Jokowi Ingin Masalah Mafia Sepakbola di PSSI Tuntas
pada tanggal
23 Februari 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk menyelesaikan masalah mafia sepakbola di tanah air. Namun Presiden menginginkan, agar masalah ini bisa diselesaikan secara tuntas.
“Kalau saya ya selesaikan sampai tuntas agar bola kita betul-betul bersih, yang juara juga betul-betul juara. Jangan sampai kita sudah terlanjur wuaaah juara, juara, juara ternyata….ternyata apa, banyak apa, banyak pengaturan skor,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/2) pagi.
Sebagaimana diketahui, Polri melalui Satgas Anti Mafia Bola sudah menetapkan 15 orang sebagai tersangka terkait kasus mafia bola, termasuk di antaranya pengaturan skor.
Di antara ke-15 orang itu, terdapat Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan petinggi PSSI lainnya seperti anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Lin Eng, dan anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto.
Mengenai keputusan untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB), Presiden Jokowi mempersilakan saja sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSSI, atau ketentuan FIFA.
“Silakan saja sesuai status FIFA, ADR/ART di PSSI,” tegas Presiden.
Sementara soal calon ketua umum PSSI yang diinginkannya dalam KLB nanti, Presiden Jokowi mengatakan, itu urusan PSSI. (Setkab)
“Kalau saya ya selesaikan sampai tuntas agar bola kita betul-betul bersih, yang juara juga betul-betul juara. Jangan sampai kita sudah terlanjur wuaaah juara, juara, juara ternyata….ternyata apa, banyak apa, banyak pengaturan skor,” kata Presiden Jokowi menjawab wartawan usai menghadiri acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat, di Gelanggang Remaja Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (22/2) pagi.
Sebagaimana diketahui, Polri melalui Satgas Anti Mafia Bola sudah menetapkan 15 orang sebagai tersangka terkait kasus mafia bola, termasuk di antaranya pengaturan skor.
Di antara ke-15 orang itu, terdapat Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono, dan petinggi PSSI lainnya seperti anggota Komite Eksekutif PSSI, Johar Lin Eng, dan anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto.
Mengenai keputusan untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB), Presiden Jokowi mempersilakan saja sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PSSI, atau ketentuan FIFA.
“Silakan saja sesuai status FIFA, ADR/ART di PSSI,” tegas Presiden.
Sementara soal calon ketua umum PSSI yang diinginkannya dalam KLB nanti, Presiden Jokowi mengatakan, itu urusan PSSI. (Setkab)