Sitti Rohmi Djalilah Terima Peserta PIDI di NTB
pada tanggal
21 Februari 2019
MATARAM, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj Sitti Rohmi Djalilah menghadiri acara penyerahan dan penerimaan peserta Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) angkatan I tahun 2018-2019 di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang dilaksanakan di Hotel Grand Legi Mataram, Jumat (15/2).
Dalam kesempatannya, Wakil Gubernur NTB mengucapkan terimakasih ketua Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS karena Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) ini telah banyak membantu NTB dalam bidang kesehatan.
"Terimakasih kepada KIDI yang telah ikut membangun NTB ini dalam bidang kesehatan, tentunya terimakasih juga kepada para peserta program ini yang dengan senang hati bertugas di NTB dengan suka rela selama waktu yang cukup lama," kata Wakil Gubernur.
Wakil Gubernur NTB yang biasa dipanggil Ummi Rohmi mengungkapkan bahwa banyak sekali tugas yang akan ditemui dalam bidang kesehatan oleh para peserta PIDI dalam mengamalkan ilmunya.
"banyak tugas yang akan dilakukan di NTB ini, diantaranya kasus stunting, ibu hamil meninggal, kurang gizi, dan lain-lain yang harus terus kita tangani," kata Ummi Rohmi.
Di akhir penyampaiannya, kakak kandung TGB ini mendoakan para peserta program PIDI ini mendapat kemudahan dan pelajaran berharga selama berada di NTB.
"Saya berharap semua peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan diberikan kemudahan selama bertugas di NTB ini, saya yakin 12 bulan ini adalah tahapan yang tidak akan terlupakan untuk seluruh peserta PIDI ini," tutupnya.
Ketua KIDI Provinsi NTB, dr. Agus Pracoyo mengungkapkan bahwa program PIDI ini sudah dimulai sejak tahun 2012 dan diadakan setiap tahunnya.
"Di NTB ini, kita sudah mempunyai wahana sebanyak 13 wahana yang sudah tersebar di 9 kabupaten/kota se-NTB, namun program PIDI di Lombok Utara untuk sementara kita tarik hingga rumah sakitnya telah selesai diperbaiki," ungkapnya.
Ia berpesan 3 hal kepada 36 peserta PIDI yaitu, menggali ilmu pengetahuan dan menulis, meningkatkan skil, serta menerapkan pergaulan dengan sikap yang baik pada masyarakat.
"Selain menggali ilmu, skil dan pergaulan, lara peserta juga harus bisa menjadi tuan rumah di negri sendiri," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa rumah sakit dan puskesmas di NTB ini merasa sangat terbantu oleh adanya program PIDI ini. (DiskominfotikNTB)
Dalam kesempatannya, Wakil Gubernur NTB mengucapkan terimakasih ketua Komite Internsip Dokter Indonesia (KIDI) dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS karena Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) ini telah banyak membantu NTB dalam bidang kesehatan.
"Terimakasih kepada KIDI yang telah ikut membangun NTB ini dalam bidang kesehatan, tentunya terimakasih juga kepada para peserta program ini yang dengan senang hati bertugas di NTB dengan suka rela selama waktu yang cukup lama," kata Wakil Gubernur.
Wakil Gubernur NTB yang biasa dipanggil Ummi Rohmi mengungkapkan bahwa banyak sekali tugas yang akan ditemui dalam bidang kesehatan oleh para peserta PIDI dalam mengamalkan ilmunya.
"banyak tugas yang akan dilakukan di NTB ini, diantaranya kasus stunting, ibu hamil meninggal, kurang gizi, dan lain-lain yang harus terus kita tangani," kata Ummi Rohmi.
Di akhir penyampaiannya, kakak kandung TGB ini mendoakan para peserta program PIDI ini mendapat kemudahan dan pelajaran berharga selama berada di NTB.
"Saya berharap semua peserta mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan diberikan kemudahan selama bertugas di NTB ini, saya yakin 12 bulan ini adalah tahapan yang tidak akan terlupakan untuk seluruh peserta PIDI ini," tutupnya.
Ketua KIDI Provinsi NTB, dr. Agus Pracoyo mengungkapkan bahwa program PIDI ini sudah dimulai sejak tahun 2012 dan diadakan setiap tahunnya.
"Di NTB ini, kita sudah mempunyai wahana sebanyak 13 wahana yang sudah tersebar di 9 kabupaten/kota se-NTB, namun program PIDI di Lombok Utara untuk sementara kita tarik hingga rumah sakitnya telah selesai diperbaiki," ungkapnya.
Ia berpesan 3 hal kepada 36 peserta PIDI yaitu, menggali ilmu pengetahuan dan menulis, meningkatkan skil, serta menerapkan pergaulan dengan sikap yang baik pada masyarakat.
"Selain menggali ilmu, skil dan pergaulan, lara peserta juga harus bisa menjadi tuan rumah di negri sendiri," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa rumah sakit dan puskesmas di NTB ini merasa sangat terbantu oleh adanya program PIDI ini. (DiskominfotikNTB)