Pemkot Denpasar Gencarkan Program Subak Lestari di HUT ke 231
pada tanggal
17 Februari 2019
DENPASAR, LELEMUKU.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Provinsi Bali melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar terus gencarkan penguatan program Subak Lestari serta mengedepankan kebudayaan dan kearifal lokal. Hal ini pun kemudian menjadi salah satu serangkaian peringatan Hut Kota Denpasar ke-231 lewat gelaran Lomba Petakut, Pindekan, dan Sunari.
Pelaksanaan lomba yang tampak ramai dihiasi dengan canda tawa anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, dibuka langsung Wakil Walikota IGN Jaya Negara di Subak Intaran, Desa Sanur Kauh Denpasar pada Jumat (15/2).
"Ini merupakan suatu bentuk program pemerintah Kota Denpasar di dalam menjaga kebudayaan dan kearifan lokal yang dirangkai dengan serangkaian Hut Pemerintah Kota Denpasar ke-231," ujar Jayanegara.
Lebih lanjut menurut Jayanegara bahwa pergeseran seperti alih fungsi lahan dan berubahnya pola budaya agraris masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa dihindarkan. Menanggapi fenomena ini perlu lebih digencarkan inovasi seperti Urban Farming dan pertanian Hidroponik yang tidak memerlukan lahan banyak namun mampu menghasilkan produktivitas hasil pertanian yang sesuai.
Disamping itu dalam lomba kali ini dengan keterlibatan generasi muda dalam penguatan budaya mampu memberikan inovasi dan kreativitas yang baik. Jaya Negara juga mengharapkan lomba ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan lewat kemasan kreatif melibatkan anak-anak serta sekaa teruna di banjar-banjar.
Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Wayan Jelantik mengatakan pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya persubakan berdasarkan konsep Tri Hita Karana di Kota Denpasar. Dalam kegiatan ini diikuti perwakilan subak dari setiap kecamatan di Kota Denpasar. Kegiatan ini juga merupakan serangkaian Hut Pemerintah Kota Denpasr ke-231 sebagai langkah menjaga kebudayaan.
"Pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari diharapkan mampu merangsang kreatifitas sekaa- sekaa subak maupun sekaa teruna yang berpartisispasi didalamnya, disamping memberikan pemahaman tentang filososfi petakut, pindekan dan sunari yang harus dijaga," ujar Wayan Jelantik. (DiskominfoDenpasar)
Pelaksanaan lomba yang tampak ramai dihiasi dengan canda tawa anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan tersebut, dibuka langsung Wakil Walikota IGN Jaya Negara di Subak Intaran, Desa Sanur Kauh Denpasar pada Jumat (15/2).
"Ini merupakan suatu bentuk program pemerintah Kota Denpasar di dalam menjaga kebudayaan dan kearifan lokal yang dirangkai dengan serangkaian Hut Pemerintah Kota Denpasar ke-231," ujar Jayanegara.
Lebih lanjut menurut Jayanegara bahwa pergeseran seperti alih fungsi lahan dan berubahnya pola budaya agraris masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa dihindarkan. Menanggapi fenomena ini perlu lebih digencarkan inovasi seperti Urban Farming dan pertanian Hidroponik yang tidak memerlukan lahan banyak namun mampu menghasilkan produktivitas hasil pertanian yang sesuai.
Disamping itu dalam lomba kali ini dengan keterlibatan generasi muda dalam penguatan budaya mampu memberikan inovasi dan kreativitas yang baik. Jaya Negara juga mengharapkan lomba ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan lewat kemasan kreatif melibatkan anak-anak serta sekaa teruna di banjar-banjar.
Ketua Majelis Madya Subak Kota Denpasar, Wayan Jelantik mengatakan pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari bertujuan untuk menumbuhkan rasa kepedulian masyarakat untuk melestarikan budaya persubakan berdasarkan konsep Tri Hita Karana di Kota Denpasar. Dalam kegiatan ini diikuti perwakilan subak dari setiap kecamatan di Kota Denpasar. Kegiatan ini juga merupakan serangkaian Hut Pemerintah Kota Denpasr ke-231 sebagai langkah menjaga kebudayaan.
"Pelaksanaan Lomba Petakut, Pindekan dan Sunari diharapkan mampu merangsang kreatifitas sekaa- sekaa subak maupun sekaa teruna yang berpartisispasi didalamnya, disamping memberikan pemahaman tentang filososfi petakut, pindekan dan sunari yang harus dijaga," ujar Wayan Jelantik. (DiskominfoDenpasar)