Sandiaga Uno akan Buat Gerakan OK OCE se Indonesia
pada tanggal
30 Januari 2019
WONOGIRI, LELEMUKU.COM - Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi sentra pengusaha kecil dan menengah usaha kacang mete Wonogiri, Selasa (29/1).
Calon wakil presiden ini mendatangi kediaman rumah Hajah S. Samsiah di Gapura Gayam, Tukluk, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Sandi melihat langsung proses produksi kacang mete itu dari pengupasan, penggorengan hingga pengepakan. Semuambya masih dilakukan secara tradisional.
Daerah Ngadirejo dan Jatiserono merupakan sentra pengrajin kacang mete, terdapat sekitar 400-500 UKM yang mengantungan hidupnya pada produk yang selalu naik tiap lebaran, natal atau hari-hari besar lainnya.
Menurit Sandi, kacamg mete ini bisa berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan penjual hingga petani Jambu Mete. Bahkan berpeluang untuk ekspor. Negara-negara eropa pasar menyukai kacang mete, dari campuran cokelat hingga snack.
“Salah satunya untuk meningkatkan produksi adalah memoderenisasi alat, kemasan dan kualitas. Ini potensi yang besar. Dan menjadi sasaran progran ekonomi Prabowo Sandi, menggerakkan ekonomi rakyat, khususnya daerah pedesaan,” terang Sandi.
Menurut Pak Arief, bantuan untuk memisahkan biji mete dengan kulitnya sudah pernah ada, tapi sayangnya justru merusak mete tersebut, sehingga menurunkan kualitasnya. “Malah rusak pak pakai alat, jadi kembali ke manual, mungkin alatnya nggak pas,” ucap Arif.
Para pengusaha mete juga mengeluhkan soal permodalan, di saat sepinya penjualan mete. Sandi menyatakan akan membuat Gerak One kabupaten/Kota/Kampung One Center for Entrepreneurship (OK OCE).
“OK OCE, akan hadir di Wonogiri untuk melakukan pendampingan, permodalan hingga pemasaran. Sehingga penghasilan akan meningkat dan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” terang Sandi.
Sebelum meninggalkan tempat, Sandi membeli satu kilo kacang mete dengan merek dagang Hj Samsiah. “Buat ngemil di mobil,” ucap Sandi. (BPN)
Calon wakil presiden ini mendatangi kediaman rumah Hajah S. Samsiah di Gapura Gayam, Tukluk, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Sandi melihat langsung proses produksi kacang mete itu dari pengupasan, penggorengan hingga pengepakan. Semuambya masih dilakukan secara tradisional.
Daerah Ngadirejo dan Jatiserono merupakan sentra pengrajin kacang mete, terdapat sekitar 400-500 UKM yang mengantungan hidupnya pada produk yang selalu naik tiap lebaran, natal atau hari-hari besar lainnya.
Menurit Sandi, kacamg mete ini bisa berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan penjual hingga petani Jambu Mete. Bahkan berpeluang untuk ekspor. Negara-negara eropa pasar menyukai kacang mete, dari campuran cokelat hingga snack.
“Salah satunya untuk meningkatkan produksi adalah memoderenisasi alat, kemasan dan kualitas. Ini potensi yang besar. Dan menjadi sasaran progran ekonomi Prabowo Sandi, menggerakkan ekonomi rakyat, khususnya daerah pedesaan,” terang Sandi.
Menurut Pak Arief, bantuan untuk memisahkan biji mete dengan kulitnya sudah pernah ada, tapi sayangnya justru merusak mete tersebut, sehingga menurunkan kualitasnya. “Malah rusak pak pakai alat, jadi kembali ke manual, mungkin alatnya nggak pas,” ucap Arif.
Para pengusaha mete juga mengeluhkan soal permodalan, di saat sepinya penjualan mete. Sandi menyatakan akan membuat Gerak One kabupaten/Kota/Kampung One Center for Entrepreneurship (OK OCE).
“OK OCE, akan hadir di Wonogiri untuk melakukan pendampingan, permodalan hingga pemasaran. Sehingga penghasilan akan meningkat dan menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi,” terang Sandi.
Sebelum meninggalkan tempat, Sandi membeli satu kilo kacang mete dengan merek dagang Hj Samsiah. “Buat ngemil di mobil,” ucap Sandi. (BPN)