Pasca Blackout di Maluku, Telkomsel Sedang Pulihkan Jaringan
pada tanggal
07 Februari 2019
AMBON, LELEMUKU.COM - Executive Vice President Telkomsel Area Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka), Ronny Arnaz , pihaknya saat ini sedang melakukan pemulihan pasca putusnya jaringan telekomunikasi atau blackout di Provinsi Maluku yang terjadi akibat kebakaran di Kantor Telkom di Kota Ambon pada Selasa (5/2).
"Saat ini Team Telkomsel terus berupaya melakukan recovery jaringan agar pelanggan bisa kembali menggunakan layanan komunikasi dari Telkomsel," ujar Arnaz kepada Lelemuku.com pada Rabu (6/2).
Ia mengungkapkan TelkomGroup, melalui PT. Telkom Indonesia (Tbk) Regional VII KTI (Sulawesi, Maluku dan Papua) akan melakukan pemulihan secara bertahap sehingga lebih dari 1,5 juta pengguna jaringan Telkomsel di Provinsi Maluku dapat kembali menikmati layanan telekomunikasi sediakala dalam waktu segera.
"Telkomsel menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan. Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proses recovery dapat dilakukan sesegera mungkin," ujar dia.
Pasca kebakaran di Sentral Telepon Otomat (STO) Pattimura yang juga membakar perangkat core Telkomsel, di area lokasi kantor PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) Witel Maluku berdampak pada blackout jaringan Telkomsel di kabupaten dan kota se Maluku, serta 33 unit ATM di Kota Ambon.
"Jutaan pengguna jaringan Telkom seluler yang menjadi korban. Semua perusahan yang menggunakan jasa telkomunikasi jaringan telkom, layanan perbankan, ATM sampai maskapai penerbangan yang pakai jasa layanan telekomunikasi dari Telkom, semua terganggu," kata General Manager PT. Telkom Regional VII KTI, Haris Setiawan kepada CengkehPala.com, Rabu (6/2).
Setiawan mengaku, pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu untuk menormalkan kembali jaringan telekomunikasi di wilayah Ambon dan sejumlah daerah di Maluku.
Haris mengatakan setelah mesin catu daya mati akibat kebakaran tersebut, saat ini pihaknya mengandalkan baterai. Mesin Catu daya itu menurut Setiawan sebagai penghasil energi listrik maupun mekanik.
"Kapasitas baterei tidak seberapa dibanding mesin catu daya," paparnya.
Dikatakan, saat ini jaringan seluler 4G yang saat ini telah beransur pulih merupakan jaringan cadangan dari wilayah Kayu Tiga. Kapasitas jarigan cadangan tidak maksimal hanya seper empat dari daya normal 4G pada umumnya.
Setiawan juga mengaku saat ini pihaknya mendatngkat sejumlah perangkat langsung dari Jakarta. Hal ini karena cadangan telkom di Maluku khususnya Kota Ambon hanya 1 setelah induk yang baru terbakar tersebut.
"Kita fokus layanan 4G, jadi saat ini bisa kirim Whatsapp, tapi belum bisa untuk seluler,” imbuhnya.
Sementara soal transaksi via ATM dirinya mengaku sebanyak 33 mesin ATM di kota Ambon tak dapat difungsikan.
"ATM yang menggunakan jaringan kabel optik saat ini sudah bisa berfungsi, ATM yang tak berfungsi tersebut menggunakan jaringan kabel tembaga," " jelasnya.
Selain fokus jaringan seluler 4G, pihaknya juga sedang mengganti jaringan kabel tembaga yang tersambung di 33 ATM. (Albert Batlayeri)
"Saat ini Team Telkomsel terus berupaya melakukan recovery jaringan agar pelanggan bisa kembali menggunakan layanan komunikasi dari Telkomsel," ujar Arnaz kepada Lelemuku.com pada Rabu (6/2).
Ia mengungkapkan TelkomGroup, melalui PT. Telkom Indonesia (Tbk) Regional VII KTI (Sulawesi, Maluku dan Papua) akan melakukan pemulihan secara bertahap sehingga lebih dari 1,5 juta pengguna jaringan Telkomsel di Provinsi Maluku dapat kembali menikmati layanan telekomunikasi sediakala dalam waktu segera.
"Telkomsel menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan. Kami terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proses recovery dapat dilakukan sesegera mungkin," ujar dia.
Pasca kebakaran di Sentral Telepon Otomat (STO) Pattimura yang juga membakar perangkat core Telkomsel, di area lokasi kantor PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) Witel Maluku berdampak pada blackout jaringan Telkomsel di kabupaten dan kota se Maluku, serta 33 unit ATM di Kota Ambon.
"Jutaan pengguna jaringan Telkom seluler yang menjadi korban. Semua perusahan yang menggunakan jasa telkomunikasi jaringan telkom, layanan perbankan, ATM sampai maskapai penerbangan yang pakai jasa layanan telekomunikasi dari Telkom, semua terganggu," kata General Manager PT. Telkom Regional VII KTI, Haris Setiawan kepada CengkehPala.com, Rabu (6/2).
Setiawan mengaku, pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu untuk menormalkan kembali jaringan telekomunikasi di wilayah Ambon dan sejumlah daerah di Maluku.
Haris mengatakan setelah mesin catu daya mati akibat kebakaran tersebut, saat ini pihaknya mengandalkan baterai. Mesin Catu daya itu menurut Setiawan sebagai penghasil energi listrik maupun mekanik.
"Kapasitas baterei tidak seberapa dibanding mesin catu daya," paparnya.
Dikatakan, saat ini jaringan seluler 4G yang saat ini telah beransur pulih merupakan jaringan cadangan dari wilayah Kayu Tiga. Kapasitas jarigan cadangan tidak maksimal hanya seper empat dari daya normal 4G pada umumnya.
Setiawan juga mengaku saat ini pihaknya mendatngkat sejumlah perangkat langsung dari Jakarta. Hal ini karena cadangan telkom di Maluku khususnya Kota Ambon hanya 1 setelah induk yang baru terbakar tersebut.
"Kita fokus layanan 4G, jadi saat ini bisa kirim Whatsapp, tapi belum bisa untuk seluler,” imbuhnya.
Sementara soal transaksi via ATM dirinya mengaku sebanyak 33 mesin ATM di kota Ambon tak dapat difungsikan.
"ATM yang menggunakan jaringan kabel optik saat ini sudah bisa berfungsi, ATM yang tak berfungsi tersebut menggunakan jaringan kabel tembaga," " jelasnya.
Selain fokus jaringan seluler 4G, pihaknya juga sedang mengganti jaringan kabel tembaga yang tersambung di 33 ATM. (Albert Batlayeri)