China Luncurkan Mega Kota Pusat Teknologi untuk Saingi 'Silicon Valley'
pada tanggal
06 Maret 2019
BEIJING, LELEMUKU.COM - Pemerintah China telah melancarkan usaha untuk menyaingi Silicon Valley di Amerika dengan mengembangkan sejumlah kota di delta sungai Mutiara menjadi pusat-pusat teknologi, riset, inovasi dan keuangan.
Kata para analis, gabungan sembilan kota ditambah Hongkong dan Macau yang punya penduduk sekitar 70 juta orang, akan bisa mendorong dan menopang perekonomian China yang besar itu.
Silicon Valley di bagian barat Amerika adalah markas besar perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook dan Apple.
Namun, Silicon Valley hanya punya 3,1 juta penduduk yang tinggal di kawasan seluas 121 km persegi, sedangkan kawasan Delta Sungai Mutiara di China bagian selatan luasnya 56 ribu km persegi dan jumlah penduduknya lebih dari 70 juta orang.
Rencana China itu, yang diumumkan belum lama ini, diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pertemuan politik tingkat tinggi bulan ini di Beijing. Kawasan Shenzhen, misalnya akan dijadikan pusat inovasi dan teknologi, Guangzhou akan dikembangkan menjadi gerbang impor-ekspor dan logistik, Hongkong sebagai pusat keuangan, dan Macau pusat pariwisata.
Kendati tidak seratus persen baru, kawasan delta sungai Mutiara sejak lama telah menjadi markas besar perusahaan telekomunikasi besar seperti Huawei dan raksasa internet Tencent. Di kawasan itu juga banyak perusahaan teknologi dan manufaktur.
Karena ongkos produksi di China terus naik, maka pemerintah di Beijing berusaha untuk meningkatkan nilai barang-barangnya sehingga tidak lagi hanya menjadi sumber tenaga buruh yang murah.
Kata Adam Chu, dari perusahaan Strategy Consultants, ia belum tahu bagaimana rencana pemerintah itu akan dilaksanakan untuk menggabungkan berbagai perkembangan kota-kota di kawasan itu. Chu mengatakan, sebelum ini pemerintah China telah menggabungkan tiga kota besar, Beijing, Hebei dan Tianjin, dan mengintegrasikan kota-kota di delta sungai Yangtze dekat Shanghai, guna memaksimalkan produksi ekonominya.
Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah besar untuk menghilangkan hambatan fisik dengan membangun jalan kereta api cepat yang menghubungkan Hongkong dengan Guangzhou dan Shenzhen, dan membuka jembatan baru sepanjang 55 km yang menghubungkan Hongkong, Zhuhai dan Macau. (VOA)
Kata para analis, gabungan sembilan kota ditambah Hongkong dan Macau yang punya penduduk sekitar 70 juta orang, akan bisa mendorong dan menopang perekonomian China yang besar itu.
Silicon Valley di bagian barat Amerika adalah markas besar perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook dan Apple.
Namun, Silicon Valley hanya punya 3,1 juta penduduk yang tinggal di kawasan seluas 121 km persegi, sedangkan kawasan Delta Sungai Mutiara di China bagian selatan luasnya 56 ribu km persegi dan jumlah penduduknya lebih dari 70 juta orang.
Rencana China itu, yang diumumkan belum lama ini, diperkirakan akan menjadi topik utama dalam pertemuan politik tingkat tinggi bulan ini di Beijing. Kawasan Shenzhen, misalnya akan dijadikan pusat inovasi dan teknologi, Guangzhou akan dikembangkan menjadi gerbang impor-ekspor dan logistik, Hongkong sebagai pusat keuangan, dan Macau pusat pariwisata.
Kendati tidak seratus persen baru, kawasan delta sungai Mutiara sejak lama telah menjadi markas besar perusahaan telekomunikasi besar seperti Huawei dan raksasa internet Tencent. Di kawasan itu juga banyak perusahaan teknologi dan manufaktur.
Karena ongkos produksi di China terus naik, maka pemerintah di Beijing berusaha untuk meningkatkan nilai barang-barangnya sehingga tidak lagi hanya menjadi sumber tenaga buruh yang murah.
Kata Adam Chu, dari perusahaan Strategy Consultants, ia belum tahu bagaimana rencana pemerintah itu akan dilaksanakan untuk menggabungkan berbagai perkembangan kota-kota di kawasan itu. Chu mengatakan, sebelum ini pemerintah China telah menggabungkan tiga kota besar, Beijing, Hebei dan Tianjin, dan mengintegrasikan kota-kota di delta sungai Yangtze dekat Shanghai, guna memaksimalkan produksi ekonominya.
Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah besar untuk menghilangkan hambatan fisik dengan membangun jalan kereta api cepat yang menghubungkan Hongkong dengan Guangzhou dan Shenzhen, dan membuka jembatan baru sepanjang 55 km yang menghubungkan Hongkong, Zhuhai dan Macau. (VOA)