Andi Sulaiman Ajak Dispen Berantas Buta Aksara di Sulawesi Selatan
pada tanggal
18 Februari 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman menekankan kepada Dinas Pendidikan (Dispen) Provinsi Sulsel dan seluruh stakeholdernya untuk memberantas buta aksara yang ada di Sulsel.
Ia berharap, semua pihak bersinergi untuk mengatasi persoalan buta aksara tersebut.
Hal ini diungkapkan Andi Sudirman, dihadapan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Irman Yasin Limpo dan segenap peserta yang hadir dalam acara Seminar Nasional Membangun Kemampuan Literasi Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0, yang diselenggarakan oleh Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI) Sulsel di Makassar, Sabtu (16/2).
"Saya berharap dengan adanya data, kita bisa memberantas buta aksara ini. Tapi saya juga ingin agar kita bersinergi bersama agar permasalahan ini bisa terselesaikan," ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia IPABI, Ibrahim menyampaikan, ciri-ciri negara maju itu adalah lebih banyak pendidikan non formalnya ketimbang pendidikan formalnya.
Ia mengungkapkan, ada permasalahan dari segi keaksaraan 25,70 persen, atau sekitar 3,4 juta penduduk buta aksara di daerah kita.
"Kita berada di peringkat keenam yang masuk zona merah. Yang pertama adalah Kabupaten Toraja Utara, Bone, Wajo, Gowa," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala PAUD dan Dikmas Sulsel, Pria Gunawan, berharap, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, serta seluruh masyarakat untuk memajukan kegiatan ini ke daerah-daerah yang ada di Sulsel.
"Tentunya kami mengharapkan kepada Pak Wagub dan Pak Kadis untuk memberikan arahan kepada kami, agar mengembangkan program dalam pelaksanaan mutu pendidikan non formal yang ada di Sulsel," harapnya. (DiskominfoSPSulsel)
Ia berharap, semua pihak bersinergi untuk mengatasi persoalan buta aksara tersebut.
Hal ini diungkapkan Andi Sudirman, dihadapan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, Irman Yasin Limpo dan segenap peserta yang hadir dalam acara Seminar Nasional Membangun Kemampuan Literasi Masyarakat di Era Revolusi Industri 4.0, yang diselenggarakan oleh Ikatan Pamong Belajar Indonesia (IPABI) Sulsel di Makassar, Sabtu (16/2).
"Saya berharap dengan adanya data, kita bisa memberantas buta aksara ini. Tapi saya juga ingin agar kita bersinergi bersama agar permasalahan ini bisa terselesaikan," ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia IPABI, Ibrahim menyampaikan, ciri-ciri negara maju itu adalah lebih banyak pendidikan non formalnya ketimbang pendidikan formalnya.
Ia mengungkapkan, ada permasalahan dari segi keaksaraan 25,70 persen, atau sekitar 3,4 juta penduduk buta aksara di daerah kita.
"Kita berada di peringkat keenam yang masuk zona merah. Yang pertama adalah Kabupaten Toraja Utara, Bone, Wajo, Gowa," imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala PAUD dan Dikmas Sulsel, Pria Gunawan, berharap, pemerintah provinsi dan pemerintah daerah, serta seluruh masyarakat untuk memajukan kegiatan ini ke daerah-daerah yang ada di Sulsel.
"Tentunya kami mengharapkan kepada Pak Wagub dan Pak Kadis untuk memberikan arahan kepada kami, agar mengembangkan program dalam pelaksanaan mutu pendidikan non formal yang ada di Sulsel," harapnya. (DiskominfoSPSulsel)