Sinergi dengan PLN, Pertamina RU II Hemat Biaya Operasional Kilang Hingga 25%
pada tanggal
23 Februari 2019
PEKANBARU, LELEMUKU.COM - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) II Dumai wujudkan sinergi BUMN bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) terkait pemanfaatan listrik PLN di lingkungan Pertamina RU II. Launching kerjasama dipimpin langsung oleh General Manager Pertamina RU II Nandang Kurnaedi dan turut disaksikan Senior Manager PLN WRKR Busran La Bintang di Kawasan Perumahan Pertamina Bukit Datuk, Kamis (21/2).
Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah sebelumnya ditandatangani oleh Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, di Kantor Pusat PLN di Jakarta tanggal 2 Agustus 2018.
Dalam sambutannya Nandang menyatakan kerjasama antara Pertamina dan PLN di RU II Dumai tahap pertama ini ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) pada tanggal 6 Desember 2018. Pada tahap awal, PLN memberikan layanan listrik untuk kawasan Bukit Datuk dengan daya 5540 kVA menggunakan tegangan menengah 20 KV.
Selain menghasilkan penghematan biaya penyediaan listrik, Nandang menyatakan kerjasama ini akan memberikan manfaat tambahan bagi kilang RU II yakni penuruan kebutuhan fuel oil yang sebelumnya digunakan untuk menghasilkan listrik, kini dapat diubah menjadi produk yang lebih bernilai seperti solar.
“Sebagai objek vital nasional yang memasok hingga 20% kebutuhan energi nasional, kerjasma pemanfaatan listrik PLN ini menjadikan RU II Pertamina dapat lebih fokus melaksanakan operasional dan pemeliharaan Kilang,” ungkap Nandang.
Lebih lanjut Nandang menjelaskan, dari sisi efisiensi tentunya perpindahan pasokan listrik dari Kilang RU II ke PLN memberikan efek signifikan secara penghematan biaya. Menurutnya dengan penggunaan sumber listrik baru ini, penghematan biaya operasional bisa mencapai 1.6 Milyar per bulannya atau menurun hingga 25%.
“Ke depannya, pemanfaatan listrik PLN ini akan kami lakukan pula di area perkantoran sehingga kami mengaharapkan PLN bisa terus mengembangkan jaringan dan kualitas listriknya sehingga pasokan listrik benar-benar handal dan dapat menunjang efisiensi operasional kilang,” tambah Nandang.
Menanggapi hal tersebut, Senior Manager Niaga PLN WRKR Busran La Bintang menegaskan akan memberi pelayanan prima kepada Pertamina sehingga mendukung efektifitas operasional kilang dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Dengan paket kerjasama yang dilakukan, PLN telah menyiapkan strategi khusus dalam supply tenaga listrik yang dialokasikan dari 2 gardu induk yakni gardu induk Pelintung dan Purnama.
"Intinya support full akan kami berikan kepada Pertamina sebagai wujud impelentasi sinergi BUMN. Ke depannya kami siap untuk melakukan kerjasama tahap selanjutnya dengan kehandalan jaringan listrik kami yang sudah mencakup seluruh area Riau dan Kepulauan Riau hingga seluruh Indonesia,” pungkas Busran. (Pertamina)
Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang telah sebelumnya ditandatangani oleh Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif bersama dengan Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, di Kantor Pusat PLN di Jakarta tanggal 2 Agustus 2018.
Dalam sambutannya Nandang menyatakan kerjasama antara Pertamina dan PLN di RU II Dumai tahap pertama ini ditandai dengan penandatanganan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) pada tanggal 6 Desember 2018. Pada tahap awal, PLN memberikan layanan listrik untuk kawasan Bukit Datuk dengan daya 5540 kVA menggunakan tegangan menengah 20 KV.
Selain menghasilkan penghematan biaya penyediaan listrik, Nandang menyatakan kerjasama ini akan memberikan manfaat tambahan bagi kilang RU II yakni penuruan kebutuhan fuel oil yang sebelumnya digunakan untuk menghasilkan listrik, kini dapat diubah menjadi produk yang lebih bernilai seperti solar.
“Sebagai objek vital nasional yang memasok hingga 20% kebutuhan energi nasional, kerjasma pemanfaatan listrik PLN ini menjadikan RU II Pertamina dapat lebih fokus melaksanakan operasional dan pemeliharaan Kilang,” ungkap Nandang.
Lebih lanjut Nandang menjelaskan, dari sisi efisiensi tentunya perpindahan pasokan listrik dari Kilang RU II ke PLN memberikan efek signifikan secara penghematan biaya. Menurutnya dengan penggunaan sumber listrik baru ini, penghematan biaya operasional bisa mencapai 1.6 Milyar per bulannya atau menurun hingga 25%.
“Ke depannya, pemanfaatan listrik PLN ini akan kami lakukan pula di area perkantoran sehingga kami mengaharapkan PLN bisa terus mengembangkan jaringan dan kualitas listriknya sehingga pasokan listrik benar-benar handal dan dapat menunjang efisiensi operasional kilang,” tambah Nandang.
Menanggapi hal tersebut, Senior Manager Niaga PLN WRKR Busran La Bintang menegaskan akan memberi pelayanan prima kepada Pertamina sehingga mendukung efektifitas operasional kilang dalam memenuhi kebutuhan energi nasional. Dengan paket kerjasama yang dilakukan, PLN telah menyiapkan strategi khusus dalam supply tenaga listrik yang dialokasikan dari 2 gardu induk yakni gardu induk Pelintung dan Purnama.
"Intinya support full akan kami berikan kepada Pertamina sebagai wujud impelentasi sinergi BUMN. Ke depannya kami siap untuk melakukan kerjasama tahap selanjutnya dengan kehandalan jaringan listrik kami yang sudah mencakup seluruh area Riau dan Kepulauan Riau hingga seluruh Indonesia,” pungkas Busran. (Pertamina)