Jumlah Korban Tewas akibat Ambruknya Tambang Emas di Sulut Naik Jadi 13
pada tanggal
06 Maret 2019
MANADO, LELEMUKU.COM - Jumlah korban tewas akibat ambruknya tambang emas ilegal di Sulawesi Utara, Selasa pekan lalu, bertambah menjadi 13 orang.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama, Selasa (5/3), mengatakan timnya telah menemukan tiga mayat dalam keadaan utuh dan beberapa potongan tubuh dalam dua hari terakhir.
Pihak berwenang masih tidak yakin berapa banyak orang terjebak di dalam tambang yang terletak di lokasi terpencil di Provinsi Sulawesi Utara itu sewaktu ambruk, namun Basarnas mengatakan, jumlahnya mencapai 100 orang.
“Batu-batu yang menghantam para penambang berukuran sangat besar, beberapa bahkan sebesar truk,” kata Purnama kepada The Associated Press.
Ia mengatakan, dengan bantuan truk penggali, mereka berhasil memperoleh akses ke terowongan utama tambang itu, namun resiko ambruknya tumpukan batu menghalangi usaha tim SAR untuk menjangkau para korban.
Tambang itu ambruk selasa pekan lalu karena pergerakan tanah dan terlalu banyaknya lubang galian tambang. Sembilan belas orang berhasil diselamatkan, namun mereka menderita luka ringan hingga serius.
Seorang penambang terpaksa diamputasi salah satu kakinya untuk membebaskannya dari timbunan batu, namun ia kemudian meninggal sewaktu diangkut menuju tempat penampungan sementara terdekat karena pendarahan hebat. (VOA)
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Budi Purnama, Selasa (5/3), mengatakan timnya telah menemukan tiga mayat dalam keadaan utuh dan beberapa potongan tubuh dalam dua hari terakhir.
Pihak berwenang masih tidak yakin berapa banyak orang terjebak di dalam tambang yang terletak di lokasi terpencil di Provinsi Sulawesi Utara itu sewaktu ambruk, namun Basarnas mengatakan, jumlahnya mencapai 100 orang.
“Batu-batu yang menghantam para penambang berukuran sangat besar, beberapa bahkan sebesar truk,” kata Purnama kepada The Associated Press.
Ia mengatakan, dengan bantuan truk penggali, mereka berhasil memperoleh akses ke terowongan utama tambang itu, namun resiko ambruknya tumpukan batu menghalangi usaha tim SAR untuk menjangkau para korban.
Tambang itu ambruk selasa pekan lalu karena pergerakan tanah dan terlalu banyaknya lubang galian tambang. Sembilan belas orang berhasil diselamatkan, namun mereka menderita luka ringan hingga serius.
Seorang penambang terpaksa diamputasi salah satu kakinya untuk membebaskannya dari timbunan batu, namun ia kemudian meninggal sewaktu diangkut menuju tempat penampungan sementara terdekat karena pendarahan hebat. (VOA)