Bekraf Latih Pelaku Ekonomi Kreatif Manajemen Keuangan Usaha
pada tanggal
21 Februari 2019
CIREBON, LELEMUKU.COM – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) memberikan pengetahuan manajemen keuangan usaha kepada pelaku ekonomi kreatif untuk mengakses alternatif permodalan dari perbankan melalui Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif Syariah. Perbankan sebagai lembaga keuangan membutuhkan laporan keuangan sebagai salah satu syarat mengakses pembiayaannya.
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, “Pelaku UKM kreatif banyak yang belum visible dan bankable. Bekraf membantu mereka memiliki catatan keuangan usaha untuk mengakses pembiayaan perbankan. Pihak perbankan juga diberikan kesempatan menjelaskan produk pembiayaan yang sesuai dengan the nature of the business dari pelaku ekonomi kreatif.”
Bekraf melihat potensi pelaku ekonomi kreatif di Cirebon. Sehingga, Cirebon adalah kota pertama penyelenggaraan Seri Kelas Keuangan Syariah tahun 2019. Pemerintah Kota Cirebon menanggapi positif dengan kehadiran dan sambutan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah, Yati Rohayati.
Pelaku ekonomi kreatif Cirebon mempelajari permodalan, perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan, serta pembuatan laporan keuangan terkait akses pembiayaan perbankan syariah di Hotel Aston Cirebon.
Selama satu hari penuh Rabu (20/2), 100 pelaku ekonomi kreatif Cirebon belajar mengelola laporan keuangan usaha bersama founder & CEO QM Financial, Ligwina Hananto dan praktisi keuangan syariah, M. Bagus Teguh Perwira.
Perwakilan BRI Syariah, Wenni Sri Winastri hadir menjelaskan produk pembiayaan yang bisa diakses oleh pelaku ekonomi kreatif beserta persyaratannya. Bekraf turut mengundang tokoh sukses Cirebon, Sally Giovanny, sebagai pemilik Batik Trusni untuk menceritakan perjuangan usahanya hingga sukses. (Bekraf)
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo menuturkan, “Pelaku UKM kreatif banyak yang belum visible dan bankable. Bekraf membantu mereka memiliki catatan keuangan usaha untuk mengakses pembiayaan perbankan. Pihak perbankan juga diberikan kesempatan menjelaskan produk pembiayaan yang sesuai dengan the nature of the business dari pelaku ekonomi kreatif.”
Bekraf melihat potensi pelaku ekonomi kreatif di Cirebon. Sehingga, Cirebon adalah kota pertama penyelenggaraan Seri Kelas Keuangan Syariah tahun 2019. Pemerintah Kota Cirebon menanggapi positif dengan kehadiran dan sambutan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah, Yati Rohayati.
Pelaku ekonomi kreatif Cirebon mempelajari permodalan, perencanaan bisnis, pengelolaan keuangan, serta pembuatan laporan keuangan terkait akses pembiayaan perbankan syariah di Hotel Aston Cirebon.
Selama satu hari penuh Rabu (20/2), 100 pelaku ekonomi kreatif Cirebon belajar mengelola laporan keuangan usaha bersama founder & CEO QM Financial, Ligwina Hananto dan praktisi keuangan syariah, M. Bagus Teguh Perwira.
Perwakilan BRI Syariah, Wenni Sri Winastri hadir menjelaskan produk pembiayaan yang bisa diakses oleh pelaku ekonomi kreatif beserta persyaratannya. Bekraf turut mengundang tokoh sukses Cirebon, Sally Giovanny, sebagai pemilik Batik Trusni untuk menceritakan perjuangan usahanya hingga sukses. (Bekraf)