Meski Lestarikan Tradisi, Pengusaha Anggur Galoba Minim Perhatian Pemerintah
pada tanggal
24 Januari 2019
KAIRATU, LELEMUKU.COM - Salah satu pelaku usaha kecil menengah dan mikro (UMKM) yang ditemui Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID), Desa Uraur, Kecamatan Kaiatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku yang dikomandoi, Brian Solissa menegaskan keuletan Ny. Aca Nurubulu melestarikan usaha tradisi keluarga dengan memproduksi minuman beralkohol alami jenis Anggur Galoba, minim perhatian dan uluran tangan dari Pemerintah daerah.
“Minuman ini sangat banyak khasiat dan manfaatnya dibandingkan dengan minuman beralkohol yang dijual di pasaran atau yang selama ini di produksi oleh masyarakat di Bumi Saka Mese Nusa, seperti minuman Jenis Sopi, Sageru atau minuman lainnya,” jelas Brian pada media ini pada Senin (21/1).
Lebih lanjut Brian mengungkapkan, pengakuan masyarakat yang pernah mengkonsumsi Anggur Galoba dapat menghilangkan rasa lelah, menambah stamina, mengurangi kolesterol dan mengandung vitamin C yang berguna bagi kesehatan tubuh manusia.
"Untuk mendapatkan hasil dan kualitas yang bagus, Anggur Galoba terbuat dari campuran Galoba Jantung, Buah Nanas, Buah Lemon atau Jeruk, Sopi, Gula Aren dan Vanili," kata dia.
Brian menjelaskan tata cara membuat Anggur Galoba untuk menjadi produk unggulan UMKM, yaitu Buah Nanas dikupas, kemudian di parut dan diambil sarinya, kemudian dipanaskan dalam wajan penggorengan.
"Selanjutkan dimasukan Galoba yang telah di kupas (lepaskan kulit dari sarinya), dicampur dengan lemon atau jeruk yang telah diambil sarinya dan diaduk sampai mendidih. Setelah semua tercampur, masukkan Vanili dan Gula Aren selama beberapa menit dan diangkat untuk didinginkan dalam Wajan penggorengan tersebut," jelas dia.
Ketua TPID itu mengungkapkan, hasil akhirnya, setelah semua selesai kemudian dicampurkan dengan Sopi dengan ramuan yang telah selesai diolah dan didinginkan tersebut dan siap untu disajikan.
“Khasiat Anggur Galoba tidak diragukan lagi sebagai minuman yang menyegarkan dan menyehatkan apabila dikonsumsi secara terbatas. bahkan dalam event-event penting baik secara nasional maupun internasional telah mendapat penghargaan sebagai minuman lokal beberapa kali, misal saat pelaksanaan Sail Banda pada Tahun 2000 dan telah mendapat penghargaan dari Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak ketika melakukan kunjungan di Kabupaten Seram Bagian Barat," ungkap dia.
Ironisnya, kata Brian meski telah dikenal dan disukai oleh masyarakat lokal, sampai saat ini tidak tersentuh oleh Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Saya belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah maupun pemerintah Desa atau setidaknya dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab SBB, faktanya setiap mau ada acara atau kegiatan besar, mereka selalu datang meminta untuk menampilkan Anggur Galoba sebagai UMKM produk lokal,” tegas Brian menirukan ucapan Ny. Aca. (Laura Sobuber)