Kamboja Kecam Pencabutan Status Perdagangan Khusus Uni Eropa
pada tanggal
14 Februari 2019
PNOMPENH, LELEMUKU.COM - Kamboja telah mengeluarkan tanggapan keras terhadap pengumuman Uni Eropa yang menyebutkan mereka sudah memulai proses menuju pencabutan status bebas pajak dan bebas kuota bagi produk-produk impor tertentu dari Kamboja.
Kementerian Luar Negeri Kamboja, Selasa (12/2), menyebut keputusan itu ketidakadilan ekstrem yang mengabaikan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah Kamboja untuk memperbaiki hak-hak sipil dan politik.
Dalam pengumumannya hari Senin (11/2), Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrommengatakan keputusan itu diambil karena pemerintah Kamboja dinilai sangat mengabaikan HAM dan hak-hak buruh.
Langkah Uni Eropa ini pada intinya dimulai dengan proses pengawasan selama enam bulan. Jika Kamboja dinilai tidak melakukan perbaikan yang memadai dalam kurun waktu tersebut, perlakuan istimewa terkait perdagangan akan dicabut dalam waktu satu tahun.
Kamboja mengatakan, tindakan Uni Eropa ini beresiko merusak usaha-usaha pembangunan yang berarti selama 20 tahun untuk membantu mengentaskan kemiskinan jutaan orang Kamboja. (VOA)
Kementerian Luar Negeri Kamboja, Selasa (12/2), menyebut keputusan itu ketidakadilan ekstrem yang mengabaikan langkah-langkah yang telah diambil pemerintah Kamboja untuk memperbaiki hak-hak sipil dan politik.
Dalam pengumumannya hari Senin (11/2), Komisaris Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstrommengatakan keputusan itu diambil karena pemerintah Kamboja dinilai sangat mengabaikan HAM dan hak-hak buruh.
Langkah Uni Eropa ini pada intinya dimulai dengan proses pengawasan selama enam bulan. Jika Kamboja dinilai tidak melakukan perbaikan yang memadai dalam kurun waktu tersebut, perlakuan istimewa terkait perdagangan akan dicabut dalam waktu satu tahun.
Kamboja mengatakan, tindakan Uni Eropa ini beresiko merusak usaha-usaha pembangunan yang berarti selama 20 tahun untuk membantu mengentaskan kemiskinan jutaan orang Kamboja. (VOA)