Willybrodus Lay Gelar Pertemuan Kepala Puskesmas dan Dokter di Kabupaten Belu
pada tanggal
10 Februari 2019
ATAMBUA, LELEMUKU.COM – Guna mencegah kasus kematian Ibu dan Anak (KIA) di tahun 2019, Bupati Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Willybrodus Lay, SH didampingi Kepala Dinas Kesehatan Theresia M. B. Saik, S. KM, M. Kes melakukan pertemuan bersama Kepala Puskesmas, Dokter Puskesmas, Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak dan Bidan se Kabupaten Belu, di Lantai Satu Kantor Bupati Belu pada Rabu, (6/2)
Bupati Belu dalam sambutannya mengatakan, tujuan membuat SOP agar seluruh tenaga kesehatan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan tepat dan cepat, karena Persoalan Kematian Ibu dan Anak dari tahun ke tahun meningkat merupakan hal darurat yang di hadapi, karena itu, perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi seorang tenaga kesehatan.
“Angka menunjukan masih tingginya kasus kematian ibu dan anak dari tahun ke tahun di Kabupaten Belu, untuk tahun 2019 di bulan januari sudah ada kasus sebanyak 3 orang meninggal dunia, hal ini sangat darurat dan perlu adanya kerjasama dari semua pihak sehingga angka KIA bisa berkurang bahkan zero kasus. Bukan saja persoalan KIA, tetapi Gizi buruk dan kurang Gizi juga harus kita cegah mulai dari sekarang,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengharapkan, Kedepannya, persoalan Kematian Ibu dan anak, Gizi buruk dan kurang gizi di Kabupaten Belu bisa berkurang dan seluruh tenaga medis harus bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Belu melakukan dialog bersama seluruh tenaga medis, untuk mencari solusi dalam mencegah angka KIA, Gizi buruk dan kurang gizi di Kabupaten Belu. (DiskominfoBelu)
Bupati Belu dalam sambutannya mengatakan, tujuan membuat SOP agar seluruh tenaga kesehatan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan tepat dan cepat, karena Persoalan Kematian Ibu dan Anak dari tahun ke tahun meningkat merupakan hal darurat yang di hadapi, karena itu, perlu disusun Standar Operasional Prosedur (SOP) sebagai acuan untuk melaksanakan tugas dan fungsi seorang tenaga kesehatan.
“Angka menunjukan masih tingginya kasus kematian ibu dan anak dari tahun ke tahun di Kabupaten Belu, untuk tahun 2019 di bulan januari sudah ada kasus sebanyak 3 orang meninggal dunia, hal ini sangat darurat dan perlu adanya kerjasama dari semua pihak sehingga angka KIA bisa berkurang bahkan zero kasus. Bukan saja persoalan KIA, tetapi Gizi buruk dan kurang Gizi juga harus kita cegah mulai dari sekarang,” ungkap Bupati.
Lebih lanjut Bupati mengharapkan, Kedepannya, persoalan Kematian Ibu dan anak, Gizi buruk dan kurang gizi di Kabupaten Belu bisa berkurang dan seluruh tenaga medis harus bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Belu melakukan dialog bersama seluruh tenaga medis, untuk mencari solusi dalam mencegah angka KIA, Gizi buruk dan kurang gizi di Kabupaten Belu. (DiskominfoBelu)