Biro Otsus Provinsi Papua Dorong Penerima Beasiswa Tak Berharap Jadi ASN
pada tanggal
28 Maret 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Biro Otonomi Khusus (Otsus) Setda Provinsi Papua kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) penyusunan rencana kebutuhan seleksi siswa unggul Papua 2019, di salah satu hotel berbintang, Kota Jayapura, Rabu (27/03/2019) pagi.
Kegiatan tersebut bertujuan memperoleh masukan terkait perencanaan kebutuhan maupun penjaringan serta sistem seleksi bagi calon penerima beasiswa yang merupakan putra dan putri asli Papua.
Kendati demikian, hal utama yang ditekankan Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua AF. Rumaropen pada FGD itu, yakni mengenai upaya mendorong para calon penerima beasiswa agar dapat kembali mengabdi ke Papua seusai mengambil studi, dan tak berpikir untuk berkarir sebagai aparatur sipil negara (ASN).
“Intinya perlu ada semacam dorongan atau motivasi kepada anak-anak kita supaya ketika selesai dari ASN, bisa tumbuhkan jiwa kewirausahaannya guna menjawab tantangan Papua hari ini dan kedepan”.
“Sehingga dengan begitu, kita harap mereka kembali ke Papua (untuk selanjutnya membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain),” terang Rumaropen.
Dia akui, sistem rekrutimen maupun penjaringan penerima beasiswa saat ini belum berjalan optimal. Dimana proses tersebut terus disempurnakan sejak kurun waktu delapan tahun terakhir sampai dengan saat ini. Dilain pihak, Pemerintah Provinsi Papua turut mengalami hambatan dalam membina para penerima beasiswa.
Oleh karena itu, Rumaropan berharap agar para orang tua penerima beasiswa, dapat ikut bertanggung jawab mendorong proses perkuliahan mereka di luar Papua untuk terlaksana sesuai dengan harapan.
“Sebab mestinya ada peranan orang tua yang juga ikut didalamnya. Dengan kolaborasi ini kita harap para mahasiswa yang dibiayai pemerintah provinsi ini, bisa berprestasi dan mampu menghasilkan kualitas SDM dengan daya saing tinggi,” ucap ia.
Dia tambahkan, pelaksanaan FGD juga membahas mengenai proses seleksi siswa unggul Papua pada lima wilayah adat. Dengan demikian diharapkan para penerima beasiswa dari pemerintah provinsi, terbagi secara merata di lima wilayah adat Provinsi Papua.
“Yang pasti kualitas SDM asli Papua perlu kita tingkatan supaya bisa setara dengan provinsi lainnya di Indonesia melalui pemberian beasiswa dari pemerintah provinsi,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)
Kegiatan tersebut bertujuan memperoleh masukan terkait perencanaan kebutuhan maupun penjaringan serta sistem seleksi bagi calon penerima beasiswa yang merupakan putra dan putri asli Papua.
Kendati demikian, hal utama yang ditekankan Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua AF. Rumaropen pada FGD itu, yakni mengenai upaya mendorong para calon penerima beasiswa agar dapat kembali mengabdi ke Papua seusai mengambil studi, dan tak berpikir untuk berkarir sebagai aparatur sipil negara (ASN).
“Intinya perlu ada semacam dorongan atau motivasi kepada anak-anak kita supaya ketika selesai dari ASN, bisa tumbuhkan jiwa kewirausahaannya guna menjawab tantangan Papua hari ini dan kedepan”.
“Sehingga dengan begitu, kita harap mereka kembali ke Papua (untuk selanjutnya membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain),” terang Rumaropen.
Dia akui, sistem rekrutimen maupun penjaringan penerima beasiswa saat ini belum berjalan optimal. Dimana proses tersebut terus disempurnakan sejak kurun waktu delapan tahun terakhir sampai dengan saat ini. Dilain pihak, Pemerintah Provinsi Papua turut mengalami hambatan dalam membina para penerima beasiswa.
Oleh karena itu, Rumaropan berharap agar para orang tua penerima beasiswa, dapat ikut bertanggung jawab mendorong proses perkuliahan mereka di luar Papua untuk terlaksana sesuai dengan harapan.
“Sebab mestinya ada peranan orang tua yang juga ikut didalamnya. Dengan kolaborasi ini kita harap para mahasiswa yang dibiayai pemerintah provinsi ini, bisa berprestasi dan mampu menghasilkan kualitas SDM dengan daya saing tinggi,” ucap ia.
Dia tambahkan, pelaksanaan FGD juga membahas mengenai proses seleksi siswa unggul Papua pada lima wilayah adat. Dengan demikian diharapkan para penerima beasiswa dari pemerintah provinsi, terbagi secara merata di lima wilayah adat Provinsi Papua.
“Yang pasti kualitas SDM asli Papua perlu kita tingkatan supaya bisa setara dengan provinsi lainnya di Indonesia melalui pemberian beasiswa dari pemerintah provinsi,” pungkasnya. (DiskominfoPapua)