik tersebut, jangan menganggapnya sebagai paparan kekurangan atau penolakan. Namun, hal tersebut membantu kita dalam menemukan perbaikan. Biarkan kritik memberi kita masukan energi bagi kita, bukan rasa tidak aman kita.
4. Jangan terlalu emosional atau bereaksi berlebihan.
Saat kita menerima kritik yang tajam, jangan menjadikan hal tersebut sebagai serangan pribadi. Ini bukan tentang kita secara keseluruhan, ini tentang pekerjaan atau perilaku kita. Yang terpenting, kita harus bisa mengendalikan emosi saat di kritik. Kita tidak dapat mengubah kata-kata yang diucapkan dalam kritik yang ditujukan pada kita, namun kita bisa mengubah arti dari kata-kata yang diucapkan dalam kritik tersebut menjadi sebuah peningkatan atau pengembangan diri.
5. Tetap fokus pada kesimpulan, bukan kritik.
Jangan sampai kita gagal fokus pada tujuan kita gara-gara sebuah kritik. Tetap fokus pada apa yang akan kita capai.
Kesimpulannya, ketakutan kita akan kritik bisa kita kalahkan, sehingga kita tidak perlu melihat kata-kata kritis pada sebuah kritik sebagai sebuah ancaman. Ada saat dimana kita akan bertemu dengan orang yang akan selalu mengkritik semua yang kita lakukan dan berkomentar pedas untuk menyakiti dan menjatuhkan, orang tersebutlah yang membutuhkan bantuan, bukan kita. Tetaplah fokus pada tujuan utama kita.
“Semangat !”.
(Oleh : Tommy Cahyono Adi Wijaya)