Pemprov Papua Pantau Anak Jalanan di Kota Jayapura
pada tanggal
30 Januari 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Papua telah menandai sejumlah titik maupun lokasi tempat mangkal anak-anak jalanan di Kota Jayapura, Provinsi Papua.
Kendati demikian, para anak jalanan ini diketahui tak lagi beraktivitas pada siang hari.
“Mereka kini lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari. Dan biasanya ada komunitas atau kelompoknya,” terang Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua Ribka Haluk, di Jayapura, Senin.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada data pasti mengenai jumlah anak jalanan di bumi cenderawasih, lebih khusus Kota Jayapura. Sebab pihaknya masih lebih fokus untuk melakukan penanganan terhadap para anak jalanan itu.
“Bahkan dalam penanganan anak jalanan ini kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Makanya untuk data anak jalanan kita terus koordinasi juga dengan pemda agar kedepan bisa mendapatkan laporan secara detail serta tertulis terkait jumlah maupun upaya penanganan anak jalanan di wilayahnya,” jelas ia.
Pada kesempatan itu, Ribka mengapresiasi Pemerintah Kota Jayapura yang dinilai sangat maksimal dalam upaya penanganan anak jalanan. Berbagai program kerja yang dilakukan pun dinilai sangat baik.
Pun demikian, pihaknya berharap ada komunikasi dari pemerintah kota dan kabupaten terkait penanganan anak jalanan. Agar saat pelaksanaannya di masa mendatang, tak ada tumpang tindih program mapun kebijakan yang turun di satu wilayah.
Pujian pun diutarakan Ribka, terhadap upaya penanganan anak jalanan oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kota Jayapura.
“Dimana dari pantauan kami beberapa tahun lalu, jumlah anak jalanan pun sudah cukup berkurang karena program LSM dan pemda setempat.”
“Kami memang belum melakukan evaluasi secara keseluruhan, tetapi ada beberapa LSM yang sudah memberikan perhatian, namun data validnya belum dimiliki. Hanya untuk ke depannya, kita akan lebih maksimal lagi dalam mengecek kembali titik-titik yang dijadikan tempat mangkal bagi komunitas anak jalanan. Supaya program penanganan yang turun di masa mendatang bisa lebih maksimal,” terang ia. (DiskominfoPapua)
Kendati demikian, para anak jalanan ini diketahui tak lagi beraktivitas pada siang hari.
“Mereka kini lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari. Dan biasanya ada komunitas atau kelompoknya,” terang Kepala Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua Ribka Haluk, di Jayapura, Senin.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada data pasti mengenai jumlah anak jalanan di bumi cenderawasih, lebih khusus Kota Jayapura. Sebab pihaknya masih lebih fokus untuk melakukan penanganan terhadap para anak jalanan itu.
“Bahkan dalam penanganan anak jalanan ini kami berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota. Makanya untuk data anak jalanan kita terus koordinasi juga dengan pemda agar kedepan bisa mendapatkan laporan secara detail serta tertulis terkait jumlah maupun upaya penanganan anak jalanan di wilayahnya,” jelas ia.
Pada kesempatan itu, Ribka mengapresiasi Pemerintah Kota Jayapura yang dinilai sangat maksimal dalam upaya penanganan anak jalanan. Berbagai program kerja yang dilakukan pun dinilai sangat baik.
Pun demikian, pihaknya berharap ada komunikasi dari pemerintah kota dan kabupaten terkait penanganan anak jalanan. Agar saat pelaksanaannya di masa mendatang, tak ada tumpang tindih program mapun kebijakan yang turun di satu wilayah.
Pujian pun diutarakan Ribka, terhadap upaya penanganan anak jalanan oleh sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Kota Jayapura.
“Dimana dari pantauan kami beberapa tahun lalu, jumlah anak jalanan pun sudah cukup berkurang karena program LSM dan pemda setempat.”
“Kami memang belum melakukan evaluasi secara keseluruhan, tetapi ada beberapa LSM yang sudah memberikan perhatian, namun data validnya belum dimiliki. Hanya untuk ke depannya, kita akan lebih maksimal lagi dalam mengecek kembali titik-titik yang dijadikan tempat mangkal bagi komunitas anak jalanan. Supaya program penanganan yang turun di masa mendatang bisa lebih maksimal,” terang ia. (DiskominfoPapua)