Jusuf Kalla Hadiri Pelantikan Pengurus PMI Sulsel, Sulbar dan Sultra
pada tanggal
25 Februari 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla (JK) menghadiri Pelantikan Pengurus PMI Provinsi Sulsel, Sulbar dan Sultra Masa Bakti 2018-2023 di Hotel Claro, Makassar, Minggu (24/2). JK melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI di tiga provinsi.
Surat Keputusan dibacakan oleh Sekjen PMI, Ritola Tasmaya. Mereka yang dilantik masing-masing, Ketua PMI Sultra, Abdurrahman Saleh, Ketua PMI Sulsel, Ichsan Yasin Limpo dan Ketua PMI Sulbar, Enny Angraini.
Dalam sambutannya, JK mengatakan, pelantikan ini adalah pelantikan ketua pertama yang dilantik secara bersamaan. Ia menekankan, PMI bukan hanya mengabdi untuk kemanusiaan, tapi mempunyai tugas pokok membantu tanpa diskriminasi, mandiri dan bersatu.
"Namanya relawan tentu bekerja dengan sukarela. Imbalannya, hanya Tuhan yang tahu. Karena kerelaannya dari hati," kata JK.
Selain tugas pokok, kegiatan rutin PMI adalah menyediakan suplai darah. Idealnya, dibutuhkan sekira dua persen stok darah dari jumlah penduduk yang ada.
Dalam hal bencana, Indonesia memiliki sistem yang telah berjalan baik. Terdapat enam gudang logistik jika terjadi bencana, termasuk di Makassar.
Dia menyampaikan rasa kagumnya pada relawan PMI, karena bekerja hingga persoalan di suatu daerah selesai. Tidak hanya pada saat peristiwa bencana terjadi atau 1-2 bulan pasca bencana.
JK juga memaparkan, akan memberikan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan PMI Provinsi.
Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang mendampingi JK, dalam sambutannya mengatakan, Provinsi Sulsel menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan memberikan apresiasi pada Wapres JK yang hadir dalam pelantikan. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi kemanusiaan dan sosial cukup membesarkan hati dan memberikan andil tidak sedikit. Peranannya sangat menggembirakan, khususnya dalam memberikan strategi pemberdayaaan masyarakat dan advokasi.
"Organisasi kemanusiaan dan sosial saat ini tumbuh dan berkembang menjadi perekat bangsa," ujarnya.
Nurdin Abdullah juga menyampaikan, Pulau Sulawesi memiliki potensi bencana tinggi, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan untuk memanfaatakan sumber daya yang ada.
"Dalam posisi ini, menyatukan langkah agar masyarakat yang terkena bencana mendapat pertolongan. Agar terwujud perbaikan kualitas hidup," harapnya.
Ia berpesan, kerjasama PMI daerah perlu terus digalang, karena tantangan semakin kompleks. Beberapa program terobosan Pemprov Sulsel yang berkaitan dengan PMI, diantaranya, secara bertahap akan membangun enam rumah sakit regional dan ambulans laut. Yang mana program ini melengkapi program nasional. Pada kesempatan ini, Pemprov memberikan hibah kepada PMI Sulsel sebesar Rp 4 miliar.
Sementara, Ketua PMI Sulsel, Ichsan Yasin Limpo, menyampaikan kebahagiaan dan rasa bangga karena dalam sejarah PMI, hadir JK selaku Ketua PMI melantik tiga ketua sekaligus. "Mungkin ini adalah pelantikan terbesar dan termeriah, yang dilantik tiga provinsi," ujarnya.
Rencana pelantikan ini hadir dari gagasan Ketua PMI Sulbar yang menyarankan untuk dilakukan pelantikan secara bersama, dan diterima oleh JK.
Ia mengungkapkan, kebutuhan kantong darah setahun Sulsel ideal 11.160 darah. Kebanggaan yang dimiliki, selain saat ini telah memiliki gedung yang sangat representatif dan relawan yang sangat aktif, serta relawan asal Sulsel yang pertama tiba di Sulawesi Tengah saat bencana tsunami terjadi.
"Inilah ke 228 relawan, silahkan berdiri," sebut Ichsan memperkenalkan mereka ke Pak JK. (DiskominfoSPSulsel)
Surat Keputusan dibacakan oleh Sekjen PMI, Ritola Tasmaya. Mereka yang dilantik masing-masing, Ketua PMI Sultra, Abdurrahman Saleh, Ketua PMI Sulsel, Ichsan Yasin Limpo dan Ketua PMI Sulbar, Enny Angraini.
Dalam sambutannya, JK mengatakan, pelantikan ini adalah pelantikan ketua pertama yang dilantik secara bersamaan. Ia menekankan, PMI bukan hanya mengabdi untuk kemanusiaan, tapi mempunyai tugas pokok membantu tanpa diskriminasi, mandiri dan bersatu.
"Namanya relawan tentu bekerja dengan sukarela. Imbalannya, hanya Tuhan yang tahu. Karena kerelaannya dari hati," kata JK.
Selain tugas pokok, kegiatan rutin PMI adalah menyediakan suplai darah. Idealnya, dibutuhkan sekira dua persen stok darah dari jumlah penduduk yang ada.
Dalam hal bencana, Indonesia memiliki sistem yang telah berjalan baik. Terdapat enam gudang logistik jika terjadi bencana, termasuk di Makassar.
Dia menyampaikan rasa kagumnya pada relawan PMI, karena bekerja hingga persoalan di suatu daerah selesai. Tidak hanya pada saat peristiwa bencana terjadi atau 1-2 bulan pasca bencana.
JK juga memaparkan, akan memberikan perhatian terhadap kebutuhan-kebutuhan PMI Provinsi.
Sementara, Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah yang mendampingi JK, dalam sambutannya mengatakan, Provinsi Sulsel menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini dan memberikan apresiasi pada Wapres JK yang hadir dalam pelantikan. Pertumbuhan dan perkembangan organisasi kemanusiaan dan sosial cukup membesarkan hati dan memberikan andil tidak sedikit. Peranannya sangat menggembirakan, khususnya dalam memberikan strategi pemberdayaaan masyarakat dan advokasi.
"Organisasi kemanusiaan dan sosial saat ini tumbuh dan berkembang menjadi perekat bangsa," ujarnya.
Nurdin Abdullah juga menyampaikan, Pulau Sulawesi memiliki potensi bencana tinggi, sehingga membutuhkan kesiapsiagaan untuk memanfaatakan sumber daya yang ada.
"Dalam posisi ini, menyatukan langkah agar masyarakat yang terkena bencana mendapat pertolongan. Agar terwujud perbaikan kualitas hidup," harapnya.
Ia berpesan, kerjasama PMI daerah perlu terus digalang, karena tantangan semakin kompleks. Beberapa program terobosan Pemprov Sulsel yang berkaitan dengan PMI, diantaranya, secara bertahap akan membangun enam rumah sakit regional dan ambulans laut. Yang mana program ini melengkapi program nasional. Pada kesempatan ini, Pemprov memberikan hibah kepada PMI Sulsel sebesar Rp 4 miliar.
Sementara, Ketua PMI Sulsel, Ichsan Yasin Limpo, menyampaikan kebahagiaan dan rasa bangga karena dalam sejarah PMI, hadir JK selaku Ketua PMI melantik tiga ketua sekaligus. "Mungkin ini adalah pelantikan terbesar dan termeriah, yang dilantik tiga provinsi," ujarnya.
Rencana pelantikan ini hadir dari gagasan Ketua PMI Sulbar yang menyarankan untuk dilakukan pelantikan secara bersama, dan diterima oleh JK.
Ia mengungkapkan, kebutuhan kantong darah setahun Sulsel ideal 11.160 darah. Kebanggaan yang dimiliki, selain saat ini telah memiliki gedung yang sangat representatif dan relawan yang sangat aktif, serta relawan asal Sulsel yang pertama tiba di Sulawesi Tengah saat bencana tsunami terjadi.
"Inilah ke 228 relawan, silahkan berdiri," sebut Ichsan memperkenalkan mereka ke Pak JK. (DiskominfoSPSulsel)