Kodam Cenderawasih Bantah 4 Senjata Organik Dirampas Kelompok Bersenjata di Nduga
pada tanggal
08 Maret 2019
JAYAPURA, LELEMUKU.COM - Komando Daerah Militer (Kodam) 17/ Cenderawasih menyatakan kelompok separatis bersenjata (KSB) tidak merampas senjata api organik milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) saat melakukan serangan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua pada Kamis (7/3) sekitar pukul 08.00 WIT.
"Kalau info bahwa KKSB merampas senjata TNI itu hoax, mereka melakukan tembakan dari arah ketinggian jarak jauh dan tidak mungkin berani mendekat ke pasukan TNI," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam pesan singkat yang diterima Lelemuku.com.
Ditambahkan, pihaknya malah yang berhasil menyita senjata milik kelompok tersebut, setelah menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok tersebut sampai menghilang kedalam hutan belantara.
"Justru mereka yang dikejar sehingga lima pucuk senjatanya berhasil diamankan oleh TNI," imbuh dia.
Sebelumnya beredar informasi bahwa kelompok pimpinan Ekianus Kogoya merebut 4 pucuk senjata api dan menembak 5 dar 8 prajurit TNI dalam kontak senjata yang diungkapkan terjadi di Kampung Windi, Distrik Derakma pada pukul 12.30 WIT.
Sementara menurut Kapendam, serangan itu menimpa 25 prajurit yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) di Kabupaten Nduga oleh sekitar 50-70 orang KSB dengan bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.
"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang kedalam hutan belantara," kata Aidi.
Akibat serangan tersebut menyebabkan 3 orang prajurit gugur diantaranya Serda Mirwariyadin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Serda Yusdin dari Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Serda Siswanto Bayu Aji dari Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas 5 pucuk senjata dengan jenis yang masih dalam penyelidikan, ditemukan satu orang mayat yang identitas masih diselidiki. Selain itu diperkirakan setidaknya 7 hingga 10 orang anggota kelompok bersenjata yang juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.
Aidi melanjutkan pada pukul 15.00 WIT, 2 unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika, Kabupaten Mimika untuk melaksanakan evakuasi korban prajurit yang gugur. Namun sebelum mendarat helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari kelompok bersenjata.(Albert Batlayeri)
"Kalau info bahwa KKSB merampas senjata TNI itu hoax, mereka melakukan tembakan dari arah ketinggian jarak jauh dan tidak mungkin berani mendekat ke pasukan TNI," ujar Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi dalam pesan singkat yang diterima Lelemuku.com.
Ditambahkan, pihaknya malah yang berhasil menyita senjata milik kelompok tersebut, setelah menguasai keadaan dan berhasil memukul mundur kelompok tersebut sampai menghilang kedalam hutan belantara.
"Justru mereka yang dikejar sehingga lima pucuk senjatanya berhasil diamankan oleh TNI," imbuh dia.
Sebelumnya beredar informasi bahwa kelompok pimpinan Ekianus Kogoya merebut 4 pucuk senjata api dan menembak 5 dar 8 prajurit TNI dalam kontak senjata yang diungkapkan terjadi di Kampung Windi, Distrik Derakma pada pukul 12.30 WIT.
Sementara menurut Kapendam, serangan itu menimpa 25 prajurit yang tergabung dalam Satgas Penegakan Hukum (Satgas Gakkum) di Kabupaten Nduga oleh sekitar 50-70 orang KSB dengan bersenjata campuran, baik senjata standar militer maupun senjata tradisional seperti panah dan tombak.
"Pasukan berusaha melakukan perlawanan sehingga berhasil menguasai keadaan, dan berhasil memukul mundur kelompok KKSB sampai menghilang kedalam hutan belantara," kata Aidi.
Akibat serangan tersebut menyebabkan 3 orang prajurit gugur diantaranya Serda Mirwariyadin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Serda Yusdin dari Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Serda Siswanto Bayu Aji dari Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Jateng).
Sementara dari pihak KKSB, prajurit TNI berhasil merampas 5 pucuk senjata dengan jenis yang masih dalam penyelidikan, ditemukan satu orang mayat yang identitas masih diselidiki. Selain itu diperkirakan setidaknya 7 hingga 10 orang anggota kelompok bersenjata yang juga tewas namun mayatnya berhasil dibawa kabur oleh teman-temannya.
Aidi melanjutkan pada pukul 15.00 WIT, 2 unit helikopter jenis Bell tiba dari Timika, Kabupaten Mimika untuk melaksanakan evakuasi korban prajurit yang gugur. Namun sebelum mendarat helly tersebut kembali mendapatkan serangan dari kelompok bersenjata.(Albert Batlayeri)