Maluku dan Papua Miliki SPBU Satu Harga Milik Pertamina
pada tanggal
25 Februari 2019
WAMENA, LELEMUKU.COM – Dalam rangka mewujudkan komitmen Pertamina untuk menyediakan energi berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia, Jumat (22/2), PT Pertamina (Persero), Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meresmikan lembaga penyalur Satu Harga di dua lokasi berbeda yakni masing-masing di Provinsi Maluku dan Papua.
Adapun titik yang diresmikan adalah SPBU Kompak 86.975.26 Air Buaya, Kabupaten Buru dan SPBU Kompak 86.995.18 Bolakme, Kabupaten Jayawijaya. Kedua titik ini merupakan titik BBM Satu Harga yang telah uji operasi di tahun 2018.
Hadir dalam acara peresmian di Buru adalah Sekjen Kementerian ESDM Ego Syahrial, Kapolda Maluku Irjen Polisi Royke Lumowa, General Manager Pertamina Marketing Operation Region VIII, Iin Febrian, Bupati Buru Ramly I. Umasugi. Sementara itu, peresmian di Bolakme dihadiri oleh Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Region Manager Retail Fuel Marketing VIII, Fanda Chrismianto, Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi.
General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian, dalam sambutannya di Kabupaten Buru menyampaikan, Pertamina mendapat tugas untuk membuka aksesibilitas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang selama ini masih sulit dijangkau dan menantang.
"Oleh karena itu, pada hari ini titik BBM Satu Harga juga diresmikan di Bolakme Kabupaten Jayawijaya bersamaan dengan peresmian BBM Satu Harga di Kabupaten Buru Maluku," ujarnya.
Dengan beroperasinya SPBU BBM 1 Harga di Kecamatan Air Buaya – Kabupaten Buru dan Bolakme – Kabupaten Jayawijaya maka Pertamina MOR VIII sudah merealisasikan 39 titik lokasi dan direncanakan 12 titik lokasi akan beroperasi di tahun 2019,” tambah Iin. Ia pun menambahkan bahwa Pertamina terus menjaga komitmen untuk melayani masyarakat dan mendukung program Pemerintah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial, menyatakan bahwa BBM Satu Harga adalah wujud kepedulian dari Pemerintah melalui BUMN untuk merealisasikan keadilan sosial dan mewujudkan konsep membangun Indonesia dari pinggiran. Oleh karena itu, Pemerintah memberikan apresiasi kepada Pertamina atas upaya penyediaan energi hingga ke wilayah pelosok secara merata dengan harga yang terjangkau.
"Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan usaha yang luar biasa Pemerintah dan PT. Pertamina (Persero) serta badan usaha pendamping agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Buru yang masuk wilayah 3T," papar Ego di saat peresmian.
Kapolda Maluku, Irjen Polisi Royke Lumowa dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Pertamina atas upaya untuk menyalurkan BBM di wilayah Maluku.
"Kami senantiasa mendukung kontinuitas penyaluran BBM di wilayah Maluku sehingga kondisi terus kondusif. Kami sampaikan apresiasi kepada Pertamina," tuturnya.
SPBU 86.975.26 Kec. Air Buaya, Kab. Buru yang diresmikan hari ini memasok BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan masing-masing berkapasitas 5 KL. Titik supply berasal dari TBBM Namlea yang berjarak sekitar 100 km dan ditempuh dengan perjalanan darat menggunakan mobil tangki selama 3 jam. Adapun kuota per bulan untuk Premium sebesar 60 KL dan Solar 20 KL.
Sebelum adanya titik BBM Satu Harga ini, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan nelayan dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh ± 60 KM ke APMS Lala dan ± 88 KM ke SPBU Namlea sehingga membuat harga Premium menjadi Rp 9.000/liter dan Solar 10.000/liter di wilayah ini. Dengan adanya SPBU ini, masyarakat Kecamatan Air Buaya kini bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yakni Premium Rp 6.450/liter dan Solar Rp 5.150/liter.
Sementara itu, BBM di distrik Bolakme dikirim dari supply point Terminal BBM Jayapura yang diangkut menggunakan mobil tangki kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat terbang dan mobil truk. Jarak yang ditempuh yakni sejauh 145 km dengan waktu tempuh normal hingga 3 jam. Adapun setiap dua kali dalam sebulan akan dipasok masing-masing sebanyak 50 KL Bio Solar dan 150 KL Premium.
Pertamina berharap agar kehadiran titik BBM Satu Harga ini memberi dampak positif di bidang ekonomi dan sosial bagi masyarakat di wilayah masing-masing. Selain itu, Pertamina juga mengharapkan agar seluruh pihak khususnya kepada Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan para stakeholders agar dapat mendukung dan mengawasi pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah Air Buaya dan juga Bolakme sehingga proses distribusi BBM dapat berjalan dengan lancar dan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. (Pertamina)
Adapun titik yang diresmikan adalah SPBU Kompak 86.975.26 Air Buaya, Kabupaten Buru dan SPBU Kompak 86.995.18 Bolakme, Kabupaten Jayawijaya. Kedua titik ini merupakan titik BBM Satu Harga yang telah uji operasi di tahun 2018.
Hadir dalam acara peresmian di Buru adalah Sekjen Kementerian ESDM Ego Syahrial, Kapolda Maluku Irjen Polisi Royke Lumowa, General Manager Pertamina Marketing Operation Region VIII, Iin Febrian, Bupati Buru Ramly I. Umasugi. Sementara itu, peresmian di Bolakme dihadiri oleh Dirjen Kelistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Region Manager Retail Fuel Marketing VIII, Fanda Chrismianto, Wakil Bupati Jayawijaya, Marthin Yogobi.
General Manager Pertamina MOR VIII, Iin Febrian, dalam sambutannya di Kabupaten Buru menyampaikan, Pertamina mendapat tugas untuk membuka aksesibilitas dan ketersediaan serta menyediakan energi yang berkelanjutan bagi masyarakat, khususnya di wilayah yang selama ini masih sulit dijangkau dan menantang.
"Oleh karena itu, pada hari ini titik BBM Satu Harga juga diresmikan di Bolakme Kabupaten Jayawijaya bersamaan dengan peresmian BBM Satu Harga di Kabupaten Buru Maluku," ujarnya.
Dengan beroperasinya SPBU BBM 1 Harga di Kecamatan Air Buaya – Kabupaten Buru dan Bolakme – Kabupaten Jayawijaya maka Pertamina MOR VIII sudah merealisasikan 39 titik lokasi dan direncanakan 12 titik lokasi akan beroperasi di tahun 2019,” tambah Iin. Ia pun menambahkan bahwa Pertamina terus menjaga komitmen untuk melayani masyarakat dan mendukung program Pemerintah mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sementara itu, Sekjen Kementerian ESDM, Ego Syahrial, menyatakan bahwa BBM Satu Harga adalah wujud kepedulian dari Pemerintah melalui BUMN untuk merealisasikan keadilan sosial dan mewujudkan konsep membangun Indonesia dari pinggiran. Oleh karena itu, Pemerintah memberikan apresiasi kepada Pertamina atas upaya penyediaan energi hingga ke wilayah pelosok secara merata dengan harga yang terjangkau.
"Upaya pemerataan energi melalui BBM Satu Harga merupakan usaha yang luar biasa Pemerintah dan PT. Pertamina (Persero) serta badan usaha pendamping agar mampu menggerakkan sektor-sektor ekonomi, termasuk di Buru yang masuk wilayah 3T," papar Ego di saat peresmian.
Kapolda Maluku, Irjen Polisi Royke Lumowa dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi dan dukungan kepada Pertamina atas upaya untuk menyalurkan BBM di wilayah Maluku.
"Kami senantiasa mendukung kontinuitas penyaluran BBM di wilayah Maluku sehingga kondisi terus kondusif. Kami sampaikan apresiasi kepada Pertamina," tuturnya.
SPBU 86.975.26 Kec. Air Buaya, Kab. Buru yang diresmikan hari ini memasok BBM jenis Premium, Solar, dan Pertalite dengan masing-masing berkapasitas 5 KL. Titik supply berasal dari TBBM Namlea yang berjarak sekitar 100 km dan ditempuh dengan perjalanan darat menggunakan mobil tangki selama 3 jam. Adapun kuota per bulan untuk Premium sebesar 60 KL dan Solar 20 KL.
Sebelum adanya titik BBM Satu Harga ini, masyarakat memperoleh BBM untuk transportasi dan kebutuhan nelayan dari lembaga penyalur terdekat yakni sejauh ± 60 KM ke APMS Lala dan ± 88 KM ke SPBU Namlea sehingga membuat harga Premium menjadi Rp 9.000/liter dan Solar 10.000/liter di wilayah ini. Dengan adanya SPBU ini, masyarakat Kecamatan Air Buaya kini bisa mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yakni Premium Rp 6.450/liter dan Solar Rp 5.150/liter.
Sementara itu, BBM di distrik Bolakme dikirim dari supply point Terminal BBM Jayapura yang diangkut menggunakan mobil tangki kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat terbang dan mobil truk. Jarak yang ditempuh yakni sejauh 145 km dengan waktu tempuh normal hingga 3 jam. Adapun setiap dua kali dalam sebulan akan dipasok masing-masing sebanyak 50 KL Bio Solar dan 150 KL Premium.
Pertamina berharap agar kehadiran titik BBM Satu Harga ini memberi dampak positif di bidang ekonomi dan sosial bagi masyarakat di wilayah masing-masing. Selain itu, Pertamina juga mengharapkan agar seluruh pihak khususnya kepada Pemerintah Daerah, Kepolisian, dan para stakeholders agar dapat mendukung dan mengawasi pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah Air Buaya dan juga Bolakme sehingga proses distribusi BBM dapat berjalan dengan lancar dan seluruh masyarakat dapat merasakan manfaatnya. (Pertamina)