Triawan Munaf Hadiri Pembukaan Bamboo Market di Serpong
pada tanggal
21 Februari 2019
SERPONG, LELEMUKU.COM - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf menghadiri pembukaan Bamboo Market, pasar ekonomi kreatif yang diselenggarakan Akademi Bambu Nusantara di Akademi Bambu Nusantara, Serpong. Dengan kreativitas dan inovasi, bambu adalah emas hijau Indonesia yang bernilai ekonomi tinggi. Bekraf mendukung kreativitas penggiat bambu yang meningkatkan nilai bambu sebagai komoditas ekspor.
Triawan Munaf menuturkan, “Bambu adalah take it for granted yang mudah tumbuh di Indonesia dan bisa digunakan sebagai apa saja. Bekraf ingin mengembangkan manfaat bambu dan apresiasi kepada alam.”
Penggiat bambu di Akademi Bambu Nusantara berinovasi mengolah bambu menjadi rumah layak huni. 20 ribu unit rumah bambu telah dipesan untuk ekspor ke Meksiko, Amerika Utara. Inovasi lain dari bambu adalah sepeda bambu yang telah menjadi komoditas ekspor yang dikirim ke Belgia, Inggris, dan Turki.
“Bambu adalah emas hijau untuk masa depan Indonesia,” ucap founder Akademi Bambu Nusantara, Mukoddas Syuhada.
Syarif Muhammad ash-Shafiuddin, Sultan Banten turut hadir pada acara ini. Beliau mengutarakan harapannya kepada Bekraf untuk terus mendukung entrepreneur-entrepreneur Indonesia, terutama penggiat bambu di Banten.
Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menambahkan, “Tangsel adalah kota baru dan anak bungsu di Provinsi Banten mempunyai sumber daya manusia yang luar biasa. Banyak anak-anak kreatif dan komunitas yang tumbuh di Tangerang Selatan.”
Produk bambu termasuk subsektor kriya yang menjadi salah satu subsektor prioritas yang menyumbang PDB ekonomi kreatif yang mencapai 1105 Triliun tahun 2018. Bekraf diharapkan mendukung revitalisasi sedangkan sarana prasarana Akademi Bambu Nusantara diharapkan dari pemerintah setempat.
Akademi Bambu Nusantara memaksimalkan kearifan lokal Indonesia dengan menjadi pusat bambu dunia. Bambu dari berbagai daerah di Indonesia serta manca negara telah dibudidayakan oleh akademi ini. Bahkan, bambu endemic Papua bahkan diberdayakan sebagai inovasi meredam gelombang tsunami dengan keunggulan semakin kuat di air laut yang bernilai ekonomis.
Selama tiga hari, yaitu Rabu hingga Jumat (14 s.d 16/2/2019), masyarakat bisa mengunjungi Bamboo Market, pasar ekonomi kreatif di Akademi Bambu Nusantara, Serpong. Para pengunjung bukan hanya bisa melihat beragam jenis bambu yang ditanam, tetapi juga membeli produk kreatif masyarakat sekitar. (Bekraf)
Triawan Munaf menuturkan, “Bambu adalah take it for granted yang mudah tumbuh di Indonesia dan bisa digunakan sebagai apa saja. Bekraf ingin mengembangkan manfaat bambu dan apresiasi kepada alam.”
Penggiat bambu di Akademi Bambu Nusantara berinovasi mengolah bambu menjadi rumah layak huni. 20 ribu unit rumah bambu telah dipesan untuk ekspor ke Meksiko, Amerika Utara. Inovasi lain dari bambu adalah sepeda bambu yang telah menjadi komoditas ekspor yang dikirim ke Belgia, Inggris, dan Turki.
“Bambu adalah emas hijau untuk masa depan Indonesia,” ucap founder Akademi Bambu Nusantara, Mukoddas Syuhada.
Syarif Muhammad ash-Shafiuddin, Sultan Banten turut hadir pada acara ini. Beliau mengutarakan harapannya kepada Bekraf untuk terus mendukung entrepreneur-entrepreneur Indonesia, terutama penggiat bambu di Banten.
Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany menambahkan, “Tangsel adalah kota baru dan anak bungsu di Provinsi Banten mempunyai sumber daya manusia yang luar biasa. Banyak anak-anak kreatif dan komunitas yang tumbuh di Tangerang Selatan.”
Produk bambu termasuk subsektor kriya yang menjadi salah satu subsektor prioritas yang menyumbang PDB ekonomi kreatif yang mencapai 1105 Triliun tahun 2018. Bekraf diharapkan mendukung revitalisasi sedangkan sarana prasarana Akademi Bambu Nusantara diharapkan dari pemerintah setempat.
Akademi Bambu Nusantara memaksimalkan kearifan lokal Indonesia dengan menjadi pusat bambu dunia. Bambu dari berbagai daerah di Indonesia serta manca negara telah dibudidayakan oleh akademi ini. Bahkan, bambu endemic Papua bahkan diberdayakan sebagai inovasi meredam gelombang tsunami dengan keunggulan semakin kuat di air laut yang bernilai ekonomis.
Selama tiga hari, yaitu Rabu hingga Jumat (14 s.d 16/2/2019), masyarakat bisa mengunjungi Bamboo Market, pasar ekonomi kreatif di Akademi Bambu Nusantara, Serpong. Para pengunjung bukan hanya bisa melihat beragam jenis bambu yang ditanam, tetapi juga membeli produk kreatif masyarakat sekitar. (Bekraf)