Partai Reformasi Beraliran Tengah Kanan Menang Pemilu Estonia
pada tanggal
06 Maret 2019
TALINN, LELEMUKU.COM - Partai Reformasi beraliran tengah kanan memenangkan pemilihan parlemen di Estonia hari Minggu, tetapi tidak cukup kursi untuk menghindari keharusan membentuk koalisi dengan salah satu pesaingnya.
Partai Reformasi, yang dipimpin oleh mantan anggota parlemen Kaja Kallas, memenangkan 29 persen suara, diikuti oleh Partai Tengah, Perdana Menteri Juri Ratas, yang memperoleh 23 persen.
Partai Reformasi telah menguasai kursi perdana menteri dari 2005 hingga 2016 terkadang dengan sendirinya dan kadang dalam koalisi dengan Partai Tengah. Mereka mungkin harus bekerja sama lagi.
Partai Reformasi mendukung kebijakan ekonomi liberal sementara Partai Tengah mendapat dukungan dari minoritas berbahasa Rusia yang cukup besar di Estonia.
Kedua partai bertekad menjauhkan Partai Konservatif Rakyat Estonia (EKRE) yang beraliran ekstrem kanan dan anti imigran yang meraih suara 18 persen dari koalisi yang berkuasa. EKRE menambah jumlah kursinya di parlemen dua kali lipat lebih. Dua partai lain Demokrat Sosial dan Partai Isamaa yang konservatif juga memenangkan kursi pada hari Minggu.
Pada 2007, Estonia menjadi salah satu negara pertama di dunia yang dilanda serangan musuh modern yang sejak saat itu dijuluki perang siber. Serangan itu datang dari Rusia.
Sejak serangan siber itu, Estonia telah berevolusi menjadi apa yang dianggap banyak pihak sebagai negara yang secara teknologi paling maju di dunia. (VOA)
Partai Reformasi, yang dipimpin oleh mantan anggota parlemen Kaja Kallas, memenangkan 29 persen suara, diikuti oleh Partai Tengah, Perdana Menteri Juri Ratas, yang memperoleh 23 persen.
Partai Reformasi telah menguasai kursi perdana menteri dari 2005 hingga 2016 terkadang dengan sendirinya dan kadang dalam koalisi dengan Partai Tengah. Mereka mungkin harus bekerja sama lagi.
Partai Reformasi mendukung kebijakan ekonomi liberal sementara Partai Tengah mendapat dukungan dari minoritas berbahasa Rusia yang cukup besar di Estonia.
Kedua partai bertekad menjauhkan Partai Konservatif Rakyat Estonia (EKRE) yang beraliran ekstrem kanan dan anti imigran yang meraih suara 18 persen dari koalisi yang berkuasa. EKRE menambah jumlah kursinya di parlemen dua kali lipat lebih. Dua partai lain Demokrat Sosial dan Partai Isamaa yang konservatif juga memenangkan kursi pada hari Minggu.
Pada 2007, Estonia menjadi salah satu negara pertama di dunia yang dilanda serangan musuh modern yang sejak saat itu dijuluki perang siber. Serangan itu datang dari Rusia.
Sejak serangan siber itu, Estonia telah berevolusi menjadi apa yang dianggap banyak pihak sebagai negara yang secara teknologi paling maju di dunia. (VOA)