Anoushka Bhuller Angkat Isu Kebersihan Daerah Kewanitaan
pada tanggal
26 Februari 2019
MEDAN, LELEMUKU.COM – Dokter Cantik asal Medan yang mewakili Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2019, Anoushka Bhuller mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti.
“Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome,” kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran.
Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi “Health and Lifestyle Society” yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental.
Gadis yang akrab disapa Sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan.
“Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan,” ungkap Anoushka.
Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka.
Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam.
Dokter yang bergelar bMedSc,MH ini pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
“Ula kam lupa dukung aku,” pintanya.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber)MEDAN, LELEMUKU.COM – Dokter Cantik asal Medan yang mewakili Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2019, Anoushka Bhuller mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti.
“Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome,” kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran.
Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi “Health and Lifestyle Society” yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental.
Gadis yang akrab disapa sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan.
“Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan,” ungkap Anoushka.
Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka.
Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam.
Anoushka pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
“Ula kam lupa dukung aku,” pintanya.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber)
Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti.
“Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome,” kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran.
Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi “Health and Lifestyle Society” yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental.
Gadis yang akrab disapa Sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan.
“Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan,” ungkap Anoushka.
Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka.
Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam.
Dokter yang bergelar bMedSc,MH ini pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
“Ula kam lupa dukung aku,” pintanya.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber)MEDAN, LELEMUKU.COM – Dokter Cantik asal Medan yang mewakili Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia (PPI) 2019, Anoushka Bhuller mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
Menurut gadis berusia 23 tahun itu bahwa alasan dirinya memfokuskan advokasinya kepada masalah edukasi tentang kebersihan dan pembagian pembalut kepada narapidana perempuan di Sumut karena banyaknya tahanan perempuan yang tidak mampu membeli pembalut saat berada di penjara maupun panti.
“Sedangkan jika hal tersebut masih terus terjadi akan menyebabkan inveksi pada mereka dan kondisi berbahaya serta mematikan ini disebut toxic shock syndrome,” kata Anoushka saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara yang mempunyai hobby membaca, menulis dan travelling ini aktif mengikuti kegiatan sosial melalui partai dan gereja di daerahnya semenjak tahun 2016 setelah kepulangannya dari Australia menyelesaikan pendidikan Ilmu Kedokteran.
Kegiatan sosial yang Anoushka ikuti mencakup pembagian sembako kepada masyarakat kurang mampu dan pembagian alat tulis kepada anak-anak di panti asuhan. Sebelumnya, ia juga aktif sebagai partisipan di Ronald Mcdonald house, menjadi ketua dalam organisasi “Health and Lifestyle Society” yaitu komunitas yang berfokus kepada kesehatan fisik dan mental.
Gadis yang akrab disapa sasa ini mengungkapkan jika dirinya sangat kaget saat terpilih mewakili Sumut di ajang kecantikan paling bergengsi di Indonesia itu sebab dirinya mengaku ada yang pernah bilang kepadanya, jika dia tidak akan terpilih. Namun hal tersebut tidak dihiraukan.
“Bukan karena saya sombong, tetapi tidak ada manusia di dunia ini yang berhak membuat saya merasa rendah diri. Saya tidak sempurna, tapi saya berhak untuk mengikuti ajang Puteri Indonesia karena cantik itu ada di setiap perempuan,” ungkap Anoushka.
Ia mengatakan sudah waktunya semua perempuan di Indonesia merasa bahwa mereka layak untuk menjadi seseorang yang influential dan yakin tidak ada yang mustahil bagi mereka.
Jika dirinya yang tidak biasanya secara konvensional dipandang layak untuk mengikuti sebuah beauty pageant dikarenakan bentuk saya yang curvy mampu meraih sesuatu di ajang Puteri Indonesia, perempuan lainnya yang menyaksikan apa yang telah Anoushka capai, pasti akan tergerak untuk keluar dari zona nyaman mereka, untuk mengexplore dan mengasah kemampuan mereka dalam meraih prestasi yang selama ini mereka pendam.
Anoushka pun meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sumatera Utara dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai, terlebih khusus untuk mengangkat isu tentang kebersihan daerah vital kewanitaan.
“Ula kam lupa dukung aku,” pintanya.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Anoushka Bhuller akan akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, mereka diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar) dan Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel) (Laura Sobuber)