Militer AS Serang Masjid Baghouz yang Dikuasai ISIS di Suriah
pada tanggal
14 Februari 2019
DAMASKUS, LELEMUKU.COM - Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan, Selasa (12/2), pasukan koalisi pimpinan AS menyerang sebuah masjid yang diduga digunakan sebagai pusat kendali ISIS, sewaktu memerangi kelompok ekstremis itu di kubu pertahanan terakhir mereka di Suriah timur.
Militer AS mengungkapkan, pesawat-pesawat tempur koalisi menggempur sebuah masjid di kota kecil Baghouz, Senin (11/2), dalam usaha memberi dukungan bagi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) pimpinan Kurdi. Serangan udara itu, kata mereka, dilancarkan setelah diketahui ISIS menggunakan masjid tersebut sebagai tempat untuk mengatur serangan dan mengerahkan bom mobil bunuh diri terhadap SDF.
“Masjid itu kehilangan status dilindungi setelah ISIS dengan sengaja memilihnya sebagai lokasi bagi pusat komando dan kendali,” kata wakil komandan koalisi, Mayor Jenderal Christopher Ghika.
Ratusan pejuang asing ISIS diyakini berada di Baghouz dan daerah-daerah di dekatnya, di mana SDF memulai serbuan terakhirnya, Sabtu (9/2), setelah berbulan-bulan pertempuran.
ISIS melakukan perlawanan dengan menggunakan bom mobil, penembak jitu, ranjau, dan bahkan warga sipil sebagai tameng manusia, sehingga memperlambat serangan pasukan dukungan AS tersebut.
Media pemerintah Suriah melaporkan, sekitar 70 orang tewas atau terluka akibat serangan udara koalisi pimpinan AS di pinggiranBaghouz.Media itu juga menyebutkan, serangan udara itu juga menghantam sebuah tempat penampungan sementara di mana ratusan orang mengungsi untuk menghindari pertempuran.
Syrian Observatory for Human Rights,sebuah badan pengawas perang Suriah di Inggris, mengatakan, tujuh anak dan delapan perempuan tewas Senin malam (11/2) akibat serangan udara dekat Baghouz. Tidak jelas apakah laporan mereka merujuk pada peristiwa serupa yang dilaporkan media pemerintah Suriah. (VOA)
Militer AS mengungkapkan, pesawat-pesawat tempur koalisi menggempur sebuah masjid di kota kecil Baghouz, Senin (11/2), dalam usaha memberi dukungan bagi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) pimpinan Kurdi. Serangan udara itu, kata mereka, dilancarkan setelah diketahui ISIS menggunakan masjid tersebut sebagai tempat untuk mengatur serangan dan mengerahkan bom mobil bunuh diri terhadap SDF.
“Masjid itu kehilangan status dilindungi setelah ISIS dengan sengaja memilihnya sebagai lokasi bagi pusat komando dan kendali,” kata wakil komandan koalisi, Mayor Jenderal Christopher Ghika.
Ratusan pejuang asing ISIS diyakini berada di Baghouz dan daerah-daerah di dekatnya, di mana SDF memulai serbuan terakhirnya, Sabtu (9/2), setelah berbulan-bulan pertempuran.
ISIS melakukan perlawanan dengan menggunakan bom mobil, penembak jitu, ranjau, dan bahkan warga sipil sebagai tameng manusia, sehingga memperlambat serangan pasukan dukungan AS tersebut.
Media pemerintah Suriah melaporkan, sekitar 70 orang tewas atau terluka akibat serangan udara koalisi pimpinan AS di pinggiranBaghouz.Media itu juga menyebutkan, serangan udara itu juga menghantam sebuah tempat penampungan sementara di mana ratusan orang mengungsi untuk menghindari pertempuran.
Syrian Observatory for Human Rights,sebuah badan pengawas perang Suriah di Inggris, mengatakan, tujuh anak dan delapan perempuan tewas Senin malam (11/2) akibat serangan udara dekat Baghouz. Tidak jelas apakah laporan mereka merujuk pada peristiwa serupa yang dilaporkan media pemerintah Suriah. (VOA)