Donald Trump Bantah Campuri Penyelidikan Hukum Terkait Dirinya
pada tanggal
21 Februari 2019
WASHINGTON, LELEMUKU.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah telah meminta mantan penjabat jaksa agung untuk menempatkan sekutu Trump sebagai orang yang memimpin penyelidikan federal mengenai uang tutup mulut yang dibayarkan kepada dua perempuan pada masa kampanye pemilihan presiden 2016.
Tudingan itu muncul Selasa (19/2) pada sebuah artikel surat kabar "TheNew York Times" yang mengatakan Trump menelponMatthew Whitaker untuk mengetahui apakah Whitaker bersedia menyerahkan penyelidikan itu ke tanganGeoffrey Berman,jaksa AS untuk Distrik SelatanNew York.
"Tidak. Tidak benar sama sekali. Saya tidak tahu siapa yang memberimu informasi itu,” kata Trump ketika ditanya mengenai laporan itu. “Lagi-lagi berita bohong. Ada banyak berita bohong. Tidak, saya tidak melakukan itu.”
Jika benar, tindakan Trump ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa Trump berusaha mempengaruhi beberapa penyelidikan hukum mengenai dirinya dan para sejawatnya.
The New York Times menyebutkan, beberapa pejabat mengetahui langsung pembicaraan telepon antaraTrumpdanWhitaker.Surat kabar itu mengatakanBermansebelumnya telah menyatakan mundur dari kasus itu karena konflik kepentingan.
Penyelidikan yang menjadi sorotan adalah penyelidikan mengenai pembayaran yang dilakukanMichael Cohen,pengacaraTrump, terhadap dua perempuan yang mengaku menjalin hubungan intim denganTrump.Pembayaran itu dimaksudkan sebagai uang tutup mulut sehingga tidak merugikan pencalonan diri Trump sebagai presiden. Cohen sendiri telah mengaku bersalah melanggar peraturan keuangan kampanye terkait pembayaran tersebut. (VOA)
Tudingan itu muncul Selasa (19/2) pada sebuah artikel surat kabar "TheNew York Times" yang mengatakan Trump menelponMatthew Whitaker untuk mengetahui apakah Whitaker bersedia menyerahkan penyelidikan itu ke tanganGeoffrey Berman,jaksa AS untuk Distrik SelatanNew York.
"Tidak. Tidak benar sama sekali. Saya tidak tahu siapa yang memberimu informasi itu,” kata Trump ketika ditanya mengenai laporan itu. “Lagi-lagi berita bohong. Ada banyak berita bohong. Tidak, saya tidak melakukan itu.”
Jika benar, tindakan Trump ini dapat digunakan sebagai bukti bahwa Trump berusaha mempengaruhi beberapa penyelidikan hukum mengenai dirinya dan para sejawatnya.
The New York Times menyebutkan, beberapa pejabat mengetahui langsung pembicaraan telepon antaraTrumpdanWhitaker.Surat kabar itu mengatakanBermansebelumnya telah menyatakan mundur dari kasus itu karena konflik kepentingan.
Penyelidikan yang menjadi sorotan adalah penyelidikan mengenai pembayaran yang dilakukanMichael Cohen,pengacaraTrump, terhadap dua perempuan yang mengaku menjalin hubungan intim denganTrump.Pembayaran itu dimaksudkan sebagai uang tutup mulut sehingga tidak merugikan pencalonan diri Trump sebagai presiden. Cohen sendiri telah mengaku bersalah melanggar peraturan keuangan kampanye terkait pembayaran tersebut. (VOA)