Roem Kono Apresiasi Kinerja PT. Pupuk Indonesia
pada tanggal
18 Februari 2019
MEDAN, LELEMUKU.COM - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Roem Kono mengapresiasi kinerja PT. Pupuk Indonesia sebagai tulang punggung suburnya tanaman padi sebagai pangan, sehingga sektor pertanian bisa menghasilkan produksi yang besar. Pendistribusian dan penyaluran pupuk menganut 6 prinsip yakni tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu. Pihaknya senantiasa mendorong keberlanjutan produksi pupuk.
“Pemerintah juga harus memperhatikan terkait hak dan kewajiban PT. Pupuk, sehingga nantinya ke depan PT. Pupuk bisa menjalankan fungsinya sebagai penyangga pupuk subsidi kepada para petani di Indonesia,” jelas Roem saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau gudang pupuk di Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/2).
Untuk itu, dirinya berharap pupuk bersubdi tersebut bisa langsung sampai ke tangan para petani dan tidak diperjualbelikan. “Jangan sampai terjadi perdagangan pupuk, karena ketersediaan pupuk ini dari Pemerintah, dan Pemerintah telah mensubsidi begitu besar bagi pupuk,” pesan Roem.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, politisi Partai Golkar ini menuturkan DPR RI, dalam hal ini Komisi IV DPR RI bertugas mengawasi dan melihat sendiri stabilitas aspek kehidupan pertanian agar swasembada pangan nantinya bisa dengan cepat terwujud.
“Keberlanjutan daripada keberlangsungan hidup para petani juga para konsumen, serta stakeholder dan pengusaha bisa terus berkelanjutan. Sehingga stabilitas pangan kita bisa lebih bagus dan tidak menimbulkan banyak intervensi impor,” harap legislator dapil Gorontalo ini.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Komersial PT. Pupuk Indonesia Iskandar Muda Rochan Syamsul melaporkan, pupuk Indonesia siap mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Khusus untuk wilayah Sumatera alokasi pada tahun 2019 sebanyak 96 ribu ton pupuk.
“Jadi bisa dibilang rata-rata sebulan itu kita kurang lebih menghasilkan sebanyak 7 ribu ton per bulan. Posisi kita saat ini di Sumatera khususnya, sebanyak 18 ribu ton. Hal ini artinya selama satu bulan setengah ke depan pasokan stok pupuk yang ada di Sumatera ini aman,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengaku saat ini pabrik pupuk di Medan terus beroperasi, sehingga stok yang ada di gudang pupuk terbilang aman. “Sementara untuk penyaluran pupuk dasarnya kita adalah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk selalu meng-update daftar petani,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui penerapan teknologi budi daya secara tepat, dengan penggunaan sarana produksi sesuai teknologi yang direkomendasikan di masing-masing wilayah. Sarana produksi yang mempunyai peranan sangat penting dalam peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian salah satunya adalah pupuk. (DPRRI)
“Pemerintah juga harus memperhatikan terkait hak dan kewajiban PT. Pupuk, sehingga nantinya ke depan PT. Pupuk bisa menjalankan fungsinya sebagai penyangga pupuk subsidi kepada para petani di Indonesia,” jelas Roem saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IV DPR RI meninjau gudang pupuk di Medan, Sumatera Utara, Kamis (14/2).
Untuk itu, dirinya berharap pupuk bersubdi tersebut bisa langsung sampai ke tangan para petani dan tidak diperjualbelikan. “Jangan sampai terjadi perdagangan pupuk, karena ketersediaan pupuk ini dari Pemerintah, dan Pemerintah telah mensubsidi begitu besar bagi pupuk,” pesan Roem.
Dalam menjalankan fungsi pengawasan, politisi Partai Golkar ini menuturkan DPR RI, dalam hal ini Komisi IV DPR RI bertugas mengawasi dan melihat sendiri stabilitas aspek kehidupan pertanian agar swasembada pangan nantinya bisa dengan cepat terwujud.
“Keberlanjutan daripada keberlangsungan hidup para petani juga para konsumen, serta stakeholder dan pengusaha bisa terus berkelanjutan. Sehingga stabilitas pangan kita bisa lebih bagus dan tidak menimbulkan banyak intervensi impor,” harap legislator dapil Gorontalo ini.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Komersial PT. Pupuk Indonesia Iskandar Muda Rochan Syamsul melaporkan, pupuk Indonesia siap mendukung ketahanan pangan di Indonesia. Khusus untuk wilayah Sumatera alokasi pada tahun 2019 sebanyak 96 ribu ton pupuk.
“Jadi bisa dibilang rata-rata sebulan itu kita kurang lebih menghasilkan sebanyak 7 ribu ton per bulan. Posisi kita saat ini di Sumatera khususnya, sebanyak 18 ribu ton. Hal ini artinya selama satu bulan setengah ke depan pasokan stok pupuk yang ada di Sumatera ini aman,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengaku saat ini pabrik pupuk di Medan terus beroperasi, sehingga stok yang ada di gudang pupuk terbilang aman. “Sementara untuk penyaluran pupuk dasarnya kita adalah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompoktani (RDKK). Kami selalu berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian untuk selalu meng-update daftar petani,” imbuhnya.
Untuk diketahui, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional, pemerintah berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian melalui penerapan teknologi budi daya secara tepat, dengan penggunaan sarana produksi sesuai teknologi yang direkomendasikan di masing-masing wilayah. Sarana produksi yang mempunyai peranan sangat penting dalam peningkatan produktivitas dan kualitas hasil pertanian salah satunya adalah pupuk. (DPRRI)