Muhammad Aidi Harap Pers Tetap Jaya dan Profesional
pada tanggal
10 Februari 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi mengharapkan agar insan Pers di Indonesia semakin jaya dan semakin professional.
"Dalam memaknai hari Pers Nasional di Indonesia tentunya punya pandangan yang beragam sesuai perspektif masing-masing orang. Perspektif atau sudut peandang tersebut bisa berbeda mungkin karena atas dasar pengamatan atau atas dasar pengalaman. Namun demikian setidaknya secara umum kita memiliki harapan yang sama kedepan untuk pers Nasional. Yaitu pers Nasional akan semakin jaya dan semakin professional," ungkap dia dalam rilis media pada Sabtu (9/2).
Ia menyatakan perayaan Hari Pers Nasional yang dilaksanakan harus disyukuri sebab hal ini telah melewati berbagai lika-liku perjalanan sejarah hingga disepakati bahwa tanggal 9 Februari setiap tahun adalah hari pers Nasional di Indonesia.
"Sedangkan harapan secara spesifik, tentunya masing-masing orang juga punya harapan dan pandangan yang berbeda. Karena ini adalah hari pers Nasional maka Pers yang dimaksud adalah Pers Indonesia, bukan Pers yang lain apalagi yang bertentangan dengan Indonesia," ungkap dia.
Ia berharap agar Pers Nasional tetap dan selamanya akan dapat mengambil peran penting dalam mengawal perjalanan sejarah Negara Kesatuan RI.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam peranannya disadari atau tidak, diakui atau diabaikan bahwa pers telah mengambil peran penting dan sangat menentukan dalam masa perjuangan persiapan kemerdekaan, perjuangan kemerdekaan, perjuangan memperthankan kemerdekaan, perjuangan mengisi kemerdekaan bahkan hingga kini dalam rangka mengawal demokrasi sebagai wujud kemerdekaan," ujar dia.
Ia juga mengajak agar Pers Nasiona tetap berpegang kepada fungsi hakiki dari pers itu sendiri.
"Pada kesempatan ini Saya mengutif fungsi Pers Nasional sebagaimana yang pernah dirumuskan oleh salah seorang jurnalis senior dan legendaris Indonesia yaitu Bapak Mukhtar Lubis. Bahwa Pers memiliki fungsi-fungsi antara lain, pemersatu, pendidik, penjaga kepentingan umum, menghapuskan mitos dan mistik dan sebagai forum silaturrahmi," ujar dia. (Albert Batlayeri)
"Dalam memaknai hari Pers Nasional di Indonesia tentunya punya pandangan yang beragam sesuai perspektif masing-masing orang. Perspektif atau sudut peandang tersebut bisa berbeda mungkin karena atas dasar pengamatan atau atas dasar pengalaman. Namun demikian setidaknya secara umum kita memiliki harapan yang sama kedepan untuk pers Nasional. Yaitu pers Nasional akan semakin jaya dan semakin professional," ungkap dia dalam rilis media pada Sabtu (9/2).
Ia menyatakan perayaan Hari Pers Nasional yang dilaksanakan harus disyukuri sebab hal ini telah melewati berbagai lika-liku perjalanan sejarah hingga disepakati bahwa tanggal 9 Februari setiap tahun adalah hari pers Nasional di Indonesia.
"Sedangkan harapan secara spesifik, tentunya masing-masing orang juga punya harapan dan pandangan yang berbeda. Karena ini adalah hari pers Nasional maka Pers yang dimaksud adalah Pers Indonesia, bukan Pers yang lain apalagi yang bertentangan dengan Indonesia," ungkap dia.
Ia berharap agar Pers Nasional tetap dan selamanya akan dapat mengambil peran penting dalam mengawal perjalanan sejarah Negara Kesatuan RI.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa dalam peranannya disadari atau tidak, diakui atau diabaikan bahwa pers telah mengambil peran penting dan sangat menentukan dalam masa perjuangan persiapan kemerdekaan, perjuangan kemerdekaan, perjuangan memperthankan kemerdekaan, perjuangan mengisi kemerdekaan bahkan hingga kini dalam rangka mengawal demokrasi sebagai wujud kemerdekaan," ujar dia.
Ia juga mengajak agar Pers Nasiona tetap berpegang kepada fungsi hakiki dari pers itu sendiri.
"Pada kesempatan ini Saya mengutif fungsi Pers Nasional sebagaimana yang pernah dirumuskan oleh salah seorang jurnalis senior dan legendaris Indonesia yaitu Bapak Mukhtar Lubis. Bahwa Pers memiliki fungsi-fungsi antara lain, pemersatu, pendidik, penjaga kepentingan umum, menghapuskan mitos dan mistik dan sebagai forum silaturrahmi," ujar dia. (Albert Batlayeri)