Nabila Permata Putri Nilai Semua Wanita Berhak untuk Cantik
pada tanggal
25 Februari 2019
BENGKULU, LELEMUKU.COM – Wakil dari Provinsi Bengkulu di ajang kecantikan Pemilihan Puteri Indonesia 2019, Nabila Permata Putri menilai setiap wanita berhak untuk merasa diri berharga dan cantik.
Menurut Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya yang tertarik di dunia perempuan itu saat ini melakukan kampanye gerakan ‘Speak Up Lip Up’ yaitu sebuah advokasi yang ditujukan kepada wanita agar lebih percaya diri dengan apa yang mereka punya, seperti bentuk tubuh, suku, ras, pekerjaan dan latar belakang sosialnya.
“Semua wanita berhak untuk cantik, berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama,” kata gadis 23 tahun itu saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
‘Speak Up Lip Up’ merupakan kampanye lipstik untuk mendukung wanita kaum difabel. Stela memberikan dukungan kepada wanita penyandang disabilitas bahwa penting untuk memiliki kepercayaan diri meskipun tidak memiliki kesempurnaan secara fisik.
Bentuk kampanye dari aksi tersebut adalah dengan membagi-bagikan lipstik yang berwarna cerah, karena biasanya penyandang disabilitas jarang merawat diri sehingga dengan aksi tersebut kaum wanita berhak merasa cantik dan lipstick juga dipercaya memiliki kekuatan untuk mengubah mood seorang wanita.
“Karena lipstik itu murah, mudah, dan efeknya paling terlihat dibandingkan makeup yang lain. Lipstik dipercaya memiliki kekuatan untuk mengubah mood seorang wanita.” Tutur Nabila.
Wanita berdarah Bengkulu ini memiliki hobi melukis. Saat ini ia tengah sibuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswi Psikologi Universitas Surabaya. Nabila mengisi waktu luang dengan melukis di atas kanfas, dimana nantinya hasil lukisan tersebut dijual kemudian hasilnya digunakan untuk charity.
Kecintaannya terhadap dunia psikologi mendorongnya untuk aktif dalam mengikuti berbagai seminar dan penyuluhan, serta turut aktif dalam dunia psikologi tumbuh kembang anak dengan ikut aktif dalam program ‘Day Care di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Nabila Permata Putri dari Bengkulu mewakili Bengkulu, yang akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, diataranya Nadia Karina Wijaya dari Denpasar mewakili Bali, Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat.
Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur, Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau.
Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT).
Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar), Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel).
Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)
Menurut Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya yang tertarik di dunia perempuan itu saat ini melakukan kampanye gerakan ‘Speak Up Lip Up’ yaitu sebuah advokasi yang ditujukan kepada wanita agar lebih percaya diri dengan apa yang mereka punya, seperti bentuk tubuh, suku, ras, pekerjaan dan latar belakang sosialnya.
“Semua wanita berhak untuk cantik, berhak untuk mendapatkan kesempatan yang sama,” kata gadis 23 tahun itu saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
‘Speak Up Lip Up’ merupakan kampanye lipstik untuk mendukung wanita kaum difabel. Stela memberikan dukungan kepada wanita penyandang disabilitas bahwa penting untuk memiliki kepercayaan diri meskipun tidak memiliki kesempurnaan secara fisik.
Bentuk kampanye dari aksi tersebut adalah dengan membagi-bagikan lipstik yang berwarna cerah, karena biasanya penyandang disabilitas jarang merawat diri sehingga dengan aksi tersebut kaum wanita berhak merasa cantik dan lipstick juga dipercaya memiliki kekuatan untuk mengubah mood seorang wanita.
“Karena lipstik itu murah, mudah, dan efeknya paling terlihat dibandingkan makeup yang lain. Lipstik dipercaya memiliki kekuatan untuk mengubah mood seorang wanita.” Tutur Nabila.
Wanita berdarah Bengkulu ini memiliki hobi melukis. Saat ini ia tengah sibuk menyelesaikan tugas akhirnya sebagai mahasiswi Psikologi Universitas Surabaya. Nabila mengisi waktu luang dengan melukis di atas kanfas, dimana nantinya hasil lukisan tersebut dijual kemudian hasilnya digunakan untuk charity.
Kecintaannya terhadap dunia psikologi mendorongnya untuk aktif dalam mengikuti berbagai seminar dan penyuluhan, serta turut aktif dalam dunia psikologi tumbuh kembang anak dengan ikut aktif dalam program ‘Day Care di Surabaya, Jawa Timur.
Sementara itu Puteri Indonesia 2019 adalah kontes pemilihan Puteri Indonesia yang ke-23 yang akan diselenggarakan pada tanggal 8 Maret 2019 di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat.
Puteri Indonesia tahun ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara", serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Melalui akun instagram resminya Puteri Indonesia telah menyampaikan ke 39 Finalis Puteri Indonesia 2019 yang akan memperebutkan gelar Puteri Indonesia 2019 yang dibagi menjadi 6 wilayah Kepulauan yaitu Kepulauan Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Indonesia Timur.
Selain Nabila Permata Putri dari Bengkulu mewakili Bengkulu, yang akan bersaing dengan ke-38 finalis puteri Indonesia lainnya untuk memperebutkan mahkota ‘Puteri Indonesia 2019’, diataranya Nadia Karina Wijaya dari Denpasar mewakili Bali, Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat.
Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur, Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau.
Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT).
Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar), Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel).
Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)