Klemen Tinal Minta Warga Tak Sebar Hoax Pasca Banjir Bandang di Sentani
pada tanggal
20 Maret 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal mengajak masyarakat agar tak menyebar hoax pasca bencana alam banjir bandang yang menimpa warga Sentani, Kabupaten Jayapura.
Ia juga meminta TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan serta institusi terkait, untuk sabar menyikapi hoax maupun tudingan lain dalam menyikapi masyarakat yang terdampak bencana.
“Sebab biasanya disaat bencana seperti ini, pasti ada info hoax. Sehingga saya minta semua pihak yang jalankan tugas selalu sabar,” kata Tinal.
Pada kesempatan itu, wagub mengusulkan agar para korban meninggal akibat bencana alam, segera dikubur secara masal. Sebab kondisi jenasah diperkirakan sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditahan.
“Apalagi terkait ini masyarakat sudah setuju, kemudian tokoh agama juga sudah siap. Bahkan dari informasi sementara lokasi yang akan dijadikan kuburan massal sudah ada, yang mana salah seorang ondofolo sudah memberikan tanah adat untuk dipakai. Sehingga saya usul agar segera dikuburkan jenasahnya,” imbau ia di posko tanggap darurat gunung merah, Sentani (19/3).
Ia juga mengimbau agar Pemda Kabupaten Jayapura agar dapat menggunakan Kantor Balai Pertanian Yahim untuk menjadi tempat pengungsi bagi pelajar. Lokasi itu, sambung dia, dianggap sangat cocok untuk untuk menampung pelajar yang terkena musibah.
“Tapi tentu di cek dulu, kalau layak mohon bisa dipakai. Yang penting sebelum proses belajar mengajar mulai, kalau bisa mereka sudah masuk,” harapnya.
Diketahui, berdasarkan data pihak kepolisian jumlah korban meninggal sudah mencapai 92 orang, sedangkan 76 orang masih dalam pencarian.
"Paling banyak korban meninggal ditemukan di kawasan permukiman,” kata Kapolres Jayapura AKBP Viktor Macbon
Kata dia, posko-posko saat ini sudah banyak dan tersebar di wilayah Sentani. Untuk itu, pihaknya menetapkan membentuk enam posko besar agar kordinasi bisa berjalan baik. (DiskominfoPapua)
Ia juga meminta TNI/Polri, organisasi kemasyarakatan serta institusi terkait, untuk sabar menyikapi hoax maupun tudingan lain dalam menyikapi masyarakat yang terdampak bencana.
“Sebab biasanya disaat bencana seperti ini, pasti ada info hoax. Sehingga saya minta semua pihak yang jalankan tugas selalu sabar,” kata Tinal.
Pada kesempatan itu, wagub mengusulkan agar para korban meninggal akibat bencana alam, segera dikubur secara masal. Sebab kondisi jenasah diperkirakan sudah tidak memungkinkan lagi untuk ditahan.
“Apalagi terkait ini masyarakat sudah setuju, kemudian tokoh agama juga sudah siap. Bahkan dari informasi sementara lokasi yang akan dijadikan kuburan massal sudah ada, yang mana salah seorang ondofolo sudah memberikan tanah adat untuk dipakai. Sehingga saya usul agar segera dikuburkan jenasahnya,” imbau ia di posko tanggap darurat gunung merah, Sentani (19/3).
Ia juga mengimbau agar Pemda Kabupaten Jayapura agar dapat menggunakan Kantor Balai Pertanian Yahim untuk menjadi tempat pengungsi bagi pelajar. Lokasi itu, sambung dia, dianggap sangat cocok untuk untuk menampung pelajar yang terkena musibah.
“Tapi tentu di cek dulu, kalau layak mohon bisa dipakai. Yang penting sebelum proses belajar mengajar mulai, kalau bisa mereka sudah masuk,” harapnya.
Diketahui, berdasarkan data pihak kepolisian jumlah korban meninggal sudah mencapai 92 orang, sedangkan 76 orang masih dalam pencarian.
"Paling banyak korban meninggal ditemukan di kawasan permukiman,” kata Kapolres Jayapura AKBP Viktor Macbon
Kata dia, posko-posko saat ini sudah banyak dan tersebar di wilayah Sentani. Untuk itu, pihaknya menetapkan membentuk enam posko besar agar kordinasi bisa berjalan baik. (DiskominfoPapua)