Ligwina Hananto Ungkap Trik Rencana Membuat Bisnis dan Analisa Laporan Keuangan
pada tanggal
23 Februari 2019
CIREBON, LELEMUKU.COM – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menghadirkan founder & CEO QM Financial, Ligwina Hananto untuk menjelaskan perencanaan bisnis dan analisis laporan keuangan usaha pada Seri Kelas Keuangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Kreatif di Cirebon.
Ligwina menjelaskan tiga rencana membuat bisnis yaitu apa masalah konsumen yang ingin diselesaikan, siapa yang menjadi konsumen, serta bagaimana solusi pelaku UKM kreatif untuk menyelesaikan permasalan konsumen.
“Fokus kita terhadap masalah yang dihadapi pembelinya. Dimana ada masalah di situ ada kesempatan,” ucap Ligwina.
Pelaku UKM kreatif perlu menyampaikan pitchdeck, paparan untuk mendapatkan alternatif pembiayaan dari perbankan dan non perbankan. Beberapa faktor yang perlu disebutkan dalam pitchdeck adalah tim dan traction.
Tim dalam usaha yang dibangun perlu CEO yang bisa membaca laporan keuangan dan menggunakannya sebagai strategi mengembangkan usaha. Sedangkan traction, ukuran keberhasilan usaha yang bisa dihitung secara eksponensial turut menentukan perbankan dan non perbankan menyalurkan pembiayaan ke pelaku UKM. Misalnya, traction pelaku UKM kreatif digital dinilai dari jumlah pengguna aplikasi.
Ligwina menambahkan informasi kepada 100 pelaku UKM Cirebon pada Rabu (20/2), “Bisnis harus memiliki laporan keuangan. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah.” (Bekraf)
Ligwina menjelaskan tiga rencana membuat bisnis yaitu apa masalah konsumen yang ingin diselesaikan, siapa yang menjadi konsumen, serta bagaimana solusi pelaku UKM kreatif untuk menyelesaikan permasalan konsumen.
“Fokus kita terhadap masalah yang dihadapi pembelinya. Dimana ada masalah di situ ada kesempatan,” ucap Ligwina.
Pelaku UKM kreatif perlu menyampaikan pitchdeck, paparan untuk mendapatkan alternatif pembiayaan dari perbankan dan non perbankan. Beberapa faktor yang perlu disebutkan dalam pitchdeck adalah tim dan traction.
Tim dalam usaha yang dibangun perlu CEO yang bisa membaca laporan keuangan dan menggunakannya sebagai strategi mengembangkan usaha. Sedangkan traction, ukuran keberhasilan usaha yang bisa dihitung secara eksponensial turut menentukan perbankan dan non perbankan menyalurkan pembiayaan ke pelaku UKM. Misalnya, traction pelaku UKM kreatif digital dinilai dari jumlah pengguna aplikasi.
Ligwina menambahkan informasi kepada 100 pelaku UKM Cirebon pada Rabu (20/2), “Bisnis harus memiliki laporan keuangan. Keuangan pribadi dan bisnis harus terpisah.” (Bekraf)