Pelaksanaan Ujian Nasional di Nduga Butuh Jaminan Keamanan
pada tanggal
20 Februari 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Jelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang diagendakan pada Maret mendatang, Dinas Pendidikan Provinsi Papua berharap ada jaminan keamanan dari pemerintah dan aparat setempat, lebih khusus pada wilayah yang rawan konflik.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda mengarapkan jaminan keamanan kepada siswa dan siswi di Kabupaten Nduga yang sebentar lagi mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.
“Kita meminta pihak keamanan dan Pemda Kabupaten Nduga memberikan jaminan keamanan agar para siswa setempat dapat mengikuti ujian nasional pada Maret mendatang.”
“Apalagi ada informasi ratusan siswa dari 12 Distrik di Kabupaten Nduga, harus mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca pembantaian belasan karyawan PT. Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Desember 2018 lalu,” terang ia.
Elias juga menyebut telah menginstruksikan Ketua Panitia UN Papua untuk memantau langsung para siswa Nduga yang dilaporkan mengungsi ke Wamena.
Dirinya berharap, Pemkab Nduga dan pihak keamanan setempat segera melakukan langkah antisipasi agar pelaksanaan Ujian Nasional pada Maret mendatang dapat diikuti oleh seluruh siswa di wilayah itu.
Ditempat terpisah, Ketua Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi Papua, Laurens Wantik mengatakan sekitar 406 siswa dari 12 Distrik di Kabupaten Nduga yang saat ini mengungsi di Kota Wamena.
Sekitar 406 Siswa itu terdiri dari siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
Sementara dalam skenario awal, ratusan siswa ini rencananya bakal mengikuti UN di Wamena. “Karena peristiwa di Nduga termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga mereka bisa mengikuti UN di tempat yang aman. Hal ini diperbolehkan dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua, Elias Wonda mengarapkan jaminan keamanan kepada siswa dan siswi di Kabupaten Nduga yang sebentar lagi mempersiapkan diri menghadapi ujian nasional.
“Kita meminta pihak keamanan dan Pemda Kabupaten Nduga memberikan jaminan keamanan agar para siswa setempat dapat mengikuti ujian nasional pada Maret mendatang.”
“Apalagi ada informasi ratusan siswa dari 12 Distrik di Kabupaten Nduga, harus mengungsi ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya, pasca pembantaian belasan karyawan PT. Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Desember 2018 lalu,” terang ia.
Elias juga menyebut telah menginstruksikan Ketua Panitia UN Papua untuk memantau langsung para siswa Nduga yang dilaporkan mengungsi ke Wamena.
Dirinya berharap, Pemkab Nduga dan pihak keamanan setempat segera melakukan langkah antisipasi agar pelaksanaan Ujian Nasional pada Maret mendatang dapat diikuti oleh seluruh siswa di wilayah itu.
Ditempat terpisah, Ketua Panitia Ujian Nasional Tingkat Provinsi Papua, Laurens Wantik mengatakan sekitar 406 siswa dari 12 Distrik di Kabupaten Nduga yang saat ini mengungsi di Kota Wamena.
Sekitar 406 Siswa itu terdiri dari siswa tingkat SD, SMP dan SMA/SMK.
Sementara dalam skenario awal, ratusan siswa ini rencananya bakal mengikuti UN di Wamena. “Karena peristiwa di Nduga termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga mereka bisa mengikuti UN di tempat yang aman. Hal ini diperbolehkan dalam Prosedur Operasional Standar (POS) UN,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)