Eko Wahyono Hadiri Penerimaan Satgas Pengamanan RI-PNG di Mako Yonif RK 751
pada tanggal
08 Maret 2019
SENTANI, LELEMUKU.COM - Wakil Komandan (Wadan) Pangkalan Angkatan Laut (Lantamal) X Kolonel Laut (P) Eko Wahyono, S.S., menghadiri upacara penerimaan Satgas Pengamanan RI-PNG Yonif R 321/GT BKO Kolakopsrem 172/PWY dan Yonif R 514/SYB Kolakopsrem 173/PVB. Bertempat di lapangan Mako Yonif RK 751/VJS pada Kamis (7/3).
Sebanyak 900 prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG mengikuti upacara dan parade yang dipimpin oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dengan komandan upacara Danyonif R 514/SYB Mayor Inf Dqnang B. dan perwakilan dari prajurit Yonif RK 751/VJS.
Dikatakan Pangdam XVII/Cen dalam amanatnya bahwa Papua merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi pertahanan negara dan berpengaruh langsung terhadap kedaulatan bangsa. Penugasan ini juga merupakan implementasi dari prioritas TNI TA. 2019 yang disampaikan oleh Panglima TNI saat Rapim TNI beberapa waktu lalu, yaitu penyelesaian masalah keamanan di Papua.
"Sektor penugasan kalian adalah daerah yang masih dalam kategori rawan. di wilayah tersebut terdapat basis kekuatan kelompok separatis bersenjata yang cukup aktif melakukan teror, pembunuhan dan aksi kriminal lainnya baik terhadap aparat maupun warga masyarakat. Bahkan mereka juga aktif mengganggu program strategis nasional yaitu pengerjaan proyek trans papua seperti yang terjadi di kabupaten Nduga awal Desember lalu.", terang Pangdam XVII/Cenderawasih.
"Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada kalian untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam setiap kegiatan. Kuasai medan-medan kritik di sektor kalian, pelihara disiplin tempur dalam setiap pergerakan taktis dan selalu utamakan faktor pengamanan personel dan materiil.", perintahnya dihadapan seluruh prajurit.
Pangdam XVII/Cenderawasih juga berpesan kepada para perwira dan unsur komandan bawahan agar dapat menunjukkan kepemimpinan lapangan yang tegas dan terarah selama memimpin anggota.
"Hindari kepemimpinan bersifat popularitas murahan yang justru dapat berakibat fatal terhadap keselamatan anggotamu. Yang juga perlu menjadi perhatian kalian harus mampu memenangkan hati dan pikiran masyarakat di sektor wilayah penugasan.", tegas Pangdam XVII/Cenderawasih.
"Kehadiran kalian harus dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat, jangan pernah menyakiti hati rakyat, pedomani ketentuan tentang hak azasi manusia dan hukum humaniter sehingga kalian tidak ragu dalam bertindak.", lanjutnya.
Diingatkan pula agar seluruh prajurit yang bertugas untuk selalu menjaga nama baik TNI, satuan dan diri pribadi selama pelaksanaan tugas, sehingga dapat TNI dapat lebih dipercaya dan dicintai oleh rakyat.
"Hindari pelanggaran yang tidak perlu dan hindari jatuhnya korban akibat kelalaian maupun kesalahan prosedur. Tidak kalah pentingnya adalah agar selalu berdoa dan berserah diri pada Tuhan serta memohon keselamatan kepada-nya sehingga bisa mengemban tugas mulia ini dengan sukses dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga pada saat purna tugas.", harapnya.
Untuk diketahui bahwa Satgas Pengamanan RI-PNG dari Yonif R 321/GT BKO dan Yonif R 514/SYB ini diangkut menggunakan KRI Makassar-590 jenis LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock) atau kapal yang mempunyai platform docking dan undocking untuk mengoperasikan LCU. Selain sebagai kapal tempur yang mempunyai fungsi utama dalam Operasi Amfibi untuk mengangkut Pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraannya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam XVII/Cenderawasih, Kasdam XVII/Cenderawasih, Wakapolda Papua, Danlanud Silas Papare, Danrem 173/PVB, Wadan Lantamal X, Danrem 172/PWY, Kasat Brimob Polda Papua serta para pejabat utama Kodam XVII/Cenderawasih. (DispenLantamalX)
Sebanyak 900 prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan RI-PNG mengikuti upacara dan parade yang dipimpin oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Yosua Pandit Sembiring dengan komandan upacara Danyonif R 514/SYB Mayor Inf Dqnang B. dan perwakilan dari prajurit Yonif RK 751/VJS.
Dikatakan Pangdam XVII/Cen dalam amanatnya bahwa Papua merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi pertahanan negara dan berpengaruh langsung terhadap kedaulatan bangsa. Penugasan ini juga merupakan implementasi dari prioritas TNI TA. 2019 yang disampaikan oleh Panglima TNI saat Rapim TNI beberapa waktu lalu, yaitu penyelesaian masalah keamanan di Papua.
"Sektor penugasan kalian adalah daerah yang masih dalam kategori rawan. di wilayah tersebut terdapat basis kekuatan kelompok separatis bersenjata yang cukup aktif melakukan teror, pembunuhan dan aksi kriminal lainnya baik terhadap aparat maupun warga masyarakat. Bahkan mereka juga aktif mengganggu program strategis nasional yaitu pengerjaan proyek trans papua seperti yang terjadi di kabupaten Nduga awal Desember lalu.", terang Pangdam XVII/Cenderawasih.
"Oleh sebab itu, saya perintahkan kepada kalian untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam setiap kegiatan. Kuasai medan-medan kritik di sektor kalian, pelihara disiplin tempur dalam setiap pergerakan taktis dan selalu utamakan faktor pengamanan personel dan materiil.", perintahnya dihadapan seluruh prajurit.
Pangdam XVII/Cenderawasih juga berpesan kepada para perwira dan unsur komandan bawahan agar dapat menunjukkan kepemimpinan lapangan yang tegas dan terarah selama memimpin anggota.
"Hindari kepemimpinan bersifat popularitas murahan yang justru dapat berakibat fatal terhadap keselamatan anggotamu. Yang juga perlu menjadi perhatian kalian harus mampu memenangkan hati dan pikiran masyarakat di sektor wilayah penugasan.", tegas Pangdam XVII/Cenderawasih.
"Kehadiran kalian harus dapat memberikan rasa aman bagi masyarakat, jangan pernah menyakiti hati rakyat, pedomani ketentuan tentang hak azasi manusia dan hukum humaniter sehingga kalian tidak ragu dalam bertindak.", lanjutnya.
Diingatkan pula agar seluruh prajurit yang bertugas untuk selalu menjaga nama baik TNI, satuan dan diri pribadi selama pelaksanaan tugas, sehingga dapat TNI dapat lebih dipercaya dan dicintai oleh rakyat.
"Hindari pelanggaran yang tidak perlu dan hindari jatuhnya korban akibat kelalaian maupun kesalahan prosedur. Tidak kalah pentingnya adalah agar selalu berdoa dan berserah diri pada Tuhan serta memohon keselamatan kepada-nya sehingga bisa mengemban tugas mulia ini dengan sukses dan dapat berkumpul kembali dengan keluarga pada saat purna tugas.", harapnya.
Untuk diketahui bahwa Satgas Pengamanan RI-PNG dari Yonif R 321/GT BKO dan Yonif R 514/SYB ini diangkut menggunakan KRI Makassar-590 jenis LPD buatan Daesun Shipbuildings & Engineering CO. Ltd, Korea Selatan. Kapal ini merupakan kapal pertama dari dua kapal yang dibangun di Korsel dan dirancang sebagai kapal LPD (Landing Platform Dock) atau kapal yang mempunyai platform docking dan undocking untuk mengoperasikan LCU. Selain sebagai kapal tempur yang mempunyai fungsi utama dalam Operasi Amfibi untuk mengangkut Pasukan beserta seluruh perlengkapan dan kendaraannya.
Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Pangdam XVII/Cenderawasih, Kasdam XVII/Cenderawasih, Wakapolda Papua, Danlanud Silas Papare, Danrem 173/PVB, Wadan Lantamal X, Danrem 172/PWY, Kasat Brimob Polda Papua serta para pejabat utama Kodam XVII/Cenderawasih. (DispenLantamalX)