Abdul Khodir Muhammad Imam Berikan Pakaian Madura ke Prabowo
pada tanggal
28 Februari 2019
PAMEKASAN, LELEMUKU.COM – Dalam kegiatannya selama di Madura, Provinsi Jawa Timur, Calon Presiden nomer urut 02 Prabowo Subianto dijadwalkan akan menghadiri acara Haul Akbar Masyayikh dan Habaib se-Madura di Kabupaten Sampang.
Namun, sebelum berangkat ke acara haul akbar tersebut, Prabowo diundang ke kediaman panitia haul tersebut yakni KH Abdul Khodir Muhammad Imam. Disana, Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu bersilahturahmi dan berbincang santai dengan para habaib dan Alim Ulama se-Madura.
Usai bersilahturahmi dan berbincang santai, tiba-tiba saja Prabowo diberikan kenang-kenangan oleh Kyai Khodir berupa baju sakera khas Madura. Ia pun diminta untuk mengenakan pakaian bermotif garis merah putih berompi hitam tersebut sebagai sebuah kehormatan bagi masyarakat Madura.
Tak segan, Prabowo pun langsung menerima kenang-kenangan itu dan langsung memakai baju seorang ksatria Madura tersebut. Para Kyai dan habaib yang ada diruangan tersebut langsung menyambut dengan penuh keceriaan.
“Wah pas bajunya Kiyai, jadi tambah gagah saya pakai baju ini,” ungkap Prabowo yang langsung disambut gelak tawa oleh para Kyai dan Habaib yang ada di Kediaman KH Abdul Khodir Muhammad Imam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2).
Kyai Khodir menjelaskan bahwa baju yang dikenakan Prabowo serta para ksatria Madura tersebut adalah pakaian khas masyarakat Madura saat melawan penjajahan Belanda. Rata-rata, para pejuang di Madura mengenakan pakaian tersebut untuk mempertahankan kedaulatan NKRI serta berjuang mengusir penjajahan Belanda.
“Baju kebanggaan Madura yang diberi nama baju sakera. Dulu waktu penjajahan Belanda orang orang madura memperjuangkan untuk menjaga keutuhan NKRI dan rata rata semuanya berpakaian khas tersebut,” ungkap Kyai Khodir yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Gunung Sari, Badung, Pamekasan tersebut. (BPN)
Namun, sebelum berangkat ke acara haul akbar tersebut, Prabowo diundang ke kediaman panitia haul tersebut yakni KH Abdul Khodir Muhammad Imam. Disana, Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu bersilahturahmi dan berbincang santai dengan para habaib dan Alim Ulama se-Madura.
Usai bersilahturahmi dan berbincang santai, tiba-tiba saja Prabowo diberikan kenang-kenangan oleh Kyai Khodir berupa baju sakera khas Madura. Ia pun diminta untuk mengenakan pakaian bermotif garis merah putih berompi hitam tersebut sebagai sebuah kehormatan bagi masyarakat Madura.
Tak segan, Prabowo pun langsung menerima kenang-kenangan itu dan langsung memakai baju seorang ksatria Madura tersebut. Para Kyai dan habaib yang ada diruangan tersebut langsung menyambut dengan penuh keceriaan.
“Wah pas bajunya Kiyai, jadi tambah gagah saya pakai baju ini,” ungkap Prabowo yang langsung disambut gelak tawa oleh para Kyai dan Habaib yang ada di Kediaman KH Abdul Khodir Muhammad Imam di Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (26/2).
Kyai Khodir menjelaskan bahwa baju yang dikenakan Prabowo serta para ksatria Madura tersebut adalah pakaian khas masyarakat Madura saat melawan penjajahan Belanda. Rata-rata, para pejuang di Madura mengenakan pakaian tersebut untuk mempertahankan kedaulatan NKRI serta berjuang mengusir penjajahan Belanda.
“Baju kebanggaan Madura yang diberi nama baju sakera. Dulu waktu penjajahan Belanda orang orang madura memperjuangkan untuk menjaga keutuhan NKRI dan rata rata semuanya berpakaian khas tersebut,” ungkap Kyai Khodir yang juga merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Gunung Sari, Badung, Pamekasan tersebut. (BPN)