Lanal Saumlaki Rutin Awasi Laut Arafura Batas Antara Indonesia - Australia
pada tanggal
15 Maret 2019
SAUMLAKI, LELEMUKU.COM – Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku rutin menjaga pengamanan perairan dengan melakukan pengawasan di perbatasan Laut Arafura antara Kepulauan Tanimbar, Indonesia dan Negara tetangga, Australia.
Menurut Komandan Lanal (Danlanal) Saumlaki Letkol Laut (P) Hartanto M. Tr. Hanla pengawasan yang dilakukan pihaknya ada dua sistem, diantaranya pengawasan secara aplikasi dan operasi Keamanan Laut (Kamla) terbatas.
“Kita punya aplikasi pengawasan yang di pakai oleh Mabes Angkatan Laut, kita buka disini untuk mengawasi setiap saat kapal-kapal yang melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia atau Alki,” ujar dia kepada media di ruang kerjanya pada Senin (11/3).
Danlanal Hartanto mengatakan untuk kapal-kapal asing yang melewati Alki III pihaknya akan segera mengetahui dengan alat deteksi yang berpusat di Markas Besar (Mabes) Angakat Laut (AL).
Ia menjelaskan dari hasil deteksi tersebut pihaknya akan dengan mudah mengetahui posisi dan jenis kapal yang telah menyimpang lebih dari garis sumbu alur laut kepulauan. Hartanto mengungkapkan jika kapal-kapal asing yang sering tertangkap radarnya itu ada dalam jumlah yang wajar.
“Untuk kapal yang menyimpang dari sini kita buat laporan ke Mabes tentang kondisi lalu lintas perairan. Karena kita tidak bisa membuat Penindakan saat ini, kapal kita terbatas kecuali kalau pas ada unsur, ada kapal-kapal patroli yang datang dari armada. Kita buat pelaporan, akan dikontek dan kemudian disuruh kembali ke jalurnya masing-masing,” jelasnya.
Hartanto mengungkapkan pihaknya akan melakukan patroli dalam operasi kamla jika mendapat arahan dari Komando Armada III Tanjung Kasuari atau langsung Mabes TNI AL.
“Secara hardwere kita patroli rutin, itu kadang-kadang hanya untuk penindakan saja misalnya kalau kita mendapat info dari Pusat atau dari Sorong karena terkait dengan keterbatasan kondisi alusista. Jadi kita harus mengatur sedemikian rupa sehingga tetap harus ada yang standby disini kalau terjadi sesuatu,” ungkap dia. (Laura Sobuber)
Menurut Komandan Lanal (Danlanal) Saumlaki Letkol Laut (P) Hartanto M. Tr. Hanla pengawasan yang dilakukan pihaknya ada dua sistem, diantaranya pengawasan secara aplikasi dan operasi Keamanan Laut (Kamla) terbatas.
“Kita punya aplikasi pengawasan yang di pakai oleh Mabes Angkatan Laut, kita buka disini untuk mengawasi setiap saat kapal-kapal yang melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia atau Alki,” ujar dia kepada media di ruang kerjanya pada Senin (11/3).
Danlanal Hartanto mengatakan untuk kapal-kapal asing yang melewati Alki III pihaknya akan segera mengetahui dengan alat deteksi yang berpusat di Markas Besar (Mabes) Angakat Laut (AL).
Ia menjelaskan dari hasil deteksi tersebut pihaknya akan dengan mudah mengetahui posisi dan jenis kapal yang telah menyimpang lebih dari garis sumbu alur laut kepulauan. Hartanto mengungkapkan jika kapal-kapal asing yang sering tertangkap radarnya itu ada dalam jumlah yang wajar.
“Untuk kapal yang menyimpang dari sini kita buat laporan ke Mabes tentang kondisi lalu lintas perairan. Karena kita tidak bisa membuat Penindakan saat ini, kapal kita terbatas kecuali kalau pas ada unsur, ada kapal-kapal patroli yang datang dari armada. Kita buat pelaporan, akan dikontek dan kemudian disuruh kembali ke jalurnya masing-masing,” jelasnya.
Hartanto mengungkapkan pihaknya akan melakukan patroli dalam operasi kamla jika mendapat arahan dari Komando Armada III Tanjung Kasuari atau langsung Mabes TNI AL.
“Secara hardwere kita patroli rutin, itu kadang-kadang hanya untuk penindakan saja misalnya kalau kita mendapat info dari Pusat atau dari Sorong karena terkait dengan keterbatasan kondisi alusista. Jadi kita harus mengatur sedemikian rupa sehingga tetap harus ada yang standby disini kalau terjadi sesuatu,” ungkap dia. (Laura Sobuber)