Nurdin Abdullah Lepas Rp240 Miliar Ekspor Komoditas Pertanian
pada tanggal
24 Februari 2019
MAKASSAR, LELEMUKU.COM - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), HM Nurdin Abdullah melepas ekspor komoditas pertanian senilai Rp240 miliar lebih di Pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, Sabtu (23/2).
Hadir pada kesempatan itu Dirut Pelindo IV, Farid Padang, Kepala Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Sulsel, Walikota Makassar, dan pejabat terkait termasuk eksportir.
Menurut Nurdin Abdullah, ekspor dan keberlanjutan produksi komoditi pertanian untuk mengisi pasar ekspor akan terjamin jika semua pemangku kebijakan bersatu, samakan visi untuk satu tujuan kesejahteraan rakyat.
"Hanya satu yang diminta pelaku ekspor. Petani dan unsur terkait, permudah perizinan," tegasnya.
Menurut Gubernur, pemerintahannya akan terus mendorong terciptanya iklim berusaha yang bagus, semua urusan perizinan akan dipermudah.
"Jadi tidak ada alasan lagi kita untuk tidak terus meningkatkan ekspor kita. Kedepan kita harus bersaing dengan negara-negara penghasil yang sama. Oleh karena itu hari ini kita mulai dengan komuditas yang ada ini," ungkap Nurdin Abdullah yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Menurutnya, ekspor tersebut merupakan upaya yang dilakukan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan seluruh OPD kabupaten/kota se-Sulsel.
"Upaya dari Karantina yang terus memberikan support kepada seluruh petani-petani, pada Pemda baik Provinsi maupun kabupaten kota, ini bersatu padu," lanjutnya.
Untuk Indonesia bagian timur, pintu gerbang ekspor sudah ada di Pemprov Sulsel.
"Ini yang menjadi sebuah niat yang mulia dari pemerintah bahwa kita tidak hanya melakukan impor tetapi kita juga menjadi negara eksportir, itu yang harus kita garis bawahi," pungkasnya.
Jumlah keseluruhan nilai ekspor pada bulan Februari 2019 ini mencapai Rp241,73 miliar, dengan jumlah komoditi 5 kontainer, serta masing-masing jenisnya.
(1). Kakao Podwer tujuan Amerika Serikat diekspor PT. Mars Symbioscience Indonesia; (2). Kacang Mede tujuan Amerika Serikat di ekspor PT. Cimextra Mayora; (3). Cengkeh atau Ladah Putih tujuan Vietnam, diekspor PT. Olam Indonesia; (4). Karnel Sawit tujuan Malaysia dieskpor PT. Jas Mulia; dan (5). Kakao Biji tujuan Malaysia diekspor PT. Olam Indonesia.
Sedangkan untuk ekspor pada bulan selanjutnya ditargetkan sekitar 1000 ton lagi hasil pertanian khusus dari 24 kabupaten kota se-Sulsel. (DiskomimfoSPSulsel)
Hadir pada kesempatan itu Dirut Pelindo IV, Farid Padang, Kepala Balai Karantina Pertanian Kementerian Pertanian, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Sulsel, Walikota Makassar, dan pejabat terkait termasuk eksportir.
Menurut Nurdin Abdullah, ekspor dan keberlanjutan produksi komoditi pertanian untuk mengisi pasar ekspor akan terjamin jika semua pemangku kebijakan bersatu, samakan visi untuk satu tujuan kesejahteraan rakyat.
"Hanya satu yang diminta pelaku ekspor. Petani dan unsur terkait, permudah perizinan," tegasnya.
Menurut Gubernur, pemerintahannya akan terus mendorong terciptanya iklim berusaha yang bagus, semua urusan perizinan akan dipermudah.
"Jadi tidak ada alasan lagi kita untuk tidak terus meningkatkan ekspor kita. Kedepan kita harus bersaing dengan negara-negara penghasil yang sama. Oleh karena itu hari ini kita mulai dengan komuditas yang ada ini," ungkap Nurdin Abdullah yang disambut tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Menurutnya, ekspor tersebut merupakan upaya yang dilakukan dari Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia dan seluruh OPD kabupaten/kota se-Sulsel.
"Upaya dari Karantina yang terus memberikan support kepada seluruh petani-petani, pada Pemda baik Provinsi maupun kabupaten kota, ini bersatu padu," lanjutnya.
Untuk Indonesia bagian timur, pintu gerbang ekspor sudah ada di Pemprov Sulsel.
"Ini yang menjadi sebuah niat yang mulia dari pemerintah bahwa kita tidak hanya melakukan impor tetapi kita juga menjadi negara eksportir, itu yang harus kita garis bawahi," pungkasnya.
Jumlah keseluruhan nilai ekspor pada bulan Februari 2019 ini mencapai Rp241,73 miliar, dengan jumlah komoditi 5 kontainer, serta masing-masing jenisnya.
(1). Kakao Podwer tujuan Amerika Serikat diekspor PT. Mars Symbioscience Indonesia; (2). Kacang Mede tujuan Amerika Serikat di ekspor PT. Cimextra Mayora; (3). Cengkeh atau Ladah Putih tujuan Vietnam, diekspor PT. Olam Indonesia; (4). Karnel Sawit tujuan Malaysia dieskpor PT. Jas Mulia; dan (5). Kakao Biji tujuan Malaysia diekspor PT. Olam Indonesia.
Sedangkan untuk ekspor pada bulan selanjutnya ditargetkan sekitar 1000 ton lagi hasil pertanian khusus dari 24 kabupaten kota se-Sulsel. (DiskomimfoSPSulsel)