Tanggul Pasirjati Jebol Rendam Jatiendah, 3 Orang Meninggal
pada tanggal
11 Februari 2019
SOREANG, LELEMUKU.COM - Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan Bandung Timur, Sabtu (9/2) malam. Tak kuat menahan derasnya aliran air, tanggul yang berada di kawasan Pasirjati, Kabupaten Bandung jebol hingga air merendam rumah-rumah warga di Komplek Jati Endah Regency, Desa Jatiendah Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Informasi yang diterima dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, tiga orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Baik korban meninggal dunia maupun luka-luka, merupakan warga Kabupaten Bandung.
Korban meninggal dunia dalah, Firdasari (35), Nuraini (25), dan Rauvan (17 bulan). Sedangkan Kiki (12), Nisa (14), dan Ajay (45) mengalami luka berat maupun ringan. Korban meninggal dunia sudah ditemukan dan korbanluka-luka sudah mendapatkan penanganan medis.
Banjir bandang yang menimpa Komplek Jatiindah Regency, Dusun Pasir Jati RT 04/RW 16 Desa Jatiendah tersebut, menyebabkan air bercampur lumpur masuk ke rumah-rumah warga. Tercatat sebanyak 2 rumah ambruk dan 10 rumah mengalami kerusakan sedang.
Sementara itu, kawasan Ujungberung, Kota Bandung yang letaknya berbatasan Komplek Jati Endah, Kabupaten Bandung ikut terdampak luapan air dan lumpur. Sejumlah rumah warga ikut terendam air dan lumpur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arief Prasetya mengatakan, walaupun banjir bandang terjadi di luar wilayah Kota Bandung, namun DPU tetak akan menyisir lokasi terdampak di wilayah Kota Bandung. Hal itu untuk memastikan infrastruktur kota tidak terkendala.
"Kalau infrastruktur di kita (Kota Bandung) alhamdulillah tidak ada yang rusak. Tapi kita akan pastikan lagi," tutur Arief kepada Humas Kota Bandung, Minggu (10/2).
Arief menyatakan, selalu waspada setiap kali hujan besar turun. Selain terus memperkuat infrastruktur, ia juga telah menyiagakan para petugas apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"URC (Unit Reaksi Cepat) selau siaga. Mereka membantu kewilayahan, warga, dan khususnya Tim Gober. Semalam ada banyak genangan, tetapi sekarang sudah tidak ada, aman," jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha mengimbau warga agar tetap berhati-hati menghadapi musim penghujan ini. Warga perlu mengantisipasi setiap kondisi.
"Warga terus menjaga lingkungan. Jangan sampai ada selokan yang tersumbat. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. Hargai para petugas yang bekerja siang dan malam," pesannya.
Ia juga mengucapkan bela sungkawa kepada para korban banjir bandang di Kab. Bandung. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
"Saya turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar senantiasa tawakal dan berikhtiar dengan menjaga lingkungan sekitar," katanya. (HumasBandungKota)
Informasi yang diterima dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, tiga orang meninggal dunia dan tiga orang lainnya mengalami luka-luka. Baik korban meninggal dunia maupun luka-luka, merupakan warga Kabupaten Bandung.
Korban meninggal dunia dalah, Firdasari (35), Nuraini (25), dan Rauvan (17 bulan). Sedangkan Kiki (12), Nisa (14), dan Ajay (45) mengalami luka berat maupun ringan. Korban meninggal dunia sudah ditemukan dan korbanluka-luka sudah mendapatkan penanganan medis.
Banjir bandang yang menimpa Komplek Jatiindah Regency, Dusun Pasir Jati RT 04/RW 16 Desa Jatiendah tersebut, menyebabkan air bercampur lumpur masuk ke rumah-rumah warga. Tercatat sebanyak 2 rumah ambruk dan 10 rumah mengalami kerusakan sedang.
Sementara itu, kawasan Ujungberung, Kota Bandung yang letaknya berbatasan Komplek Jati Endah, Kabupaten Bandung ikut terdampak luapan air dan lumpur. Sejumlah rumah warga ikut terendam air dan lumpur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Arief Prasetya mengatakan, walaupun banjir bandang terjadi di luar wilayah Kota Bandung, namun DPU tetak akan menyisir lokasi terdampak di wilayah Kota Bandung. Hal itu untuk memastikan infrastruktur kota tidak terkendala.
"Kalau infrastruktur di kita (Kota Bandung) alhamdulillah tidak ada yang rusak. Tapi kita akan pastikan lagi," tutur Arief kepada Humas Kota Bandung, Minggu (10/2).
Arief menyatakan, selalu waspada setiap kali hujan besar turun. Selain terus memperkuat infrastruktur, ia juga telah menyiagakan para petugas apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"URC (Unit Reaksi Cepat) selau siaga. Mereka membantu kewilayahan, warga, dan khususnya Tim Gober. Semalam ada banyak genangan, tetapi sekarang sudah tidak ada, aman," jelasnya.
Ditemui terpisah, Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung, Dedi Priadi Nugraha mengimbau warga agar tetap berhati-hati menghadapi musim penghujan ini. Warga perlu mengantisipasi setiap kondisi.
"Warga terus menjaga lingkungan. Jangan sampai ada selokan yang tersumbat. Jangan buang sampah sembarangan, apalagi ke sungai. Hargai para petugas yang bekerja siang dan malam," pesannya.
Ia juga mengucapkan bela sungkawa kepada para korban banjir bandang di Kab. Bandung. Ia berharap kejadian serupa tidak akan terulang kembali.
"Saya turut berduka cita, semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan. Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar senantiasa tawakal dan berikhtiar dengan menjaga lingkungan sekitar," katanya. (HumasBandungKota)