Pemkab Belu dan Peneliti IPB Bahas Pengurangan Resiko Bencana
pada tanggal
10 Februari 2019
ATAMBUA, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama tim peneliti Institut Pertanian Bogar ( IPB ), Pengurus Palang Merah Indonesia Propinsi NTT dan Pengurus Palang Merah Indonesia Kabupaten Belu melakukan pertemuan dan diskusi bersama di Rumah Makan Pondok Indah, Kelurahan Tulamalae. pada Rabu, (6/2)
Pertemuan dan diskusi bersama terkait Pengurangan Resiko Bencana (PRB) ini dilakukan setelah tim Peneliti Institut Pertanian Bogor, Pengurus Palang Merah Indoneia Provinsi NTT dan Pengurus Palang Merah Indonesia Kabupaten Belu melakukan survei pada lokasi atau titik-titik yang berpotensi atau rawan bencana, seperti banjir dan erosi di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Desa Rafae, Kecamatan Raimauk dan Desa Sarabau, Kecamatan Tasifeto Timur.
Wakil Bupati Belu, Drs. J. T. Ose Luan dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini merupakan suatu kemajuan yang baik untuk bagaimana kita sama-sama berpikir menanggulangi masalah bencana yang ada di Kabupaten Belu.
“Khusus untuk Kabupaten Belu, keberadaan air merupakan sebuah kerinduan dan harapan. Meskipun dalam kekurangan-kekurangan yang ada, masyarakat Kabupaten Belu spirit hidup, spirit persaudaraan, spirit persahabatan dan spirit pertemanan, sehingga siapapun yang datang ke Kabupaten Belu, kami harus terima sebagai sahabat dan saudara, baik dalam urusan pemerintahan maupun urusan-urusan lannya,” Ujarnya.
Lebih lanjut Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada Tim Peneliti IPB Bogor yang sudah melaporkan hasil survei terkait masalah bencana yang ada di Kabupaten Belu.
“Kita diberi tanggungjawab oleh negara untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan, seperti masalah bencana, tranfusi darah, karena ini merupakan tugas-tugas mulia. Melalui tugas ini masyarakat dapat menggenal potensi bencana dan dapat mengantisipasi diri,” Ucapnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Marsianus Loe, SH, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Belu, Alfonsius Kehi, S.IP, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belu, Januaria Nona Alo, S.IP, Kabag Umum Setda Belu, Yohanes Yustinus Loko Bau, SE, Kabag Protokol dan Komunikasi Publik Setda Belu, Marius F. Loe, S.Sos, Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belu dan Kepala Desa Fatuketi, Markus Taus. (DiskominfoBelu)
Pertemuan dan diskusi bersama terkait Pengurangan Resiko Bencana (PRB) ini dilakukan setelah tim Peneliti Institut Pertanian Bogor, Pengurus Palang Merah Indoneia Provinsi NTT dan Pengurus Palang Merah Indonesia Kabupaten Belu melakukan survei pada lokasi atau titik-titik yang berpotensi atau rawan bencana, seperti banjir dan erosi di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Desa Rafae, Kecamatan Raimauk dan Desa Sarabau, Kecamatan Tasifeto Timur.
Wakil Bupati Belu, Drs. J. T. Ose Luan dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini merupakan suatu kemajuan yang baik untuk bagaimana kita sama-sama berpikir menanggulangi masalah bencana yang ada di Kabupaten Belu.
“Khusus untuk Kabupaten Belu, keberadaan air merupakan sebuah kerinduan dan harapan. Meskipun dalam kekurangan-kekurangan yang ada, masyarakat Kabupaten Belu spirit hidup, spirit persaudaraan, spirit persahabatan dan spirit pertemanan, sehingga siapapun yang datang ke Kabupaten Belu, kami harus terima sebagai sahabat dan saudara, baik dalam urusan pemerintahan maupun urusan-urusan lannya,” Ujarnya.
Lebih lanjut Wakil Bupati menyampaikan terima kasih kepada Tim Peneliti IPB Bogor yang sudah melaporkan hasil survei terkait masalah bencana yang ada di Kabupaten Belu.
“Kita diberi tanggungjawab oleh negara untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan sosial kemasyarakatan, seperti masalah bencana, tranfusi darah, karena ini merupakan tugas-tugas mulia. Melalui tugas ini masyarakat dapat menggenal potensi bencana dan dapat mengantisipasi diri,” Ucapnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Belu, Marsianus Loe, SH, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Belu, Alfonsius Kehi, S.IP, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belu, Januaria Nona Alo, S.IP, Kabag Umum Setda Belu, Yohanes Yustinus Loko Bau, SE, Kabag Protokol dan Komunikasi Publik Setda Belu, Marius F. Loe, S.Sos, Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Belu dan Kepala Desa Fatuketi, Markus Taus. (DiskominfoBelu)