Bekraf dan Kemendikbud Promosi Kuliner Indonesia di London Book Fair 2019
pada tanggal
21 Februari 2019
LONDON, LELEMUKU.COM - Beragam kuliner khas tanah air disajikan di London pada acara food gathering oleh Panitia Pelaksana Kegiatan Indonesia Market Focus Country London Book Fair 2019 yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), bertempat di The Providores, Marylebone, London, Rabu, (13/2).
Sambal dan kerupuk disajikan dengan menarik menjadi menu pembuka acara ini. Dilengkapi hidangan utama nasi kuning, terong balado, ikan masak woku, gulai bebek Aceh, para tamu undangan yang terdiri dari food blogger, fotografer dan media asal London berkesempatan menikmati hidangan khas Indonesia. Tak ketinggalan beragam menu penutup diantaranya lapis legit, bubur mutiara, bubur sumsum, teh ulong dari Jawa Barat, hingga Kopi Flores Bajawa.
"Indonesia memiliki beragam tradisi, budaya, suku bangsa, dan juga sajian kuliner yang terbentang dari Barat sampai ke Timur,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak di sela-sela acara tersebut. Menurut Joshua, melalui acara ini diharapkan masyarakat dunia semakin mengenal Indonesia, khususnya melalui kuliner yang merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif.
Dua orang juru masak juga dihadirkan dalam acara ini, Santhi Serad dan Petty Elliot. Mereka bertanggung jawab terhadap mutu, agar rasa otentik asal Indonesia tetap terjaga. “Pilihan menu didasarkan pada ketersediaan bahan baku maupun rempah-rempah Indonesia yang ada di London, hal ini akan memudahkan tamu undangan yang ingin mencoba membuat menu tersebut di rumah,” jelas Santhi.
Nampak hadir di antara tamu undangan Istri Duta Besar RI London Hana A. Satriyo, Kurator Asia Tenggara British Library Annabel The Gallop, Ketua Harian Kegiatan Indonesia Market Focus Country London Book Fair Laura Prinsloo, penulis ternama asal Indonesia yang kini menetap di London Sri Owen, dan perwakilan British Council.
Selain acara food gathering, Bekraf akan menyelenggarakan acara Cultural Late pada tanggal 15 Februari 2019 di Asia House, yang merupakan rangkaian acara menuju Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019. (Bekraf)
Sambal dan kerupuk disajikan dengan menarik menjadi menu pembuka acara ini. Dilengkapi hidangan utama nasi kuning, terong balado, ikan masak woku, gulai bebek Aceh, para tamu undangan yang terdiri dari food blogger, fotografer dan media asal London berkesempatan menikmati hidangan khas Indonesia. Tak ketinggalan beragam menu penutup diantaranya lapis legit, bubur mutiara, bubur sumsum, teh ulong dari Jawa Barat, hingga Kopi Flores Bajawa.
"Indonesia memiliki beragam tradisi, budaya, suku bangsa, dan juga sajian kuliner yang terbentang dari Barat sampai ke Timur,” ujar Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak di sela-sela acara tersebut. Menurut Joshua, melalui acara ini diharapkan masyarakat dunia semakin mengenal Indonesia, khususnya melalui kuliner yang merupakan salah satu subsektor ekonomi kreatif.
Dua orang juru masak juga dihadirkan dalam acara ini, Santhi Serad dan Petty Elliot. Mereka bertanggung jawab terhadap mutu, agar rasa otentik asal Indonesia tetap terjaga. “Pilihan menu didasarkan pada ketersediaan bahan baku maupun rempah-rempah Indonesia yang ada di London, hal ini akan memudahkan tamu undangan yang ingin mencoba membuat menu tersebut di rumah,” jelas Santhi.
Nampak hadir di antara tamu undangan Istri Duta Besar RI London Hana A. Satriyo, Kurator Asia Tenggara British Library Annabel The Gallop, Ketua Harian Kegiatan Indonesia Market Focus Country London Book Fair Laura Prinsloo, penulis ternama asal Indonesia yang kini menetap di London Sri Owen, dan perwakilan British Council.
Selain acara food gathering, Bekraf akan menyelenggarakan acara Cultural Late pada tanggal 15 Februari 2019 di Asia House, yang merupakan rangkaian acara menuju Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019. (Bekraf)