Pedagang di Makam Sunan Bonang Tuban Sambut Sandiaga Uno
pada tanggal
17 Februari 2019
TUBAN, LELEMUKU.COM - Sandiaga Salahuddin Uno memulai aktifitasnya menyerap aspirasi masyarakat dengan berziarah ke makam Sunan Bonang di Jl. KH Mustain, Kutorejo, Tuban, Jawa Timur, Kamis (14/2).
Begitu memasuki kompleks pemakaman, ratusan pedagang yang memenuhi lorong menuju makam menyambutnya. Dari ajakan swafoto, ingin melihat lebih dekat, bahkan ada yang memberikan batik terbaiknya kepada calon wakil presiden nomor urut 02 ini.
Hajjah Nunung, pemilik toko batik Sidomakmur yang berada di depan pintu masuk memberikan Batik Gedog kepada eks wakil gubernur DKi ini.
“Ini batik Gedog. Dinamakan Gedog karena dulu bajunya dirajut dengan menggunakan alat pintal. Saat memintal, diujung berbunyi ‘dhog-dhog.’ Tapi sekarang sudah jarang yang memintal bahan. Semuanya bahan jadi,” terang perempuan separuh baya ini.
Menurut Nunung, dirinya ingin memberikan batik terbaiknya. “Suvenir aja. Kasih suvenir selamat datang, dan lebih perhatian pada pengusaha kecil dan menengah,” harap Nunung.
Sandi melihat wisata ziarah bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitarnya. Penjual yang memenuhi lorong sepanjang kurang lebih dua ratus meter ini menjual berbagai aneka barang. Dari kuliner, batik, pernak-pernik asesoris dari gelang, kalung, hingga tasbih.
“Di semua tempat ziarah yang saya kunjungi di seluruh Indonesia, geliat ekonomi para pelaku UMKM sangat terasa. Ini memperlihatkan wisata ziarah bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Menggerakkan ekonomi dan menyerap lapangan kerja. Tinggal kita tingkatkan lagi,” terang Sandi.
Sebelum beranjak menuju titik selanjutnya, seorang ibu menyerahkan batiknya kepada Sandi. Batik berwarna biru dengan merek dagang Yati Batik. “Terima Kasih batiknya. Bagus ini, Bu Yati,” ucap Sandi. (BPN)
Begitu memasuki kompleks pemakaman, ratusan pedagang yang memenuhi lorong menuju makam menyambutnya. Dari ajakan swafoto, ingin melihat lebih dekat, bahkan ada yang memberikan batik terbaiknya kepada calon wakil presiden nomor urut 02 ini.
Hajjah Nunung, pemilik toko batik Sidomakmur yang berada di depan pintu masuk memberikan Batik Gedog kepada eks wakil gubernur DKi ini.
“Ini batik Gedog. Dinamakan Gedog karena dulu bajunya dirajut dengan menggunakan alat pintal. Saat memintal, diujung berbunyi ‘dhog-dhog.’ Tapi sekarang sudah jarang yang memintal bahan. Semuanya bahan jadi,” terang perempuan separuh baya ini.
Menurut Nunung, dirinya ingin memberikan batik terbaiknya. “Suvenir aja. Kasih suvenir selamat datang, dan lebih perhatian pada pengusaha kecil dan menengah,” harap Nunung.
Sandi melihat wisata ziarah bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitarnya. Penjual yang memenuhi lorong sepanjang kurang lebih dua ratus meter ini menjual berbagai aneka barang. Dari kuliner, batik, pernak-pernik asesoris dari gelang, kalung, hingga tasbih.
“Di semua tempat ziarah yang saya kunjungi di seluruh Indonesia, geliat ekonomi para pelaku UMKM sangat terasa. Ini memperlihatkan wisata ziarah bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitarnya. Menggerakkan ekonomi dan menyerap lapangan kerja. Tinggal kita tingkatkan lagi,” terang Sandi.
Sebelum beranjak menuju titik selanjutnya, seorang ibu menyerahkan batiknya kepada Sandi. Batik berwarna biru dengan merek dagang Yati Batik. “Terima Kasih batiknya. Bagus ini, Bu Yati,” ucap Sandi. (BPN)