Tumbangkan PSBL Langsa, Bhayangkara FC Melangkah ke Babak 16 Besar
pada tanggal
02 Februari 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Bhayangkara FC sukses melangkah ke babak 16 besar Kratingdaeng Piala Indonesia. Kepastian itu didapat setelah mereka menumbangkan PSBL Langsa dengan skor tipis 4-3 di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (1/2).
Tim berjuluk The Guardian itu lolos dengan keunggulan agregat 6-4, karena pada pertemuan pertamanya, mereka unggul 2-1.
Pertandingan berjalan lambat di bawah guyuran hujan. Mencoba tampil menekan, tapi PSBL memberikan perlawanan sengit. Kondisi lapangan yang becek, sedikit mempengaruhi aliran bola.
Akhirnya, Herman Dzumafo Epandi memecah kebuntuan saat permainan baru memasuki menit ke-14. Selang beberapa saat, pemain ini kembali mencetak gol di menit ke-19.
PSBL Langsa baru bisa membalas pada menit ke-37 melalui gol cantiknya. Pemain ini melepaskan tendangan dari sisi kiri. Bola yang melengkung terarah gagal ditangkap kiper Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho.
Babak pertama ditutup dengan skor 2-1. Memasuki babak kedua, permainan PSBL mulai berkembang, semangat mereka meningkat. Maulana Khalidi membuka babak ini dengan golnya di menit ke-55. Namun lagi-lagi, Bhayangkara FC berhasil membalas lewat gol Indra Kahfi Ardhiyasa di menit ke-52.
PSBL juga mendapat hadiah gol dari lawan, saat Jajang Mulyana membuat gol bunuh diri pada menit ke-69. Pada akhirnya, lewat serangan balik, Bhayangkara FC menutup babak kedua dengan gol dari Alsan Putra Masat Sanda di menit ke-84. Skor 4-3 bertahan hingga pertandingan usai.
Mengenai pertandingan, Bhayangkara yang diwakili oleh Direktur Tekniknya, Yeyen Tumena menegaskan kesulitannya bermain di kondisi lapangan saat dan setelah hujan.
“Cukup berat untuk pemain bermain di kondisi hujan dan seusainya. Lapangan dalam kondisi tidak bagus. Pemain lawan sedikit merepotkan dengan semangat juang mereka. Dari tiga gol yang dibuat lawan, itu menjadi evaluasi di sisi pertahanan kami. Kami jadi tidak bermain seperti biasanya (dengan umpan-umpan pendek). Kami mengubah permainan dengan mengandalkan sedikit bola lambung, karena aliran bola tidak bagus,” jelas Yeyen.
Diakui olehnya bahkan pemainnya tidak dalam kondisi prima. Namun begitu, dirinya berterima kasih atas hasil ini. “Kondisi fisik pemain masih 50 persen. Ini yang masih menjadi catatan kami. Terima kasih untuk kerja keras pemain. Mereka menunjukkan kelasnya di pertandingan ini, meski ada yang perlu diperbaiki,” katanya.
Rachmad Hidayat, pemain Bhayangkara FC mengatakan, “Pertandingan sulit, mereka punya semanggat, mau lari, tapi kita bisa mengatur ritme dan akhirnya bisa memenangkan pertandingan.”
Sementara itu, pelatih kepala PSBL, Hendra Saputra, mengucapkan selamat kepada lawannya karena berhasil melaju ke babak 16 besar. “Selamat untuk Bhayangkara FC, saya tidak kecewa dengan hasil ini, anak-anak sudah berjuang maksimal. Kami kecolongan di babak pertama, namun kami berusaha bangkit, lebih bermain lebih menekan,” katanya.
Satu-satunya usaha anak-anak adalah semangat, itu yang dikatakan sang pelatih. “Modal kami adalah semangat anak-anak yang sudah berjuang habis-habisan, mereka ingin membuktikan bahwa beda kasta tidak mempengaruhi permainan di atas lapangan. Suatu keberuntungan bisa bertemu tim liga 1,” imbuhnya.
Bhayangkara menyusul Persija Jakarta dan PSS Sleman yang sudah lebih dahulu memuluskan langkahnya ke babak 16 besar, turnamen Kratingdaeng Piala Indonesia. (PSSI)
Tim berjuluk The Guardian itu lolos dengan keunggulan agregat 6-4, karena pada pertemuan pertamanya, mereka unggul 2-1.
Pertandingan berjalan lambat di bawah guyuran hujan. Mencoba tampil menekan, tapi PSBL memberikan perlawanan sengit. Kondisi lapangan yang becek, sedikit mempengaruhi aliran bola.
Akhirnya, Herman Dzumafo Epandi memecah kebuntuan saat permainan baru memasuki menit ke-14. Selang beberapa saat, pemain ini kembali mencetak gol di menit ke-19.
PSBL Langsa baru bisa membalas pada menit ke-37 melalui gol cantiknya. Pemain ini melepaskan tendangan dari sisi kiri. Bola yang melengkung terarah gagal ditangkap kiper Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho.
Babak pertama ditutup dengan skor 2-1. Memasuki babak kedua, permainan PSBL mulai berkembang, semangat mereka meningkat. Maulana Khalidi membuka babak ini dengan golnya di menit ke-55. Namun lagi-lagi, Bhayangkara FC berhasil membalas lewat gol Indra Kahfi Ardhiyasa di menit ke-52.
PSBL juga mendapat hadiah gol dari lawan, saat Jajang Mulyana membuat gol bunuh diri pada menit ke-69. Pada akhirnya, lewat serangan balik, Bhayangkara FC menutup babak kedua dengan gol dari Alsan Putra Masat Sanda di menit ke-84. Skor 4-3 bertahan hingga pertandingan usai.
Mengenai pertandingan, Bhayangkara yang diwakili oleh Direktur Tekniknya, Yeyen Tumena menegaskan kesulitannya bermain di kondisi lapangan saat dan setelah hujan.
“Cukup berat untuk pemain bermain di kondisi hujan dan seusainya. Lapangan dalam kondisi tidak bagus. Pemain lawan sedikit merepotkan dengan semangat juang mereka. Dari tiga gol yang dibuat lawan, itu menjadi evaluasi di sisi pertahanan kami. Kami jadi tidak bermain seperti biasanya (dengan umpan-umpan pendek). Kami mengubah permainan dengan mengandalkan sedikit bola lambung, karena aliran bola tidak bagus,” jelas Yeyen.
Diakui olehnya bahkan pemainnya tidak dalam kondisi prima. Namun begitu, dirinya berterima kasih atas hasil ini. “Kondisi fisik pemain masih 50 persen. Ini yang masih menjadi catatan kami. Terima kasih untuk kerja keras pemain. Mereka menunjukkan kelasnya di pertandingan ini, meski ada yang perlu diperbaiki,” katanya.
Rachmad Hidayat, pemain Bhayangkara FC mengatakan, “Pertandingan sulit, mereka punya semanggat, mau lari, tapi kita bisa mengatur ritme dan akhirnya bisa memenangkan pertandingan.”
Sementara itu, pelatih kepala PSBL, Hendra Saputra, mengucapkan selamat kepada lawannya karena berhasil melaju ke babak 16 besar. “Selamat untuk Bhayangkara FC, saya tidak kecewa dengan hasil ini, anak-anak sudah berjuang maksimal. Kami kecolongan di babak pertama, namun kami berusaha bangkit, lebih bermain lebih menekan,” katanya.
Satu-satunya usaha anak-anak adalah semangat, itu yang dikatakan sang pelatih. “Modal kami adalah semangat anak-anak yang sudah berjuang habis-habisan, mereka ingin membuktikan bahwa beda kasta tidak mempengaruhi permainan di atas lapangan. Suatu keberuntungan bisa bertemu tim liga 1,” imbuhnya.
Bhayangkara menyusul Persija Jakarta dan PSS Sleman yang sudah lebih dahulu memuluskan langkahnya ke babak 16 besar, turnamen Kratingdaeng Piala Indonesia. (PSSI)