Frederika Alexis Cull dari DKI Jakarta jadi Putri Indonesia 2019
pada tanggal
09 Maret 2019
JAKARTA, LELEMUKU.COM - Frederika Alexis Cull dari Provinsi DKI Jakarta 1 menjadi Putri Indonesia 2019 setelah berhasil menyisihkan Jolene Marie Cholock Rotinsulu dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sebagai runner up 1 dan Jesica Fitriana Martasari dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) sebagai runner up 2.
Gadis 19 tahun ini juga menyisihkan 36 finalis lainnya pada malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2019 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat Jumat (8/3) malam.
Mahasiswi International Bussines asal Jakarta ini terlihat bahagia dengan mahkota yang dipakainya itu. Selama malam puncak pemilihan ia dengan percaya diri memberikan jawaban serta menunjukkan kemampuannya sebagai perwakilan putri Indonesia.
"Sebagai warga negara yang tau haknya. Saya percaya bahwa kita harus memilih dan pada 17 April kita harus memilih pemimpin untuk negara kita. Sebagai milenial kita harus memilih bukan karna memilih untuk lima tahun saja tetapi voting adalah kekuatan yang harus kita gunakan," ujar dia dengan bahasa Inggris menjawab pertanyaan dari Putri Koewisno Wardani selaku Katua Pembina Yayasan Putri Indonesia (YPI).
Frederika merupakan pecinta hewan yang aktif bekerjasama dengan tempat penampungan hewan di Jakarta guna menyelamatkan dan melindungi hewan perlihataan yang terlantar. Selain itu, Frederika berusaha untuk menghentikan penjualan daging anjing sebagai bahan konsumsi dengan cara melakukan persuai di tiga ‘Lapo’ atau rumah makan di area Jakarta.
“Melakukan persuasi di tiga ‘Lapo’ untuk berhenti menjual daging anjing,” kata dia saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara penyuka olahraga rugby itu selama tiga tahun terakhir telah bergabung di ‘Sekolah Bisa’ yaitu sebuah Non Governmental Organization (NGO) atau Organisasi Non Pemerintah yang menyediakan pendidikan berbagai jenis mata pelajaran untuk menyiapkan anak-anak kurang mampu memasuki sekolah negeri. Organisasi ini sendiri memiliki fokus terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan bakat bagi para siswanya.
Ia juga aktif di organisani ‘Cyber Shanty’ yaitu organisasi yang bertujuan untuk mengajarkan para siswa tentang penggunaan teknologi. Para siswa dari organisasi tersebut juga tidak memiliki Akta Kelahiran yang membuat mereka tidak memiliki identitas resmi sebagai warga negara Indonesia.
“Untuk mengatasi ini, Frederika bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengurus akta kelahiran mereka,” tuturnya.
Frederika berharap dengan menjadi wakil Jakarta di ajang kecantikan yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo itu dirinya dapat mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai hewan perliharaan sebagai satu bagian dalam kehidupan. Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai.
Puteri Indonesia tahun ini serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Pada malam puncak ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara". Selain Putri Indonesia 2018, Hadir pula tiga ratu dunia telah tiba di Jakarta, yakni Catriona Gray dari Filipina (Miss Universe 2018), Mariem Claret Velazco Garcia dari Venezuela (Miss International 2018), Valeria Vazquez dari Puerto Rico (Miss Supranational 2018).
Ketiganya tiba pada di Jakarta pada 7 Maret 2019. Dan selama tujuh hari ke depan, ketiganya akan mengikuti berbagai rangkaian acara yang telah disiapkan oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan Mustika Ratu..
Selain Puteri Indonesia 2019, YPI juga akan memilih Puteri Indonesia Lingkungan 2019, Puteri Indonesia Pariwisata 2019, Puteri Indonesia Persahabatan, Puteri Indonesia Berbakat, Puteri Indonesia Intelegensia, dan Puteri Indonesia Favorit Media Sosial Kepulauan.
Ke 39 finalis yang berprofesi sebagai mahasiswa, pramugari, model, presenter, aktivis, hingga pengusaha dari 34 provinsi yang berkompetisi untuk memperebutkan Mahkota Borobudur rancangan Hartono Wira Tanik (HWT) ini diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) , Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)
Gadis 19 tahun ini juga menyisihkan 36 finalis lainnya pada malam puncak Pemilihan Puteri Indonesia 2019 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat Jumat (8/3) malam.
Mahasiswi International Bussines asal Jakarta ini terlihat bahagia dengan mahkota yang dipakainya itu. Selama malam puncak pemilihan ia dengan percaya diri memberikan jawaban serta menunjukkan kemampuannya sebagai perwakilan putri Indonesia.
"Sebagai warga negara yang tau haknya. Saya percaya bahwa kita harus memilih dan pada 17 April kita harus memilih pemimpin untuk negara kita. Sebagai milenial kita harus memilih bukan karna memilih untuk lima tahun saja tetapi voting adalah kekuatan yang harus kita gunakan," ujar dia dengan bahasa Inggris menjawab pertanyaan dari Putri Koewisno Wardani selaku Katua Pembina Yayasan Putri Indonesia (YPI).
Frederika merupakan pecinta hewan yang aktif bekerjasama dengan tempat penampungan hewan di Jakarta guna menyelamatkan dan melindungi hewan perlihataan yang terlantar. Selain itu, Frederika berusaha untuk menghentikan penjualan daging anjing sebagai bahan konsumsi dengan cara melakukan persuai di tiga ‘Lapo’ atau rumah makan di area Jakarta.
“Melakukan persuasi di tiga ‘Lapo’ untuk berhenti menjual daging anjing,” kata dia saat dikutip Lelemuku.com dari akun Instagram Puteri Indonesia.
Dara penyuka olahraga rugby itu selama tiga tahun terakhir telah bergabung di ‘Sekolah Bisa’ yaitu sebuah Non Governmental Organization (NGO) atau Organisasi Non Pemerintah yang menyediakan pendidikan berbagai jenis mata pelajaran untuk menyiapkan anak-anak kurang mampu memasuki sekolah negeri. Organisasi ini sendiri memiliki fokus terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan bakat bagi para siswanya.
Ia juga aktif di organisani ‘Cyber Shanty’ yaitu organisasi yang bertujuan untuk mengajarkan para siswa tentang penggunaan teknologi. Para siswa dari organisasi tersebut juga tidak memiliki Akta Kelahiran yang membuat mereka tidak memiliki identitas resmi sebagai warga negara Indonesia.
“Untuk mengatasi ini, Frederika bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk mengurus akta kelahiran mereka,” tuturnya.
Frederika berharap dengan menjadi wakil Jakarta di ajang kecantikan yang diketuai oleh Mooryati Soedibyo itu dirinya dapat mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih menghargai hewan perliharaan sebagai satu bagian dalam kehidupan. Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Jakarta dimana saja berada agar niatnya untuk membawa harum nama provinsi tersebut tercapai.
Puteri Indonesia tahun ini serangkaian dari kegiatan karantina Puteri Indonesia dilaksanakan di Pulau Lombok dan Sumbawa - Nusa Tenggara Barat.
Pada malam puncak ini mengusung tema "Colorful West Nusa Tenggara". Selain Putri Indonesia 2018, Hadir pula tiga ratu dunia telah tiba di Jakarta, yakni Catriona Gray dari Filipina (Miss Universe 2018), Mariem Claret Velazco Garcia dari Venezuela (Miss International 2018), Valeria Vazquez dari Puerto Rico (Miss Supranational 2018).
Ketiganya tiba pada di Jakarta pada 7 Maret 2019. Dan selama tujuh hari ke depan, ketiganya akan mengikuti berbagai rangkaian acara yang telah disiapkan oleh Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan Mustika Ratu..
Selain Puteri Indonesia 2019, YPI juga akan memilih Puteri Indonesia Lingkungan 2019, Puteri Indonesia Pariwisata 2019, Puteri Indonesia Persahabatan, Puteri Indonesia Berbakat, Puteri Indonesia Intelegensia, dan Puteri Indonesia Favorit Media Sosial Kepulauan.
Ke 39 finalis yang berprofesi sebagai mahasiswa, pramugari, model, presenter, aktivis, hingga pengusaha dari 34 provinsi yang berkompetisi untuk memperebutkan Mahkota Borobudur rancangan Hartono Wira Tanik (HWT) ini diantaranya Kenny Suwanda (21) dari Lhokseumawe yang mewakili Provinsi Aceh, Nadia Karina Wijaya (24) dari Denpasar mewakili Bali, Ritassya Wellgreat Waynands (18) dari Pangkal Pinang mewakili Bangka Belitung, Anastasia Praditha Adelina (25) dari Tangerang mewakili Banten, Nabila Permata Putri (23) dari Bengkulu mewakili Bengkulu.
Anja Litani Ariella (23) dari Yogyakarta mewakili DI Yogyakarta, Frederika Alexis Cull (19) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 1, Agatha Aurelia (22) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 2, Diah Ayu Lestari (21) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 3, Nurmalasari Ghassani (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 4, Daniella Grace Krestianto (23) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 5, Sri Hartini Puspitasari (25) dari Jakarta mewakili DKI Jakarta 6.
Selanjutnya, Artika Fastinal Rustam (23) dari Gorontalo mewakili Gorontalo, Offie Dwi Natalia (25) dari Jambi mewakili Jambi, Jesica Fitriana Martasari (23) dari Bogor mewakili Jawa Barat, Pratiwi Hidayasari (22) dari Kendal mewakili Jawa Tengah, Bella Putri Ekasandra (19) dari Malang mewakili Jawa Timur, Karina Syahna (24) dari Pontianak mewakili Kalimantan Barat, Fatmathalia Ranti (36) dari Banjarmasin mewakili Kalimantan Selatan, Veronika Peny Laba (25) dari Palangka Raya mewakili Kalimantan Tengah, Radha Virsa Febiola Darmawan (22) dari Samarinda mewakili Kalimantan Timur.
Adani Ladita Ramadhan (20) dari Tarakan mewakili Kalimantan Utara, Lycie Joanna Jonsen (22) dari Batam mewakili Kepulauan Riau, Erika Dwi Alviana (22) dari Panaragan mewakili Lampung, Stela Natalia Mulia Lumalessil (25) dari Saparua mewakili Maluku, Irena Shafira (19) dari Ternate mewakili Maluku Utara, Sherly Anastesia Meilenia (19) dari Bima mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB), Maria Hostiana Napitupulu (23) dari Kupang mewakili Nusa Tenggara Timur (NTT), Elsa Irwanti Elisabeth Kaize (25) dari Biak mewakili Papua, Etha Lanny Julieth Wekan (19) dari Manokwari mewakili Papua Barat (Pabar).
Kemudian, Sabrina Woro Anggraini (23) dari Siak Sri Inderapura mewakili Riau, Iin Mutmainnah (24) dari Mamuju Tengah mewakili Sulawesi Barat (Sulbar), Ratu Fatimah Gani (24) dari Maros mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel), Riski Savina Akbar (24) dari Palu mewakili Sulawesi Tengah (Sulteng), Wa Ode Amelia Nadine (22) dari Muna mewakili Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) , Jolene Marie Cholock Rotinsulu (22) dari Manado mewakili Sulawesi Utara (Sulut), Annisa Fitriana (23) dari Bukittinggi mewakili Sumatera Barat (Sumbar), Helvanda Herman (19) dari Pagar Alam mewakili Sumatera Selatan (Sumsel), dan Anoushka Bhuller (23) dari Medan mewakili Sumatera Utara (Sumut). (Laura Sobuber)