Agus Cahyono Adi Nilai Transparansi Data Tingkatkan Investasi Energi di Indonesia
pada tanggal
02 Maret 2019
DENPASAR. LELEMUKU.COM - Pengelolaan data yang transparan dan akuntabel merupakan salah satu indikator yang mampu meningkatkan investasi di bidang energi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agus Cahyono Adi pada The 30th Meeting of the APEC Expert Group on Energy Data and Analysis (EGEDA) di Nusa Dua, Bali (27/2).
Menurut Agus, melalui pengelolaan data yang baik serta adanya transparansi data, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang layak investasi. "Dengan adanya transparansi data energi, itu menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki energy accounting yang baik. Sehingga negara-negara lain tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia," jelas Agus.
Dengan sinkronisasi data, lanjut Agus, kebijakan yang akan dihasilkan juga akan semakin tepat sasaran."Forum ini juga berguna untuk masing-masing negara anggota APEC dalam mensinkronisasikan data sebagai salah satu acuan untuk menganalisa kebijakan, serta memutuskan suatu kebijakan," ujar Agus.
Ia menyampaikan, forum AGEDA ke-30 ini menjadi kanal untuk bertukar informasi baik di bidang pengelolaan data juga teknologi di bidang energi. "Dengan Indonesia menjadi anggota dari APEC, kita bisa saling bertukar pengalaman dengan negara-negara yang lebih maju dalam pengelolaan energinya. Sehingga nantinya kita akan lebih siap dalam menyongsong inovasi di bidang energi," tandas Agus.
Sebagai informasi, The 30th Meeting of the APEC Expert Group on Energy Data and Analysis (EGEDA) merupakan pertemuan berkala yang dihadiri oleh para statistisi dan analis kebijakan perwakilan dari 21 negara anggota APEC yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 26 - 28 Februari 2019. EGEDA merupakan grup ahli data energi di bawah APEC Energy Working Group (EWG) yang bertanggung jawab untuk memberikan masukan atas kebijakan yang relevan kepada APEC dan masyarakat luas melalui pengumpulan data energi anggota APEC serta mengelola basis data energi APEC melalui badan koordinasi (coordinating agency) dan mengelola The Energy Statistics and Training Office (ESTO-APERC). (KESDM)
Menurut Agus, melalui pengelolaan data yang baik serta adanya transparansi data, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang layak investasi. "Dengan adanya transparansi data energi, itu menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki energy accounting yang baik. Sehingga negara-negara lain tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Indonesia," jelas Agus.
Dengan sinkronisasi data, lanjut Agus, kebijakan yang akan dihasilkan juga akan semakin tepat sasaran."Forum ini juga berguna untuk masing-masing negara anggota APEC dalam mensinkronisasikan data sebagai salah satu acuan untuk menganalisa kebijakan, serta memutuskan suatu kebijakan," ujar Agus.
Ia menyampaikan, forum AGEDA ke-30 ini menjadi kanal untuk bertukar informasi baik di bidang pengelolaan data juga teknologi di bidang energi. "Dengan Indonesia menjadi anggota dari APEC, kita bisa saling bertukar pengalaman dengan negara-negara yang lebih maju dalam pengelolaan energinya. Sehingga nantinya kita akan lebih siap dalam menyongsong inovasi di bidang energi," tandas Agus.
Sebagai informasi, The 30th Meeting of the APEC Expert Group on Energy Data and Analysis (EGEDA) merupakan pertemuan berkala yang dihadiri oleh para statistisi dan analis kebijakan perwakilan dari 21 negara anggota APEC yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 26 - 28 Februari 2019. EGEDA merupakan grup ahli data energi di bawah APEC Energy Working Group (EWG) yang bertanggung jawab untuk memberikan masukan atas kebijakan yang relevan kepada APEC dan masyarakat luas melalui pengumpulan data energi anggota APEC serta mengelola basis data energi APEC melalui badan koordinasi (coordinating agency) dan mengelola The Energy Statistics and Training Office (ESTO-APERC). (KESDM)