Moon Jae-in Pilih Kim Yeon-chul Ganti Cho Myoung-gyon Sebagai Menteri Unifikasi Korea
pada tanggal
08 Maret 2019
SEOUL, LELEMUKU.COM - Presiden Korea Selatan telah mengganti menteri unifikasi sebagai bagian dari perombakan besar-besaran di kabinet yang diumumkan hari Jumat.
Presiden Moon Jae-in menominasikan Kim Yeon-chul, 55, orang kepercayaannya yang sekarang menjabat kepala Korea Institute for National Unification untuk menggantikan Cho Myoung-gyon, sambil menunggu sidang pengukuhannya.
“Ia adalah orang yang tepat yang dapat secara aktif mewujudkan visi presiden bagi suatu Semenanjung Korea yang baru, suatu komunitas perdamaian dan kerja sama yang baru, dengan menjalankan tugas-tugas kebijakan utama Kementerian Unifikasi tanpa hambatan dan menerapkan perjanjian antar-Korea dengan cepat,” kata juru bicara Moon dalam suatu keterangan pers.
Perombakan kabinet Korea Selatan terjadi hanya sepekan setelah pertemuan puncak Amerika-Korea Utara yang berakhir tanpa kesepakatan untuk melucuti program nuklir Korea Utara dan pelonggaran sanksi-sanksi Amerika bagi negara komunis itu.
Para analis menyatakan pertemuan puncak itu merupakan pukulan bagi Moon, yang berharap pelonggaran sanksi Amerika akan mendorong proyek kerja sama Korea Selatan dan Utara, termasuk di antaranya proyek kawasan pabrik, pariwisata, dan jaringan rel kereta api.
Moon menominasikan enam orang lainnya untuk memimpin kementerian sains dan teknologi; kebudayaan, olahraga dan pariwisata; usaha kecil dan menengah; dalam negeri; pertanahan dan transportasi; serta kelautan dan perikanan. (VOA)
Presiden Moon Jae-in menominasikan Kim Yeon-chul, 55, orang kepercayaannya yang sekarang menjabat kepala Korea Institute for National Unification untuk menggantikan Cho Myoung-gyon, sambil menunggu sidang pengukuhannya.
“Ia adalah orang yang tepat yang dapat secara aktif mewujudkan visi presiden bagi suatu Semenanjung Korea yang baru, suatu komunitas perdamaian dan kerja sama yang baru, dengan menjalankan tugas-tugas kebijakan utama Kementerian Unifikasi tanpa hambatan dan menerapkan perjanjian antar-Korea dengan cepat,” kata juru bicara Moon dalam suatu keterangan pers.
Perombakan kabinet Korea Selatan terjadi hanya sepekan setelah pertemuan puncak Amerika-Korea Utara yang berakhir tanpa kesepakatan untuk melucuti program nuklir Korea Utara dan pelonggaran sanksi-sanksi Amerika bagi negara komunis itu.
Para analis menyatakan pertemuan puncak itu merupakan pukulan bagi Moon, yang berharap pelonggaran sanksi Amerika akan mendorong proyek kerja sama Korea Selatan dan Utara, termasuk di antaranya proyek kawasan pabrik, pariwisata, dan jaringan rel kereta api.
Moon menominasikan enam orang lainnya untuk memimpin kementerian sains dan teknologi; kebudayaan, olahraga dan pariwisata; usaha kecil dan menengah; dalam negeri; pertanahan dan transportasi; serta kelautan dan perikanan. (VOA)