Prabowo Subianto Bersilahturahmi dengan Ribuan Masyarakat Purbalingga
pada tanggal
15 Februari 2019
PURBALINGGA, LELEMUKU.COM – Calon Presiden nomer urut 02, Prabowo Subianto melakukan aksi simpatik saat bersilahturahmi dengan ribuan masyarakat Jawa Tengah yang di gelar di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Rabu (13/2).
Aksi simpatik itu ia lakukan saat Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu tengah asik berpidato diatas panggung yang teduh. Ia melihat ribuan massa yang berada di tengah lapangan tersengat panasnya sinar matahari sembari mendengarkan pidatonya.
Tak tinggal diam, Prabowo pun menegaskan bahwa ia tidak tega melihat rakyatnya rela berpanas-panasan sedangkan dirinya berada di tenda yang teduh. Akhirnya ia pun memilih untuk turun dari atas panggung dan ikut berpanas-panasan dengan ribuan masyarakat Purbalingga.
“Kalo rakyat saya panas saya juga panas, kalo rakyat saya susah saya juga harus merasakan kesusahan mereka. Kalau saya membela rakyat saya itu salah atau tidak?, saya akan hadir bersama ditengah-tengah rakyat saya yang kesulitan,” ungkap Prabowo yang langsung disambut takbir dan gemuruh sorak sorai dari ribuan masyarakat yang berada di lokasi sembari turun dari panggung.
Prabowo menjelaskan, bahwa dirinya bersama dengan Sandiaga Salahuddin Uno akan berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Sebab, dirinya telah disumpah saat ia masuk di dinas kemiliteran untuk selalu berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bahkan nyawa menjadi taruhannya.
“Sabdo pandito ratu, itu ajaran nenek moyang saya,
Ucapan seorang pemimpin harus dia penuhi, harus dia pegang, kalau tidak penuhi ucapannya dia adalah orang yang hina, dia orang yang tidak perlu dihormati saudara-saudara, dan bagi kami kehormatan adalah segalanya,” ungkap Prabowo.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga kembali menghimbau kepada ribuan masyarakat Jawa Tengah bahwa pada saat Pemilu 2019 yang digelar pada tanggal 17 April mendatang rakyat harus berbondong-bondong ke tempat Pemungutan suara (TPS) untuk memilih pemimpin yang bisa berjuang dan membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
“Jangan lupa 17 April kalian pagi-pagi ke tps harus nyoblos, jangan kalian takut, kemudian sesudah itu jangan pulang, tunggu sampai penghitungan selesai, kawal hasil penghitungan surat suara. Kita harus memegang kedaulatan bangsa ini,” imbuhnya.
“Mulai tanggal 17 april kita rebut kembali kedaulatan ekonomi kita, kita rebut kembali kejayaan bangsa Indonesia, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang terhormat, bangsa yang rakyatnya sejahtera, bangsa yang rakyatnya senyum karena berdiri diatas kakinya sendiri dan tidak menjadi orang yang minta minta, tidak menjadi orang yang putus semangat,” tegasnya.
Usai memberikan pidatonya dibawah terik matahari bersama ribuan masyarakat Jawa Tengah, Prabowo pun langsung berjoget bersama saat penyelenggara acara memutarkan musik berjudul ‘Salam Dua Jari’. Tak tanggung-tanggung, ia pun berjoget sembari digendong dan berkeliling ditengah ribuan masyarakat yang berjoget menikmati musik. (BPN)
Aksi simpatik itu ia lakukan saat Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno itu tengah asik berpidato diatas panggung yang teduh. Ia melihat ribuan massa yang berada di tengah lapangan tersengat panasnya sinar matahari sembari mendengarkan pidatonya.
Tak tinggal diam, Prabowo pun menegaskan bahwa ia tidak tega melihat rakyatnya rela berpanas-panasan sedangkan dirinya berada di tenda yang teduh. Akhirnya ia pun memilih untuk turun dari atas panggung dan ikut berpanas-panasan dengan ribuan masyarakat Purbalingga.
“Kalo rakyat saya panas saya juga panas, kalo rakyat saya susah saya juga harus merasakan kesusahan mereka. Kalau saya membela rakyat saya itu salah atau tidak?, saya akan hadir bersama ditengah-tengah rakyat saya yang kesulitan,” ungkap Prabowo yang langsung disambut takbir dan gemuruh sorak sorai dari ribuan masyarakat yang berada di lokasi sembari turun dari panggung.
Prabowo menjelaskan, bahwa dirinya bersama dengan Sandiaga Salahuddin Uno akan berjuang untuk mengembalikan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia. Sebab, dirinya telah disumpah saat ia masuk di dinas kemiliteran untuk selalu berjuang membela dan mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bahkan nyawa menjadi taruhannya.
“Sabdo pandito ratu, itu ajaran nenek moyang saya,
Ucapan seorang pemimpin harus dia penuhi, harus dia pegang, kalau tidak penuhi ucapannya dia adalah orang yang hina, dia orang yang tidak perlu dihormati saudara-saudara, dan bagi kami kehormatan adalah segalanya,” ungkap Prabowo.
Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu juga kembali menghimbau kepada ribuan masyarakat Jawa Tengah bahwa pada saat Pemilu 2019 yang digelar pada tanggal 17 April mendatang rakyat harus berbondong-bondong ke tempat Pemungutan suara (TPS) untuk memilih pemimpin yang bisa berjuang dan membela kepentingan seluruh rakyat Indonesia.
“Jangan lupa 17 April kalian pagi-pagi ke tps harus nyoblos, jangan kalian takut, kemudian sesudah itu jangan pulang, tunggu sampai penghitungan selesai, kawal hasil penghitungan surat suara. Kita harus memegang kedaulatan bangsa ini,” imbuhnya.
“Mulai tanggal 17 april kita rebut kembali kedaulatan ekonomi kita, kita rebut kembali kejayaan bangsa Indonesia, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang terhormat, bangsa yang rakyatnya sejahtera, bangsa yang rakyatnya senyum karena berdiri diatas kakinya sendiri dan tidak menjadi orang yang minta minta, tidak menjadi orang yang putus semangat,” tegasnya.
Usai memberikan pidatonya dibawah terik matahari bersama ribuan masyarakat Jawa Tengah, Prabowo pun langsung berjoget bersama saat penyelenggara acara memutarkan musik berjudul ‘Salam Dua Jari’. Tak tanggung-tanggung, ia pun berjoget sembari digendong dan berkeliling ditengah ribuan masyarakat yang berjoget menikmati musik. (BPN)